Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mendesak Myanmar secara sukarela memulangkan pengungsi Rohingya yang ditampung di Indonesia.

Hal itu disampaikan dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-53, Kamis (10/9).

"Indonesia mendesak agar Myanmar, dengan bantuan negara ASEAN, dapat menyelesaikan core issue dengan tujuan agar repatriasi (pengungsi Rohingya) dapat dilakukan secara sukarela, aman, dan bermanfaat," ujar Retno.

Retno menuturkan kesediaan Indonesia dalam menampung etnis minoritas Rohingya didasarkan pada pertimbangan kemanusiaan dan hanya bersifat sementara.

Lebih lanjut, Retno menegaskan bahwa akar permasalahan dari situasi yang menimpa etnis Rohingya harus diselesaikan.

"Bagi Indonesia, Myanmar adalah rumah bagi saudara-saudara kita, Rohingya, dan mereka harus terus dilindungi," lanjut Retno.

Pada 24 Juni, Indonesia menampung 99 orang pengungsi Rohingya. Kemudian pada 7 September, Indonesia kembali menampung 296 pengungsi dari etnis minoritas tersebut.

Retno juga menekankan mengenai pentingnya kerja sama untuk melawan kejahatan lintas batas, termasuk penyelundupan manusia.

"Karena diduga saudara-saudara kita ini (warga Rohingya) juga merupakan korban dari kejahatan lintas batas," katanya.

Selain membahas isu Rohingya, dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai tanggapan Indonesia dalam melawan pandemi Covid-19. Indonesia telah menyatakan kesediaan bergabung dengan negara-negara ASEAN untuk berperang melawan pandemi.

sumber

Lebih baik dipulangkan.
Ambil pelajaran dari negara-negara eropa.