Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

codename.isalAvatar border
TS
codename.isal
Dinilai Sarat Konten Eksploitasi Anak, Film Netflix 'Cuties' Panen Kecaman
Dinilai Sarat Konten Eksploitasi Anak, Film Netflix 'Cuties' Panen Kecaman
Gambar

Untuk kesekian kalinya, Netflix kembali berhasil memancing kontroversi setelah platform layanan streaming populer tersebut merilis film terbaru mereka, Cuties. Menyoroti perjuangan anak perempuan yang memberontak terhadap nilai-nilai konservatif, film itu dikecam keras oleh berbagai pihak lantaran memuat konten-konten yang dinilai terlalu menonjolkan seksualitas anak-anak di bawah umur.

Cutiesbercerita tentang Amy (diperankan Fathia Youssouf), seorang gadis 11 tahun dari keluarga imigran muslim Senegal yang berjuang untuk menemukan kebebasan di tempatnya tumbuh di pinggiran kota Paris. Di rumah, Amy harus menyenangkan keluarganya yang konservatif, sementara di luar, Amy bergabung dengan sebuah grup tari yang membebaskannya dari aturan-aturan keluarga dan agama. Amy pun dihadapkan pada suatu dilema dalam pencarian jati dirinya.

Dinilai Sarat Konten Eksploitasi Anak, Film Netflix 'Cuties' Panen Kecaman
Gambar

Film Perancis yang dirilis global oleh Netflix pada 9 September 2020 ini merupakan film debut dari sutradara Maïmouna Doucouré dan berhasil memenangkan penghargaan penyutradaraan dari Sundance Institute di bulan Februari lalu. Dalam sebuah wawancara dengan Netflix, sang sutradara mengatakan bahwa film ini memasukkan beberapa elemen masa kecilnya sendiri dalam penggambaran perjuangan Amy di antara 2 mode feminitas dari kebudayaan yang berbeda: yang satu dari penilaian tradisional keluarga muslim, sementara yang satu lagi dari penilaian budaya bebas ala barat.

Walaupun Cuties mendapat respon positif dari kritikus, nyatanya film tersebut tidak diterima secara baik oleh penonton umum. Sebelum merilis film ini secara global, Netflix sempat mendapat hujatan karena menggunakan marketing poster yang agak 'misleading' dengan menampilkan karakter anak-anak berpakaian terlalu 'seksi' dan berpose tari senonoh. Melihat ini, beberapa pihak seperti National Center on Sexual Exploitation (NCOSE) dan Parents Television Council (PTC) menuduh Netflix sedang melakukan eksploitasi anak karena terlalu menonjolkan seksualitas gadis-gadis muda di bawah umur.

Dinilai Sarat Konten Eksploitasi Anak, Film Netflix 'Cuties' Panen Kecaman
poster rilis global (Netflix) / poster rilis Perancis
Gambar


Di sisi lain Netflix membela diri dengan meminta orang-orang untuk nonton dulu sebelum memberikan penilaian miring terhadap film tersebut. Netflix mengatakan bahwa Cuties adalah film yang memiliki cerita yang kuat dan dapat membuka mata para penontonnya, apalagi film ini juga sudah berhasil memenangkan penghargaan.

Sang sutradara juga menyampaikan bahwa film ini adalah kritik sosial terhadap seksualisasi gadis-gadis muda terutama di era media sosial seperti sekarang ini. Bagaimana perasaan mereka tentang feminitas mereka sendiri dan bagaimana mereka menangani citra diri mereka saat di media sosial.

Menurut sang sutradara, mulai ada penilaian bahwa semakin seorang wanita berani tampil sensual di media sosial, maka semakin banyak gadis-gadis lain yang akan menganggapnya 'sukses' dan lalu mengikutinya. Anak-anak gadis sekarang dapat dengan polosnya hanya meniru apa yang mereka lihat di media sosial untuk mencapai suatu pamor tanpa memahami dengan jelas apa yang sebenarnya sedang mereka lakukan dan konsekuensi yang bakal dihadapinya, dan ini sangat berbahaya.



Terlepas dari rating bagus yang diterimanya dari kritikus film, Cutiesmendapat rating jelek dan hujatan sana-sini dari netizen. Trailer film ini saja dibanjiri jutaan dislike berbanding ribuan like, ditambah sumpah serapah di kolom komentar dari mayoritas netizen yang merasa 'jijik' dengan konten-konten yang ditampilkan dalam film tersebut. Ane sendiri belum nonton filmnya sih. Entahlah film ini memang layak tonton atau enggak. Gimana menurut kalian?


Referensi:
1 . 2 . 3
kempez
hoorray
Daniswara92
Daniswara92 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
5.4K
103
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
cobainmainAvatar border
cobainmain
#26
ane dah nonton filmnya. klo ane bilang sih flow story nya biasa. tapi inti ceritanya itu dapet banget!

kenapa? klo kita sebagai orang tua, mungkin ngeliat anak kita tuh rajin sholat, rajin beribadah, tp agan2 tw klo anak agan diluar kaya gimana?

justru disini orang tua harusnya belajar, klo cuma maksain kehendak orang tua sama anak tanpa memberikan pengertian, siap2 aja ankanya jadi pemberontak.

trus pelajaran lainnya, agama itu dipilih orang, bukan turun temurun atau disuapin orang lain. mau kita bilang gimana, setiap orang ada keinginannya sendiri, makin ditahan hati nurani anak tersebut makin memberontak malah.
ibianconeri404
ibianconeri404 memberi reputasi
1
Tutup