Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jakarta0909Avatar border
TS
jakarta0909
Kisah Mongol, Sang Penguasa Dunia yang Lumat di Jawa
Kisah Mongol, Sang Penguasa Dunia yang Lumat di Jawa

Siapa menyangka dari debu padang pasir yang kering di Mongolia muncul pasukan dahsyat menggulung nyaris hampir seluruh dunia.

Didirikan Jenghis Khan pada tahun 1206, Kekaisaran Mongolia menyatukan seluruh Eurasia menjadi sebuah pemerintahan yang terpusat.

Sejak mendirikan Dinasti Yuan, Khubilai Khan mulai menebar kekuasannya dengan menuntut bakti dari negara-negara yang sebelumnya sudah mengakui kekuasaan kaisar-kaisar Dinasti Sung. Jika menolak, mereka akan diserbu dengan prajurit bersenjata.


Setelah sempat menginvasi Dinasti Goryeo di Korea pada 1260, dinasti itu akhirnya total menjadi bawahan Yuan pada 1273. Khubilai Khan menjadikannya pangkalan militer. Pasukan Korea pun ikut membantu ekspansi Mongol ke berbagai negara di Asia.

Setelah Korea, Khubilai Khan dua kali berusaha menyerang Jepang. Sebelumnya, dia sempat menyuruh utusannya membawakan perintah agar Jepang sudi mengakui kekuasaan Mongol dan mengirim upeti. Namun, kaisar Jepang menolak mentah-mentah.

Sejarawan Queens College dan Columbia University, Morris Rossabi dalam Khubilai Khan: His Life and Times menulis, di satu sisi, keputusannya untuk memulai hubungan dengan kekaisaran Jepang juga untuk mendapatkan nilai baik di mata bangsa Tiongkok.

Jawa tak luput dari incaran Mongol. Pada 1280, 1281, 1286, Khubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari untuk meminta sang raja mengakui kekuasannya. “Raja Kertanegara yang sadar akan keagungannya dan kekuasannya tidak sudi menyerah,” tulis Slamet Muljana.



Baca juga : Mongol, Penguasa Dunia yang Lumat di Jawa

Utusan Mongol terakhir datang pada 1289. Namun, mukanya justru dirusak. Akibatnya, angkatan perang Mongol berlayar menuju Jawa pada 1292. Mereka dipimpin oleh Shi Bi, Ike Mese, dan Gao Xing. Dua nama pertama orang Mongol, yang ketiga Tionghoa.

“Ketika Kaisar Shizu (Khubilai) menaklukkan orang-orang barbar di keempat penjuru dunia dan mengirimkan para perwira ke berbagai negara di seberang lautan, Jawa adalah satu-satunya negara yang harus diserang dengan sebuah angkatan perang,” tulis catatan Sejarah Dinasti Yuan.

Dari berita Cina, tentara Mongol sampai ke Majapahit pada 1 Maret 1293. Sebelumnya, mereka mendarat di Tuban, mendirikan perkemahan di tepi Sungai Brantas. Ike Mese mengirim tiga orang perwiranya ke perkampungan baru Majapahit untuk menyampaikan pesan agar Raden Wijaya tunduk dan mengakui kekuasaan Khubilai Khan.

Menurut naskah Yuan Shi yang berisi sejarah Dinasti Yuan, Kubilai Khan pada bulan kedua 1292 memerintahkan  Gubernur Fukien, Jiangxi dan Huguang untuk mengumpulkan 20.000-30.000 tentara dipimpin Shi Bi, Ike Mese, dan Gao Xing.



Sebelum berangkat, mereka bertemu Kubilai Khan dan dijelaskan bahwa mereka diperintah menyerbu Jawa karena utusan khususnya terdahulu yakni Meng Ki dilukai wajahnya oleh Kertanegara yang disebutnya sebagai barbar.

Sebutan serupa juga digunakan Kertanagara menyebut Kubilai Khan.
Armada itu berangkat dari Quanzhou di selatan Cina dan menyusuri pesisir Dai Viet dan Champa menuju Jawa. Negara-negara kecil sepanjang pesisir Malaya dan Sumatra langsung menyerah dan menyatakan tunduk.

Tak hanya membawa prajurit, armada perang itu juga mengangku 40.000 batang perak, 10 lencana harimau, 40 batang emas, 100 lencana perak dan 100 gulung sutra. Itu penghargaan yang bakal diberikan kepada para prajurit yang berjasa dalam perang.

Diketahui, armada juga sempat berhenti di Pulau Belitung pada Januari 1293 dan tiba di Pelabuhan Tuban tanggal 1 Maret 1293. Dari Tuban, pasukan itu merangsek ke Jawa Timur namun menemui Jawa penuh kehancuran akibat perang.

Singasari jauh hari sudah dihancurkan Jayakatwang dari Kadiri, dan Kertanagara mangkat setahun sebelumnya.

Baca Juga : Kertanegara Membentung Invasi Kubilai Khan dengan Pamalayu 

Tak tahu mesti melakukan apa, tentara Kubilai Khan disiasati Wijaya untuk membantunya memberontak melawan Kediri. Setelah mengalahkan Jayakatwang, tentara Tartar yang lengah dan berpesta di Daha dan Canggu diserbu Wijaya pada 19 April 1293.  Sedikitnya 3.000 tentara Cina dibantai tak berdaya.







fachri15
scorpiolama
bukan.bomat
bukan.bomat dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.5K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
anak manisAvatar border
anak manis
#4
abis kejadian itu knp ga kirim pasukan lagi ya gan?
scorpiolama
bukan.bomat
bukan.bomat dan scorpiolama memberi reputasi
2
Tutup