Pagi yang cerah di sekolahku, kenapa aku bisa bilang pagi yang cerah ? karena beberapa hari yang lalu hujan turun tak henti-henti. Namun di pagi hari ini matahari kembali menyinari. Seperti biasa karena ini hari senin, aku harus berangkat pagi untuk menyiapkan perlengkapan buat upacara. Ketika aku dan teman-temanku sedang menyiapkan perlengkapan, banyak dari mereka yang masih membicarakan tentang kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpian) yang dilaksanakan Jum’at-Minggu kemarin.

Dan aku pun hanya bisa mendengarkan cerita mereka saja, karena waktu itu kondisiku sedang sakit, jadi aku tidak bisa ikut dalam kegiatan LDK kemarin.

Upacara dimulai pukul 06.45 dan selesai pukul 07.30. Aku dan teman-temanku langsung membereskan perlengkapan upacara. Dan setelah selesai, kami langsung menuju ke kelas untuk mengikuti pembelajaran.

Ketika sampai di depan kelas, aku mendapati salah seorang temanku (Putri) sedang berdiri di depan pintu kelas.


“Kok kamu gak masuk Put ? Pak Riyan udah otw ke sini lho.” Tanyaku padanya.


Namun, dia hanya diam saja sambil menatapku. Oh iya, Putri ini juga salah satu temanku di OSIS, dia juga ikut kegiatan LDK kemarin. Dan dia orangnya juga cukup alim, ya ukhti ukhti gitu lah

Karena tak mendapat jawaban dari Putri, aku pun langsung masuk saja ke dalam kelas. Dan setelah beberapa menit, Pak Riyan pun masuk ke dalam kelas. Namun ada yang aneh kala itu. Pak Riyan melihat Putri sedang berdiri di depan kelas, namun Pak Riyan hanya diam saja dan tidak menegurnya.

Ternyata bukan hanya aku saja yang merasa ada keanehan. Banyak teman-temanku yang juga merasa curiga. Karena Putri ini termasuk anak yang hyper aktif banget, entah itu kelas ataupun waktu di luar kelas. Namun pada pagi ini dia menjadi orang yang pendiam dan aneh.

Ketika di pertengahan pelajaran, barulah pak Riyan menceritakan kebenaran tentang apa yang terjadi pada Putri.

Ceritanya bermula ketika Putri dan teman-temanku OSIS yang lainnya ikut dalam kegiatan LDK hari Jum’at sampai hari Minggu lalu. Dan tempat yang digunakan sebagai tempat LDK adalah tempat yang sama waktu digunakan untuk Persami (Perkemahan Sabtu Minggu). Seperti yang sudah aku bilang di awal-awal sebelumnya, tempat yang digunakan pada saat Persami adalah tempat angker. Dan kesurupan merupakan hal wajar dan bahkan sering terjadi ketika sedang berada disana.


“Apa jangan-jangan Putri kesurupan di tempat itu ?” Pikirku dalam hati.


Tapi aku langsung menghapus pikiran negatif ku itu. Karena gak mungkin lah orang kayak Putri bakal melakukan hal yang enggak-enggak disana.

Dan kata pak Riyan, keanehan mulai terjadi pada Putri ketika hari Sabtu pagi. Jadi, waktu Sabtu pagi, Putri tidur dan tak kunjung bangun. Bahkan sempat beberapa kali dibangunkan oleh guru-guru pun, Putri tak kunjung bangun. Guru-guru dan teman-teman ku pun mulai merasa ada keanehan pada Putri.

Akhirnya mereka mencoba berbicara pada salah seorang yang menjaga tempat itu. Dan orang yang menjaga bilang kalau kemungkinan Putri sedang mengalami yang namanya “ketempelan”.

Para Guru dan penjaga tempat itu juga sudah melakukan semuanya untuk membuat Putri tidak ketepelan lagi. Mulai dari di do’a-do’a in sampai di ruqyah (kalau kataku). Namun Putri tidak juga bangun.

Pada hari Minggu sebelum apel untuk pulang, tiba-tiba Putri pun terbangun dan serasa tidak terjadi apa-apa. Putri yang sudah tidur selama 2 hari tanpa makan dan minum, tiba-tiba bangun. Para Guru dan teman-temanku pun senang ketika melihat Putri sudah bangun. Namun sebenarnya, itu merupakan pertanda bahwa Putri sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja.

Keanehan mulai terjadi pada Putri ketika melakukan apel pulang. Putri diam tak berbicara dan pandangannya seakan menatap sesuatu yang tidak jelas. Bahkan ketika diajak berbicara pun dia masih diam dan hanya menatap orang yang mengajaknya berbicara. Sama seperti ketika aku mengajaknya berbicara tadi pagi.

Dan akhirnya semua sadar kalau sebenarnya Putri masih dalam keadaan ketempelan. Dan karena kegiatan LDK sudah selesai, maka para guru dan teman-temanku OSIS termasuk Putri harus kembali ke sekolah.

Penjaga tempat itu memberitahu bahwa salah satu cara untuk membuat Putri tidak ketempelan lagi adalah dengan membiarkannya. Mungkin itu terdengar konyol, tapi kata penjaga tersebut kalau sosok yang berada di tubuh Putri merupakan sosok baik. Jadi tidak mungkin kalau Putri dicelakai oleh sosok tersebut. Dan katanya sosok tersebut nantinya juga akan hilang dengan sendirinya.

Setelah medengar cerita tersebut akhirnya aku mengerti kenapa Putri berubah menjadi seperti itu. Namun, keanehan kembali terjadi. Ketika bel istirahat berbunyi, Putri seperti kembali ke dirinya lagi. Menjadi orang yang hyper aktif lagi.


“Heh Put.” Panggilku

“Iya kenapa ?”

“Udah sadar ?”

“Ya emang dari tadi aku sadar kan.”

“Tadi pagi aku panggil malah diem aja.”

“Mana ada kamu panggil aku.”


Aku pun jadi paham sekarang. Mungkin Putri yang aku sapa tadi pagi bukanlah Putri yang sebenarnya.


“Apa mungkin waktu itu dia sedang kerasukan.” Pikirku.