Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kabar.kaburAvatar border
TS
kabar.kabur
Ini Alasan Kenapa 25 Warung Makan di Solo Dilabeli Tak Mengandung Babi


SuaraJawaTengah.id - Setelah sebelumnya Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertan KPP) Solo memeriksa menu masakan warung-warung, kini sebanyak 25 warung makan di Kompleks Gladag Langen Bogan atau Galabo Solo mendapatkan label tidak mengandung babi.

Pemberian label tersebut untuk memberi rasa aman kepada konsumen yang berwisata dan menikmati kuliner Galabo.
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Distan KPP Solo, Evy Nurwulandari, mengatakan label itu berupa surat keterangan hasil pemeriksaan dan stiker tidak mengandung babi.

Setelah mendapat label, warung-warung tersebut harus membuat surat pernyataan. Surat tersebut menyatakan akan terus menyediakan masakan yang sesuai komoditasnya, tidak mencampur dengan daging atau olahan babi.

Selain itu tidak menambahkan bumbu yang mengganggu kenyamanan dan keamanan pangan. Warung makan Galabo Solo itu juga harus siap membantu petugas membedakan masakan dagangannya dengan olahan daging babi.

"Karena umumnya yang mengandung atau menjual olahan babi itu akan memajang keterangan pada warungnya. Nah, sasaran kami yang memang tidak menjual olahan babi," ucap Evy kepada Solopos.com, media partner suara.com di Jawa Tengah, Jumat (4/9/2020).

Ia menyebut akan terus melakukan kegiatan itu. Teknisnya, langkah awal adalah sosialisasi terhadap pemilik warung yang makanannya berbahan daging.

Kemudian petugas membeli sampel masakan dari warung makan Galabo Solo. Setelah itu, petugas mengirim sampel ke laboratorium guna memastikan ada kandungan produk babi atau tidak.

"Nah, setelah pemeriksaan itu, hasilnya berupa surat keterangan hasil pemeriksaan kepada pemilik warung, kemudian kami beri stiker masakan ini tidak mengandung babi," katanya.

Apabila masakan itu mengandung produk daging babi, petugas akan memanggil yang bersangkutan untuk mencantumkan tulisan masakannya mengandung babi.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, berharap labelisasi warung makan Galabo bisa memberi rasa aman kepada konsumen, mengingat Kota Solo terkenal akan kulinernya yang kaya.

"Semua rumah makan, warung makan, restoran akan kami beri label. Wujud inovasi kami sekaligus memberi pembelajaran kepada pengusaha makanan untuk menyediakan makanan dengan jujur. Kalau mengandung babi ya sampaikan mengandung babi," ujarnya.


https://jateng.suara.com/read/2020/0...-babi?page=all

nomorelies
ziont
uzuaan
uzuaan dan 2 lainnya memberi reputasi
1
3.3K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aliensiaAvatar border
aliensia
#26
Lama2 di duitin tu label emoticon-Leh UgaMUI tersaingi maka mui harus melakukan inovasi misalnya mengganti logo halal yg tulisan glow in the dark emoticon-Ngakak.

Daripada ngurusin babi atau gk.. mending kau urus juga makanan yg ngandung borax, formalin dan bahan kimia lainnya.
Diubah oleh aliensia 05-09-2020 15:52
reid2
qavir
Lalalalala000
Lalalalala000 dan 2 lainnya memberi reputasi
1