Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dalledalmintoAvatar border
TS
dalledalminto
Adaptasi Karena Pandemi Rumah Menjadi Sekolah, Efektifkah?


Adaptasi Karena Pandemi Rumah Menjadi Sekolah, Efektifkah?

Satu pandemi, berjuta adaptasi

Adaptasi Karena Pandemi Rumah Menjadi Sekolah, Efektifkah?
sumber
Assalamualaikum wr wb
Wabah memang bikin susah. Hidup seakan menjadi tak bergairah. Mengharuskan banyak-banyak di rumah. Tak bisa kemana-kemana. Sebab wabah belum mau menyerah dan semakin berulah. Terbelenggu wabah, hati jadi gelisah.

Berbagai adaptasi pun dilakukan agar wabah ini tidak semakin mengganas dalam berulah. Yup, hidup harus selalu berjalan meskipun di tengah-tengah pandemi dan wabah.

Adaptasi di dunia pendidikan pun dilakukan untuk memutus rantai perkembangan virus penyebab wabah virus Corona covid-19. Adapun cara yang ditempuh pemerintah ialah melakukan sistem pembelajaran dengan cara jarak jauh.

Seperti TS yang dulu pernah belajar jarak jauh di universitas terbuka. Hihi. Kalau TS dulu belajar di rumah dengan mengandalkan buku modul. Selain modul, TS dulu juga browsing di internet untuk menambah wawasan.

Pembelajaran berbasis internet. Penggunaan teknologi internet digunakan dalam hal ajar dan mengajar. Pemberian materi pembelajaran dilakukan secara virtual. Keren ya, gansis. Anak didik pun mengerjakan tugas bisa melalui google class room, WhatsApp, video, dll.

Quote:


Namun, ada wacana untuk menjadikan sistem pengajaran jarak jauh ini dibuat permanen seperti yang ane quote di atas. Bagaimana pendapat gansis, bila sistem belajar secara online ini dipermanenkan? Setiap kebijakan baru tentu ada efek yang ditimbulkan.

Sebelum menjawab, pertanyaan di atas. Mari kita membandingkan dengan sistem pembelajaran secara konvensial sebelum ada wabah atau pandemi. Pada sebelum wabah tenaga pendidik dan anak didik bisa bertatap muka. Penyampaian materi pun secara langsung di ruang kelas.

Adaptasi Karena Pandemi Rumah Menjadi Sekolah, Efektifkah?

Menurut ane, sistem konvensional lebih praktis. Karena anak didik bisa langsung berinteraksi dengan pendidik secara langsung tanpa ada kendala. Tik tok, interaksinya lebih enak, dan lebih cepat. Karena tidak membutuhkan media lain.

Dan, pastinya guru bisa langsung menilai sejauh mana anak didik menyerap materi yang disampaikan. Karena guru bisa merasakan atmosfir di dalam kelas.

Lalu bagaimana dengan sekolah sistem jarak jauh, atau yang sering disebut sekolah daring(dalam jaringan). Telah disebut di atas bawah semua yang berhubungan dengan pembelajaran dilakukan dengan sistem online.

Dengan sistem online, guru tidak bisa menilai secara pasti, anak didik mampu menyerap pelajaran yang diberikan. Karena guru tidak secara langsung melihat anak didik mengerjakan tugas yang diberikan. Bisa saja tugas yang diberikan ke siswa, yang mengerjakan kakak atau bahkan orang tua siswa.

Dampak positif bagi masa depan tentang menggunakan sistem online, anak didik menjadi lebih melek teknologi. Karena internet menjadi makanan sehari-hari. Baik dalam menerima materi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh para guru.

Lalu, bagaimana bila sekolah daring ini dipermanenkan? Menurut TS, tentunya banyak hal yang harus dipersiapkan bila sekolah daring ini jika akan dilanjutkan setelah pandemi.

Adaptasi Karena Pandemi Rumah Menjadi Sekolah, Efektifkah?
sumber

Tenaga pendidik, anak didik, juga orang tua anak didik sangat dan perlu dibekali pengetahuan dengan hal dunia keinternetan. Terutama orang tua siswa. Kenapa? Karena orang tua lah yang akan bersinggungan secara langsung dengan anaknya dalam hal pembelajaran di rumah.

Bukan cuma itu saja, kendala mahalnya kuota internet juga sangat berpengaruh. Jikalau pemerintah bisa memberikan daya internet gratis, mungkin bisa saja sekolah daring dipermanenkan. Sebab, selama pandemi masyarakat telah dipusingkan dengan biaya ekonomi. Kasihan jika harus dibebankan biaya internet untuk anak bersekolah.

Setelah melihat pemaparan di atas dapat disimpulkan before-after bidang pendidikan dengan adanya pandemi:

1. Sebelum Pandemi (before) sekolah dilakukan dengan cara konvensional yakni bertatap muka langsung antara guru dan siswa di sekolah. Jam pembelajaran pun teratur.

2. Setelah pandemi (after) sekolah dilakukan dengan sistem daring, dalam jaringan yakni sistem belajar dan mengajar dengan menggunakan internet. Jam pembelajaran lebih sedikit.

3. Adaptasi di bidang pendidikan setelah adanya pandemi yaitu sekolah akan menerapkan sistem belajar mengajar berpindah di rumah, dan orang tua terlibat secara langsung dalam pengawasan perihal pembelajaran anak. Orang tua menjadi semacam guru pendamping di rumah.

4. Dampak positif yang tampak bagi masa depan tentang sekolah daring yakni para siswa lebih mengenal akrab dunia keinternetan dengan fasih, tidak gagap tekhnologi. Orang tua pun mulai melek terhadap tekhnologi internet. Dampak lain, siswa lebih banyak mempunyai waktu di rumah yang bisa digunakan untuk membantu mengerjakan pekerjaan orang tua dan berbakti pada orang tuanya. Kedekatan anak dan orang tua terjalin dengan baik

5. Dampak negatif sekolah daring, anak lebih punya banyak waktu bermain. Karena terkadang anak males mengerjakan tugas. Terkadang ada orang tua malah yang mengerjakan tugas sekolah. Waduhh. Ribet ngajarin anak mending dikerjain sendiri.

Sekian pemaparan TS tentang before dan after dunia pendidikan disebabkan adanya pandemi. TS berharap pandemi ini segera berakhir. Aamiin. Wassalamu 'alaikum wr wb.

Penulis: @dalledalminto
Sumber: opini pribadi
Gambar: google images

Bgssusanto88
delia.adel
alifrian.
alifrian. dan 6 lainnya memberi reputasi
5
538
10
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
ummuzaAvatar border
ummuza
#4
Sama sekali ga efektif gan, membuatku pusing karena ga hanya satu yang daring. Dan sekolah itu biar ganti suasana nah ini tetep di rumah la podo wae le bayar, dong klau gtu 🙃
0
Tutup