Bab 3 part 52b,

Suara dering hp membangunkan gw sebelum gw terbangun oleh panas matahari yang menyerempet masuk lewat celah-delah ventilasi kamar kost.



Meski sebenarnya masih mengantuk, gw coba memfokuskan diri untuk menjawab telpon luna,



Gw agak kesal dengan pertanyaan luna yang dia jawab sendiri, pertanyaan yang sudah mengganggu tidur gw yang belum genap 8 jam



Gw membuka lebar kedua mata gw lalu melihat ke layar hp, benar saja telponnya dimatikan oleh luna.

Gw pikir luna marah, tapi dari suaranya sebelum dia menutup telpon, luna gak terdengar marah.

Tapi gw lah yang sekarang kesal karena kantuk gw hilang karena telpon gak jelas dari luna.

Gw lihat jarum jam belum sepenuhnya tegak berdiri. Hari ini gw lagi gak ada job, jadi ketimbang gw tersiksa lantaran kamar gw yang sebentar lagi jadi kamar sauna, gw memilih untuk mandi, cari makan lalu berangkat ke cafe bang togar.




Sambil membenarkan duduk, pandangan gw melihat ke sekeliling bar dan mendapati ada seorang pengunjung yang sedang duduk sendiri ditemani satu gelas shooter yang sudah kosong dan gelas panjang yang masih terisi setengah.

Wajahnya agak asing untuk pelanggan yang datang sendiri di jam seperti ini.



Sambil menikmati bir dingin yang dipadukan dengan lantunan suara gitar steve vai membuat kebisuan menghampiri.



Suara ini berasal dari pengunjung wanita tadi yang duduk terpisah di bar station,



Gw pun mengantar cewek dari australia yang bernama Evelyn ini berkeliling ke beberapa toko bunga. Do'i agak ribet dalam memilih bunga, dari nusa dua kami ke toko bunga daerah denpasar.

Evelyn ini enak diajak ngobrol, meski dengan bahasa inggris gw yang kaku dan pake mikir dulu, tapi obrolan kami masih nyambung.

Sejak mengikuti jejak tommy menjadi guide, gw sering berhubungan dengan turis-turis, banyak pengalaman-pengalaman yang bisa membuat gw sampai tersenyum sendiri jika diingat-ingat, tapi evelyn ada sesuatu yang berbeda. Tapi gak akan gw ceritakan disini kalau banyak yang penasaran, nnti akan gw masukan di part selanjutnya.





Jam 9 malam gw baru kembali ke cafe yang sudah mulai terisi meja-mejanya dengan pelanggan,



Benar ada tommy dan bang togar yang sedang duduk disana, tapi bukan cuma mereka berdua, disana juga ada...



Gw meninggalkan putu dengan kesibukannya lalu berjalan bergabung menuju table bang togar, tommy dan luna.



Gak ada yang tau tentang hubungan gw dan luna selama ini, di depan mereka kami lebih banyak diam gak saling bicara satu sama lain, hanya sesekali curi-curi kesempatan saat gak ada mereka atau saat mereka sedang lengah.

Sesi berjalan seperti biasanya, setelah turun dari panggung gw sudah gak melihat luna lagi di table bareng bang togar.

Luna agak aneh hari ini, mulai dari tadi di telpon, terus tiba-tiba muncul dan sekarang udah ngilang aja.

Hp gw berdering dan ada nama luna di layarnya.



Sebelum hp gw kantongi lagi, ternyata ada sms yang masuk waktu gw lagi main tadi



Gw semakin bingung dan bertanya-tanya, ada apa dengan luna hari ini.

Setelah pamit ke bang togar gw mengembalikan kunci motor tommy tak lupa mengarang cerita tentang kenapa gw gak pulang bareng tommy malan ini.

Gw bergegas ke parkiran dan mendapati mobil luna sudah standby dengan mesin menyala.

Mobil dipacu luna perlahan keluar dari parkiran, dan menuju ke arah legian.



Gw yang bingung dengan kelakuan luna hari ini pun lebih memilih diam duduk manis.



Di dalam diam gw masih sempat memperhatikan luna yang beberapa kali mengecek jam yang menempel di dashboard mobilnya.

Kami sempat berhenti di sebuah circle k untuk membeli minum lalu kembali kedalam mobil, tapi luna gak menyalakan mesin mobil dan malah membuka semua kaca mobilnya pertanda kami akan stay disini sambil ngerokok.

Kami sama-sama menyalakan rokok selera kami masing-masing. Tapi gw kembali mendapati luna yang diam tapi beberapa kali melirik kearah jam di mobil seperti terlihat gelisah dan kesal.



Gw mengecek jam di hp gw yang ternyata sama-sama menunjukan waktu jam 12 kurang 15 menit



luna keluar dari mobil dan menyebrang jalan lalu duduk bersandar di sebuah beton pendek

Gw masih dalam mode loading coba mencerna semuanya,



Gw susul luna dan duduk disampingnya. Luna memangku anggun satu kakinya sambil menyesap sebatang rokok tapi menolak menatap gw.



Yup sekian lama kami kenal dan bersama, gw memang gak tau kapan tanggal lahir luna, dan itu bukan tanpa alasan.



Luna terdiam sejenak,



Kami membisu sejenak mempertahankan ego kami masing-masing, agak kaget juga melihat luna agak ngambek-ngambek gini, gak seperti biasanya.



Gw mengalah saja, lagipula angin pantai semakin kencang menyapa kami dari belakang, angin yang berasal dari pantai yang paling terkenal se indonesia raya.



Luna menghentikan kegiatan menyiksa gw dan kembali duduk sempurna,



Gw mengesampingkan kekagetan gw, gw menerima saja apa yang baru dikatakan luna, toh itu yang gw mau.



Mulustrasi biar pada mimisan 🤣


Masih sambil tertawa luna menyalakan mobil dan bersiap untuk berjalan,



Gw yakin kalau ada yang ngeliatin mobil ini pasti curiga kenapa mobilnya diam di tempat tapi goyang-goyang,



Seperti yang sudah pernah gw bilang sebelumnya, setelah gw jujur ke luna tentang perasaan gw waktu itu, gw merasa luna jadi sedikit lebih manja, dia gak segan-segan untuk melarang-larang atau sekedar menelpon untuk bertanya dimana, lagi apa, sama siapa membuat gw merasa diinginkan, membuat gw merasa dimiliki.