Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

watcheatnsleepAvatar border
TS
watcheatnsleep
Awakening (Supranatural & Romance)


Ini merupakan thread pertama TS jadi mohon maaf kalau penulisannya masih agak berantakan dan kurang menarik.
Kalau ada kekurangan atau kesalahan kiranya bisa comment di thread ini buat pembelajaran sendiri bagi TS kedepannya.
Semoga ceritanya dapat dinikmati agan-agan sekalian, Thank you ^^.


INTRO

"Mereka" yang lebih dikenal dengan sebutan hantu, setan, jin, roh, makhluk halus dan sejenisnya, sejak dahulu kala eksistensi mereka selalu memicu suatu perdebatan. Begitu juga dengan Rama, seorang mahasiswa yang awalnya tak begitu percaya akan adanya keberadaan mereka, tiba-tiba harus menghadapi kenyataan, bahwa ternyata eksistensi “Mereka” benar adanya.

Semua itu bermula dari pertemuannya dengan Adellia. Seorang wanita misterius yang menyimpan segudang rahasia di balik figurnya. Tanpa disadari Rama, benih-benih cinta telah timbul pada pandangan yang pertama. Sebuah rasa yang muncul untuk pertama kali dalam hidupnya.

Wanita demi wanita muncul mewarnai hidup Rama, bersamaan dengan setumpuk masalah yang mereka emban. Di sisi lain, bangkitnya indra keenam Rama seakan menuntunnya kepada sebuah perjalanan panjang untuk mencari jati dirinya.

Akankah Rama berhasil menemukan jati dirinya?


INDEKS
SEASON 1 : SIXTH SENSE
1. Sebuah Awal
2. Mimpi yang Aneh
3. Kesurupan Massal
4. Warna Merah
5. Hilang Kesadaran
6. Salah Tingkah
7. Wanita yang Berdiri di Sudut Kelas
8. Sebuah Awal
9. Pelet
10. Konfrontasi
11. Menjalani Kehidupan Kampus
12. Menikmati Momen yang Langka
13. Pilihan
14. Genderuwo
15. Film India
16. Teman Baru
17. Tengah Malam
18. Memori yang Indah
19. Cubitan Manja
20. Dominasi
21. Bukan Siapa-Siapa
22. Perasaan Kacau
23. Melissa
24. Maaf
25. Playboy
26. Tapi Bohong
27. Mobil yang Bergoyang
28. Truth or Dare
29. Tertawa Terbahak-bahak
30. Pembuktian
31. Pengakuan
32. Mimpi Buruk
33. Menikmati
34. Penyesalan
35. Kopi Darat
36. Terjatuh
37. Pulang
38. Makhluk yang Bersimbah Darah
39. Bungkusan Hitam
40. Pengalaman Putra
41. Firasat Buruk
42. Pulang ke Kost
43. Terkejut
44. Ancaman
45. Cerita Dibalik Rara
46. Kurang Tahan Lama
47. Hadiah
48. Rencana
49. Eksperimen
50. Titipan Eyang
51. Kecil
52. Penangkapan
53. Merek Baju
54. Drama
55. Pesan Singkat
56. Nadia
57. Hujan
58. Pesugihan
59. Hilang
60. Kolam
61. Kerjasama
62. Perang
63. Pengorbanan
64. Kisah Putra
65. Jatuhu
66. Awakening
67. Kabar Buruk
68. Raga Sukma
69. Perpisahan <END>

AWAKENING SEASON 2 : AMURTI
Link : https://kask.us/iOTnR

Wattpad : @vikrama_nirwasita
Karyakarsa : vikrama
Instagram : @vikrama_nirwasita


Terimakasih emoticon-Big Grin

Diubah oleh watcheatnsleep 03-04-2023 17:03
efti108
khodzimzz
madezero
madezero dan 86 lainnya memberi reputasi
85
125K
1.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
watcheatnsleepAvatar border
TS
watcheatnsleep
#21
Chapter 9 Pelet
Sudah beberapa bulan berakhir, sejak aku pertama kali melihat makhluk halus. Hari demi hari kujalani, kehidupanku yang dulunya sangat monoton dan membosankan mulai berubah. Hampir setiap harinya aku dapat melihat hal yang baru, walaupun 90% darinya berhubungan dengan hal gaib.

Aku mulai terbiasa merasakan kehadiran mereka, dan mencoba berkomunikasi dengan beberapa dari mereka. Aku menyadari bahwa mereka juga punya kehidupan dan cerita masing-masing. Dari cerita yang kudengar langsung, ternyata sebagian besar dari mereka memiliki kehidupan yang tragis dan menyedihkan.

Perasaanku yang dulunya takut, berubah menjadi rasa iba setelah mendengar cerita kehidupan mereka. Aku menyadari betapa beruntungnya aku yang masih bisa hidup menjadi manusia. Tapi tak jarang juga, aku menemui makhluk halus yang bersifat licik dan jahat yang suka menggoda manusia untuk melakukan perbuatan sesat.

Saat menemui jenis seperti itu, aku selalu mencoba untuk menghindar dan menghiraukan ucapannya. Mereka pasti menawarkan kesenangan duniawi yang instan, contohnya seperti harta kekayaan, kekuasaan dan wanita. Mereka hanya akan menyamarkan konsekuensi dan bayarannya kepada target.

Sejak itu, aku melakukan latihan meditasi rutin setiap harinya. Khususnya pada malam hari. Efeknya aku menjadi lebih peka dan sensitif akan energi dan dunia mereka. Dari semua sesi meditasi yang kulalui, aku belum mengalami pengalaman yang sama dengan meditasiku yang pertama. Sosok merah itu masih menjadi misteri bagiku.

Hubunganku dengan Adellia juga terasa semakin dekat, kami hampir selalu bersama mulai dari berangkat ke kampus, mengerjakan tugas, dan bahkan nongkrong bersama. Saking akrabnya, bahkan banyak yang menanyakan tentang hubungan kami sebenarnya.

Mereka menanyakan apa hubungan kami cuma sekedar teman saja atau lebih dari itu. Tapi aku selalu menyangkalnya karena tak mau membuat Adellia merasa tidak nyaman. Seperti yang dulu kukatakan, aku tak mau berekspektasi banyak. Karena aku sudah merasa nyaman dan takut hubungan kami retak karena membahas hal semacam itu.

Sedangkan hubunganku dengan Steven menjadi agak renggang, karena aku jarang berinteraksi dengannya sejak ospek selesai. Dia lebih sering bergaul dan berpergian dengan teman barunya. Aku bisa memahaminya karena sifatnya yg ramah dan supel membuatnya disukai banyak orang, jadi otomatis dia memiliki banyak lingkaran pertemanan yang tak kuketahui.

Pada suatu hari, sewaktu aku sedang bersama Adellia sedang mengerjakan tugas bersama di gazebo kampus. Tak sengaja, aku melihat Steven yang sedang duduk di sudut gazebo. Berduaan dengan seorang wanita yang tak kukenal. Dari kejauhan aku bisa melihat mereka yang lagi asik bercanda dan tertawa. Mereka tak memperdulikan sekitar, dunia bagaikan cuma milik mereka berdua saja.

Saat aku sibuk memandangi mereka berdua, tiba-tiba Adel berbicara. "Awas copot matanya, Ram.

“Serius banget liatin orang lagi pacaran, hahaha."

"Aku cuma penasaran doang kok, Del. Soalnya udah jarang ketemu sama Steven. Eh, tau-tau dia udah punya gebetan aja," balasku.

"Dari rumor yang kudengar sih, pacarnya Steven itu kakak tingkat, Ram," ucap Adel membeberkan informasi.

Seingatku, dulunya dia selalu pacaran dengan yang lebih muda darinya. Dari dulu anak itu suka berceloteh kepadaku, kalau lebih menyukai daun muda ketimbang wanita yang lebih matang darinya. Dengan alasan, dia ingin menjadi yang lebih dominan, tapi aku tak terlalu menganggapnya serius, karena aku tak suka mencampuri masalah privasi orang lain.

Setelah kejadian itu, aku jarang melihat Steven berada di kos. Dia jadi terbiasa pulang larut malam. Bahkan beberapa kali dia tak pulang. Aku mengetahuinya dari lampu kamarnya yang padam seharian. Sepatu yang biasanya diletak di depan pintu kamarnya juga tak ada di tempat.

Selang beberapa hari kemudian, Steven mencoba untuk meminjam uang dariku. Dia beralasan bahwa uang bulanannya telah habis terpakai untuk membeli pakaian. Padahal seingatku, Steven tak pernah sekalipun meminjam uangku, sejak kami kenal dari kelas satu SMP.

Aku menjadi merasa curiga, dan berusaha untuk menyelidiki kebenarannya. Beberapa kali saat dia pergi keluar, aku mengikutinya secara diam-diam. Dari apa yang kulihat, ternyata dia selalu menemui wanita yang bersamanya kemarin. Tempat mereka bertemu bisa dibilang termasuk cafe dan restoran yang mewah di Jakarta. Pantas saja Steven yang setahuku tak pernah kekurangan dari segi finansial, bisa sampai meminjam uang dari orang lain.

Hari demi hari berlalu, setelah mengikutinya beberapa kali, aku pun tak tahan lagi. Aku berencana untuk membicarakannya langsung ke Steven. Aku berpikir, sudah sepantasnya aku mengingatkannya sebagai teman. Menurutku, wanita tersebut hanya ingin memanfaatkan Steven, terbukti dengan gaya pacaran mereka yang selalu terkesan mewah. Dari pengamatan dan intuisiku, semua biaya itu ditanggung oleh Steven.

Besoknya, aku sudah standby menunggu Steven muncul lewat tengah malam, sama seperti hari-hari sebelumnya. Sejujurnya, aku merasa tak enak karena ini masalah privasinya, tapi batinku kian gelisah seakan ada yang tak beres dari wanita itu.

Sekitar jam dua malam, Steven akhirnya sampai di kos. Aku langsung menghampirinya dan mengajaknya berbicara di kamarnya.

"Ven, kok belakangan ini lo pulang kemaleman trus, ya?" tanyaku sekaligus mengikutinya masuk ke dalam kamarnya.

"Biasalah, Ram. Lo tau sendiri kan, gua orangnya suka bergaul. Lagian kita udah mahasiswa kali, Ram. Pulang jam segini mah udah wajar," jawabnya dengan enteng sembari merebahkan tubuhnya di kasur.

"Iya gua tau, Ven. Tapi masalahnya belakangan ini gua ngeliat lo makin kacau. Artinya pergaulan lo efeknya ga baik buat kehidupan lo yang sekarang," ucapku dengan serius.

"Santai aja kali, Ram. Kok lo jadi serius gitu sih. Lagian kan itu urusan gua, kenapa lo yang heboh dah," ucapnya sambil menatapku sinis

"Gw langsung to the point aja, Ven. Sebenarnya belakangan ini, lo cuma jalan sama pacar lo doang kan?" tanyaku blak-blakan.

"Lo tau dari mana kalo gua lagi jalan sama pacar?" jawabnya dengan nada tinggi. “Kalo pun iya, emangnya itu salah?”

Aku merasa suasana semakin memanas dan mulai tak terkendali, tapi entah kenapa aku merasa Steven berbeda dari biasanya. Dia yang sangat berpikir rasional, tiba-tiba berubah menjadi orang yang sangat temperamental. Aku merasa ada sesuatu yang salah dari dirinya.

Ternyata sesuai dugaanku, saat aku melihat kebelakang Steven, tiba-tiba muncul sesosok wanita mengenakan gaun merah. Wajahnya tampak hancur dan berlumuran darah. Dia berdiri di belakang Steven dan memelototiku dengan mata merahnya yang menyala. Aku terkejut dan refleks mengalihkan pandanganku ke arah lain. Bulu kudukku seketika berdiri menjadi-jadi. Tubuhku bahkan sampai gemetaran.

Berbeda dengan makhluk-makhluk halus yang selama ini kulihat di kampus, aku merasakan energi yang lebih besar dan menakutkan muncul dari makhluk itu. Rasa haus darah yang menggebu-gebu seakan ingin memangsaku muncul dari makhluk itu. Aku merasa, dia sengaja menunjukkan rupa itu kepadaku. Sebagai ancaman bahwa dia akan menyerangku habis-habisan jika ingin membantu Steven.

"Gw cuma mau ngingetin lo doang, Ven. Gua gak mau lo kenapa-napa," ucapku sembari menatap ke lantai, lalu dengan cepat melangkah keluar dari kamar Steven.

Eksistensi makhluk itu pun mengkonfirmasi dugaanku. Sesuatu yang tak beres memang nyata pada Steven. Sepertinya dia terkena pelet guna guna dari wanita yang selama ini dianggapnya pacar. Aku tak habis pikir, bagaimana bisa ini terjadi kepada Steven.

Malam itu, aku tak bisa tidur karena sibuk berpikir mencari solusi untuk menyembuhkan Steven dari pengaruh guna-guna wanita itu. Tapi tetap saja aku tak bisa menemukan solusi. Satu-satunya yang terbesit di otakku adalah untuk menemui Adellia dan bertanya kepadanya yang lebih ahli.

Besoknya saat kami bertemu, aku menceritakan semua tentang apa yang terjadi dengan Steven. Mulai dari perubahan sikap Steven selama beberapa bulan ini, sampai dengan penampakan wanita bergaun merah itu. Adellia pun tampak terkejut karena tak menyangka seorang Steven terkena pelet.

"Jadi menurut kamu, ada solusi buat nyembuhin Steven dari guna-guna itu gak, Del?" tanyaku dengan serius.

"Pertama-tama kita harus nyingkirin sosok yang kamu lihat kemarin dari badannya Steven." jawab Adel.

"Kamu tau caranya, Del?" tanyaku lagi.

Adel mengangguk lalu perlahan menjawab. "Aku harus ketemu langsung sama Steven, Ram. Buat cross check dan interaksi langsung sama makhluk itu.”

Aku berpikir sejenak lalu bertanya, “Gimana kalau makhluk itu gak mau lepas dari Steven?”

“Artinya waktunya perang, Ram.”

"Maksudnya, kamu mau ngelawan makhluk kiriman itu Del? Apa kamu sanggup? Kalau beresiko, mending kita cari alternatif lain yang lebih aman aja Del," ucapku cepat karena khawatir.

Melihat reaksiku, Adelpun tertawa lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Yah, kayaknya kamu anggap remeh sama kemampuanku ya, Ram? nanti aku buktiin deh biar kamu bisa percaya sama aku," ucapnya dengan percaya diri.

Aku cuma bisa menggelengkan kepala dan pasrah, karena aku tahu, keputusannya tak bisa diganggu gugat lagi. Adel bukan lah tipe orang yang mudah dibujuk jika sudah memutuskan sesuatu. Detik itu juga, aku berjanji pada diriku untuk bisa melepaskan Steven dari jerat pelet wanita itu.

Bersambung ...
Diubah oleh watcheatnsleep 24-03-2023 00:44
simounlebon
khodzimzz
masbawor
masbawor dan 50 lainnya memberi reputasi
51
Tutup