Selain di Bumi, Tempat-tempat Berikut Ini Juga Hujan, Tetapi Bukan Air Loh Ya!
TS
rukminiirawan
Selain di Bumi, Tempat-tempat Berikut Ini Juga Hujan, Tetapi Bukan Air Loh Ya!
(Ilustrasi hujan berlian di Saturnus)
Sekarang ini kita telah memasuki musim penghujan. Dan tentulah bumi dengan segala keindahannya yang sekarang ini kita tempati, dari berbagai belahan dunia manapun, dari berbagai tanah air manapun, entah di atas lautan, daratan, ngarai, dan lain sebagainya jika hujan, maka yang turun pastilah air (meskipun kadang kita harapinnya duit ).
Nah, di semesta yang amat luas ini, sedikitnya ilmuan menemukan ada beberapa tempat yang juga mengalami hujan! Tetapi bukan sembarang hujan ya gan, bukan air yang turun mengguyur tetapi ada yang, methana, asam sulfur atau bahkan kaca! Waduhhh bahaya banget bagi jiwa dan kepala .
Apa aja itu? cekidot!!
Quote:
1.Di Venus, hujannya Asam sulfur
(Venus)
Katanya si planet yang juga dapat julukan sebagai Lesti Kejora, ehh maksudnya bintang kejora ini mirip-mirip dengan bumi, sehingga pada mulanya TS ngira bahwa dalam hal hujan pun juga sama, yakni turun air. Nyatanya tidak dan amat mencengangkan mengetahui Venus ini justru kalau hujan yang turun asam sulfur! Kok bisa sih? Ya bisa dong ,sebab di planet ini karbon dioksidanya buuuaaanyak banget yakni sekitar 96,5% dan sisanya 3,5% Cuma nitrogen. Hujan yang dimaksud tidaklah muncul di permukaan Venus, tetapi menguap pada sekitar 25 KM dari atas permukaannya.
Quote:
2.Di Neptunus, hujannya berlian
(Ilustrasi hujan berlian di Saturnus)
Meskipun belum sempat di datangi ataupun di jelajahi lebih dalam seperti halnya Bulan dan Mars, tetapi ilmuwan dengan berbagai penelitiannya mengungkap bahwa di Neptunus jika hujan agan jangan pakai payung nanti payungnya rusak dan mubazir sebab di sana hujan turunnya berlian!
Penelitiannya cukup pelik, akhir dari hipotesa para ilmuan berpendapat bahwa pemukaannya mengalami panas yang intens, terjadi tekanan yang tinggi dalam jangkauan ribuan kilometer, lalu terjadi lagi pemutusan senyawa karbon, nah tekanan yang tinggi mengubah karbon menjadi sebuah berlian yang jumlahnya tidak sedikit dan akan jatuh serupa hujan ke inti planet ini.
Ilmuan punya alat canggih bernama Linas Coherent Light Source-X-Ray Laser atau LCLS yakni alat ukur paling akurat yang dapat digunakan untuk misi hujan berlian di Neptunus, sekaligus juga mengamati bahwa karbon yang banyak itu mengkristal dan menjadi bongkahan berlian
Quote:
3.Di Titan hujannya Metana
Titan nih kalau di semesta MCU, adalah tempat asal dari Thanos, eh tapi Titan satelitnya Saturnus atau Titan dari galaxy lain mungkin yang kebetulan dikasih nama sama hehe.
Jika benar digambarkan bahwa Titan tempat tinggal Thanos adalah Titannya si Saturnus, maka jika hujan turun berbahaya banget berada di satelit alami ini kenapa? Yang turun adalah metana!
Jika cari apa itu metana di Google, maka penjeasan singkatnya adalah ia berupa hidrokarbon yang tidak berbau, tetapi ia dikategorikan bahaya.
Pokoknya si Titan ini adalah serba serbi metana. Punya danau metana, permukaan awannya juga metana, hujanpun kalau turun ya metana juga.
Dalam penelitian para ilmuan, hujan di Titan sekali muncul 1 kali pertahunnya Titan (atau 29,5 tahun sekali di Bumi)
Quote:
4.Di Planet HD 189733B, Hujannya Kaca
(Ilustrasi planet Di Planet HD 189733B, dan bintang induknya)
Waduh susah banget ngapalin namanya, tapi gak wajib di hapal, agan-agan sekalian yang baik hatinya mesti tau kalau di semesta kita ini, ada satu planet yang sekali hujan,
nurunin kaca!
Planet ini bukan bagian dari system tata surya kita dan dia juga punya bintang induk sendiri gan, selayaknya Bumi bintang induknya Matahari. Jaraknya terbilang amat jauh dari Bumi, yakni sekitar 64,5 tahun cahaya (1 tahun cahaya adalah 9.467.280.000.000 km / 9,4 Triliun km), menakjubkan bagi TS pribadi gan, dengan jarak yang super jauh itu.
Besarnya planet HD 189733B adalah kira-kira sama dengan besarnya Jupiter. Warna planet ini pun terbilang cantik, walau jaraknya berpuluh-puluh tahun cahaya dari bumi, ilmuan tetap dapat menangkap warna alaminya, yakni biru walaupun amat redup yang dapat dilihat.
Nah, dari warna biru ini kita akan bertanya-tanya ada apa padanya? Mengapa ia biru? Mengapa ia tak merah? Hitam? Kuning?
Ia menjadi dominan biru, bukan lantaran banyak airnya seperti Bumi kita terkasih tercinta dan terindah ini, tetapi karena ia hujan oleh kaca!
Biru tua yang amat redup itu adalah hasil dari kabut turbulensi atmosfer yang mengandung partikel silikat dan menghasilkan cahaya biru. Karena temperatur kondensasi silikatnya yang amat tinggi yakni lebih dari 1300 Celcius menyebabkan partikel-partikel silikatnya di atmosfer membentuk kaca. Dan menakjubkannya, hujan kaca yang turun ke permukaan itu ditiup angin yang bergerak 7000 km per jam!
Wahai kamu planet yang namanya susah dihapalin, kamu menakjubkan!
Quote:
5.Di Planet Ogle-TR-56B, hujannya besi cair
Planet yang naman ya susah di hapalin part dua adalah si Ogle-TR-56B. Ia menjadi begitu menarik untuk dibicarakan setelah tau bahwa di planet ini ketika hujan yang turun adalah besi cair! Ih ngeri bangett
Planet ini amat panas, dengan suhu permukannya sekitar 200 derajat celcius, serta terbuat dari atom besi. Astronom dan ilmuan mengabarkan bahwa pada planet ini juga menjadikan besi cair sebagai objek hujan, dari sesuatu yang mengawang di atas atmosfir.