Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Sleipnir9Avatar border
TS
Sleipnir9
Jokowi: Media Asing Sering Tulis Hal Tak Baik Terkait Penanganan Covid-19
Jokowi: Media Asing Sering Tulis Hal Tak Baik Terkait Penanganan Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengeluhkan media asing yang sering memberitakan hal-hal tidak baik terkait penanganan Covid-19 di Indonesia. Keluhan itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020).

"Kalau yang saya baca dari para jurnalis, terutama media asing, karena komunikasi kita yang tidak firm, tidak gamblang, tidak jelas, yang sering mereka tulis itu hal yang tidak baik," kata Jokowi.

Kepala Negara menilai penanganan Covid-19 di Indonesia sudah pada jalur yang benar. Hanya saja, berita yang tidak baik itu disebabkan para jajarannya tidak hati-hati dalam menyampaikan pernyataan kepada media.

Jokowi pun meminta para menteri untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito jika ingin menyampaikan pernyataan terkait penanganan virus corona.

"Hati-hati, tolong satu itu saja. Prof Wiku diajak bicara, kalau memang mau bicara (ke media)," kata Jokowi.

Jokowi mengingatkan bahwa pemberitaan di media akan sangat berpengaruh, khususnya bagi ekonomi yang saat ini tengah lesu akibat pandemi.

Jika penanganan Covid-19 bisa diberitakan secara positif, maka ia yakin akan berdampak positif pula bagi perekonomian. Oleh karena itu ia meminta para menteri memperbaiki pola komunikasi ke media.

"Kita harapkan nanti dengan perbaikan komunikasi yang baik tadi, market confidence dan confidence dunia usaha betul-betul bisa kita berikan," ucapnya.

sumber
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
748
25
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
wiryAvatar border
wiry
#12
Quote:


Mau hati-hati bagaimana, lha wong dari presiden sendiri selaku pemimpin tertinggi juga nggak jelas arahannya.

Contoh :
Mencla-mencle larangan mudik. Menhub bilang boleh, Menkes bilang gak boleh. Presiden malah diem.

PSBB juga gak ada evaluasi. Sejak dilonggarkan kasus harian malah naik jadi 4 digit, dan presentase rerata kasus positif melonjak jadi 15% (bandingkan dengan Australia yang persentase kasus positif rerata udah turun ke 0,4%). Justru negara-negara yang waras baru berani longgarkan restriksi saat jumlah kasus turun, bukan saat meroked.

Masih berani pula delusi mau jualan paksin kopit. Selain nggak etis ngomongin meraup profit dari masyarakat dunia yang sedang terancam wabah, pernyataan ini juga gak menakar :
1. mampu enggak BUMN farmasi Indonesia sediakan 270 juta lebih vaksin untuk rakyatnya sendiri?
2. Yakin enggak vaksin yang ada efektif?
3. Yakin enggak tahun depan wabah udah bisa ditangani, mengingat penanganannya di Indonesia selama ini serba kacrut?

emoticon-Ngakak

https://nasional.kompas.com/read/202...-lain?page=all


Diubah oleh wiry 24-08-2020 07:01
agam_patra
balonkempes
balonkempes dan agam_patra memberi reputasi
2
Tutup