Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bernardpoohbernAvatar border
TS
bernardpoohbern
Senggama Dan Logikanya, Jangan Munafik
Langsung to the point aja ya gan.

Seorang perempuan berusia 30 tahun menulis pada saya tentang hasrat seksualnya. "Saya ingin berhubungan seks, Pak. Tapi saya belum menikah. Jadinya saya cuma bisa berfantasi liar tentang senggama. Saya merasa kotor."

Kebutuhan untuk senggama itu ada pada hampir setiap orang. Saya tulis hampir, karena ada sebagian kecil yang tidak punya hasrat maupun kebutuhan. Tapi tidak setiap orang yang berhasrat dapat memenuhi kebutuhannya itu. Ada sejumlah aturan yang rumit yang membatasi dia soal senggama.

Senggama hanya boleh dilakukan kalau orang sudah menikah. Untuk menikah ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Kamu harus punya pekerjaan dengan penghasilan memadai. Penghasilan harus bertambah karena nanti harus beli rumah dan menyekolahkan anak. Sebelum itu, kamu harus menyiapkan sejumlah uang untuk pesta pernikahan. Kalau tidak sanggup, derajatmu sebagai manusia akan dianggap rendah.

Bagi perempuan situasinya lebih rumit lagi. Kalau hamil kamu harus tinggal di rumah, istirahat dari pekerjaan beberapa bulan. Setelah itu mungkin harus berhenti bekerja untuk merawat anak.
Rumit, bukan? Berbagai syarat harus dipenuhi agar biasa memenuhi sesuatu yang sebenarnya kebutuhan dasar manusia. Kenapa dibuat rumit? Salah satu sebabnya, karena senggama punya konsekuensi menghasilkan anak. Anak manusia tidak bisa segera mandiri mencari makan untuk dirinya sendiri. Anak manusia harus diasuh selama belasan hingga 20-an tahun.

Karena itu yang boleh bersenggama hanya yang sanggup mengasuh anak saja. Itu rumusan idealnya. Kenyataannya, banyak juga yang menikah tanpa persiapan ekonomi. Banyak juga yang menikah, punya anak, tapi tidak mengurus anak-anak itu. Ada hal yang sering dilupakan orang soal hubungan seksual. Pada hampir semua jenis hewan, hubungan seksual dilakukan hanya untuk satu tujuan: menghasilkan keturunan. Pada manusia hal itu berbeda. Manusia bersenggama untuk kesenangan. Mungkin 90% persenggamaan terjadi dengan tujuan kesenangan, bukan untuk menghasilkan keturunan.

Keturunan manusia sebagian besar diperoleh dari senggama yang tidak ditujukan untuk mendapat keturunan. Sebagian besar anak manusia itu lahir sebagai by product dari kegiatan bersenang-senang. Tapi manusia masih banyak yang tidak mau memutus hubungan antara senggama dan menghasilkan keturunan.

Mereka enggan mengakui secara terus terang bahwa tujuan senggama itu sebenarnya untuk bersenang-senang. Karena itulah mereka membuat berbagai aturan yang rumit.

"Kalau kamu butuh senggama, kamu bisa melakukannya tanpa menikah. Menikah itu tujuannya untuk hidup bersama, atau untuk punya anak. Kalau kamu tidak punya kebutuhan untuk hidup bersama, atau hal itu belum jadi kebutuhan urgen, kamu bisa bersenggama saja, tanpa ikatan tertentu," nasihat saya kepada perempuan tadi.

Tentu bagi banyak orang itu nasihat gila, dan tidak bermoral. Tapi sebenarnya kita tahu, diam-diam hal itu dilakukan. Sembunyi-sembunyi. Orang-orang yang bersenggama tanpa menikah, tapi ketat menjaga untuk memastikan agar mereka tak punya anak diangap lebih hina dibandingkan dengan orang-orang yang bersenggama di bawah ikatan resmi, lalu menghasilkan anak, tapi menelantarkanya.

"Kalau saya berhubungan seks di luar nikah nanti saya dianggap murahan," katanya. Lha, orang lain tidak perlu tahu, kan? Rahasiakan kehidupan seks kamu. "Tapi saya akan dianggap murahan oleh laki-laki yang berhubungan seks dengan saya," keluhnya.

Pelik, bukan? Dua orang berhubungan seks, tapi satu pihak bisa menganggap pihak lain lebih rendah. Padahal yang ia lakukan persis sama dengan yang dilakukan oleh orang yang dianggap rendah itu. Kalau perempuan berhubungan seks dengan lebih dari satu laki-laki dia dianggap murahan. Laki-laki yang berhubungan seks dengan lebih dari satu perempuan mendapat legalitas dan kehormatan.

"Menurut kamu berbagai aturan senggama itu masuk akal dan fair tidak?"
"Tidak."
"Lalu kenapa masih kamu patuhi juga?"

Carilah laki-laki yang mau menikmati hubungan seks sebagai rekreasi dengan penghormatan kepada pasangannya. Adakah yang begitu? Ada. Rambu-rambunya, sekali lagi, jangan hamil kecuali kamu menghendakinya. Jangan menghamili kecuali kamu menghendakinya. Demikian pula, jangan bersenggama kecuali kamu menghendakinya. Sederhanakan hubungan seks.
Yang tidak menghendaki keturunan, jangan sampai menghasilkan keturunan.
0
805
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
VandiskAvatar border
Vandisk
#1
Quote:


Dibikin sederhana aja bre, jangan telat nyabut emoticon-Leh Uga
emoticon-Ngacir
0
Tutup