red1302Avatar border
TS
red1302
Gowes Jadi Tren Baru Saat Pandemi, Akankah Bertahan Lama?

Belakangan ini ada sebuah tren yang terjadi semenjak pandemi melanda yaitu tren bersepeda. Tren ini diakibatkan oleh anjuran hidup sehat dan juga tentunya banyaknya waktu luang akibat pandemi yang mengakibatkan orang memilih bersepeda untuk berolahraga sekaligus melepaskan penat.

Akibatnya harga sepeda yang ada di pasaran bisa naik berkali-kali lipat karena banyaknya permintaan terhadap sepeda. Sama seperti tren-tren yang ada di Indonesia sebelumnya, tren kali ini juga disebabkan dari satu orang ke orang lainnya lewat bantuan sosial media. Orang-orang yang memamerkan dirinya sedang bersepeda membuat orang lain ingin mencoba juga dan akibatnya lahirlah tren baru ini.

Terus, apakah tren ini akan bertahan lama atau nanti akan menghilang?

Mari kita mundur ke beberapa tahun belakang saat tren batu akik sangat booming yang mengakibatkan harga batu akik bisa meningkat berkali-kali lipat. Dan sekarang kita lihat kembali kondisi batu akik di jaman sekarang saat trennya sudah turun. Harga batu akik kembali ke titik awal dan orang-orang juga sudah tidak membicarakan lagi batu akik.

Menurut ane tren bersepeda nantinya juga akan mirip dengan tren batu akik yang akan menurun. Tapi, bedanya menurut ane ada kemungkinan penurunan trennya tidak akan separah penurunan tren batu akik karena bersepeda memiliki manfaat yang terasa langsung ke tubuh yaitu sebagai sarana berolahraga. Tidak seperti batu akik yang hanya sebagai sarana hobi atau koleksi.

Tapi penurunan harga sepeda pasti akan terjadi ke titik awal kembali dan nantinya pasti banyak orang yang akan menjual sepeda mereka saat tren ini sudah turun. Untuk lamanya tren ini berlangsung tidak bisa dipastikan tapi selama PSBB masih diberlakukan dan Work From Home juga masih berjalan maka bisa dibilang tren ini masih akan berlanjut.

Sebenarnya tren bersepeda ini merupakan tren yang bagus karena mengajak masyarakat untuk lebih rajin berolahraga. Maka dari itu alangkah baiknya jika tren ini tetap berlangsung dan semoga bisa menjadi kebiasaan masyarakat untuk bersepeda.

Sekian thread dari ane, kalau kalian suka dengan thread ini jangan lupa kasi ane cendol emoticon-Cendol Gandan rate 5 emoticon-Rate 5 Star ya.
7apex
indramamoth
hendrikchunz
hendrikchunz dan 28 lainnya memberi reputasi
29
4.8K
171
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
thejazzluvrAvatar border
thejazzluvr
#16
Gowes itu olahraga yg relatif gampang dan nyaman. Saya ga menyepelekan ya karna gowes bisa jg dibikin berat semacam kompetisi TdF.

Tapi apa orang awam yg latah gowes bakal berlatih seintens atlet TdF? Meeeehhhh paling cuma gowes 5km, terus nongkrong ngopi, makan gorengan terus pulang. Kalori impas ujungnya (atau malah surplus karna ngembat bakwan 6 biji?)

Kalo mau beneran olahraga intens lebih baik running. Itu baru menuntut fisik, jalanan nanjak atau turun anda tetap butuh mengayun dan ngepush kaki. Sepeda ktemu jalan turun sih cupu bgt tinggal diem dia maju sendiri.

Makanya klo diliat minggu pagi, lebih banyak mana sepeda vs pelari? Kebanyakan tukang latah terlalu pengecut untuk lari, makanya beli sepeda. Keringet keluar seupil sudah capek makan mie ayam deh hehehehe
Diubah oleh thejazzluvr 16-09-2020 04:59
areszzjay
maria.olivia
maria.olivia dan areszzjay memberi reputasi
2
Tutup