extreme78Avatar border
TS
extreme78
Viral Siswa Kritik Belajar Online: Ada yang Habis Absen Tidur Lagi
Suara.com - Beredar video viral seorang siswa menyampaikan kritik terkait proses belajar daring atau online yang tengah diterapkan di Indonesia.

Ia pun menceritakan nasib siswa lain di berbagai pelosok Indonesia yang kesulitan mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Rekaman itu diunggah oleh akun Twitter @bintangwirayasa pada, Minggu (9/8/2020).


Siswa yang tidak disebutkan namanya ini, mengaku kerap mengikuti kegiatan tingkat nasional. Dari sana, ia memiliki banyak teman dari pelosok daerah.

Berdasarkan cerita teman-temannya dari berbagai daerah, mereka semua memiliki keluhan yang sama.

"Dan ternyata yang dari Gorontalo, dari Lampung mereka itu memiliki keluhan yang sama. Mereka ada kendala gadget, kuota, sinyal dan di sana sering mati lampu," ucap siswa tersebut.

"Kita beruntung kita di Jakarta, kalau menurut saya," imbuhnya.

Menurut penuturan siswa itu, pihak sekolah di daerah hanya memberikan subsidi pulsa Rp 25 ribu untuk anak-anak.

"Sedangkan di sana kuota mahal. Mereka di pelosok kuota itu mahal, enggak kayak di Jakarta kita bisa dapat barang yang seperti itu dengan murah," ujar siswa yang berdiri di hadapan banyak orang dewasa tersebut.

Ia pun menyebut metode belajar daring kurang efektif dibandingkan dengan bertatap muka langsung. Sebab, belajar di sekolah siswa akan langsung dipantau oleh guru.

"Karena di sini ada yang habis absen tidur lagi. Karena seperti itu bu. Kita kurang efektif tidak seperti di sekolah," kata siswa itu dengan tegas.

Anak itu juga khawatir ketika membaca berita terkait wacana Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang akan dilaksanakan permanen.

"Kalau kita belajar cuma mau pintar, mah Google lebih pinter daripada sekolah, menurut saya," kritik siswa tersebut.


Baginya, semua informasi dan pengetahuan ada di Google. Sehingga siswa yang hanya ingin pintar bisa belajar dari internet saja.

Ia menambahkan, "Guru sejarah ya sejarah aja, ditanya matematika ya ke guru Matematika. Tapi kalau Google tahu semua dia".

Meskipun begitu, siswa tersebut merasa guru memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh Google dan penting untuk perkembangan siswa.

"Jadi, kelebihan guru itu dia memiliki perasaan terhadap siswa. Mereka mendidik, mengajar. Mereka membentuk karakter kita, siswa-siswa Indonesia," pungkasnya.

Video tersebut memperoleh banyak respon dari warganet. Hingga Senin (10/8) siang, rekaman berdurasi 2.17 menit itu telah disaksikan lebih dari 600 ribu kali.

Bahkan warganet memberikan 20 ribu retweet, 49 ribu like dan hampir 700 komentar. Ada netizen yang setuju dengan pernyataan siswa tersebut, tapi sebagian yang lain tidak sependapat.

"Setuju. Lihat adik SD sekolahnya cuma dikasih tugas, disuruh baca buku, disuruh ngerjain kegiatan ini itu, terus divideo dikirim sama gurunya. Emang cukup buat bangun karakter? Selama dirumah juga ku lihat dia jarang interaksi (online) sama teman-temannya. Lebih khawatir aja sama perkembangan dia," kata @mochimaw.

"Sekarang, pelajar hanya mengeluh tanpa ada solusi. Mengeluh internet susah. IG lancar, youtube terus. Jadi yang terpenting apa? Semua tinggal prioritas kan? Ngomong internet mahal, motor sekeluarga masing-masing punya. Ya, penting juga motor, lalu prioaritas mana motor dan pendidikan," komentar @penulistintalid.

Sebagaimana kita ketahui, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) diterapkan oleh pemerintah untuk tetap dapat mendidik anak-anak di tengah masa pandemi virus corona atau COVID-19. Namun langkah ini menuai pro kontra.


Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa kementeriannya tengah mempersiapkan kurikulum darurat yang akan segera dirilis dalam waktu dekat.

Ia mengklaim bahwa kurikulum ini lebih sederhana daripada kurikulum sebelumnya.

Pengumuman itu ia paparkan pada Rabu (5/8/2020). Ia mengatakan bahwa kemeteriannya dituntut untuk bisa menyusun kurikulum dalam waktu singkat demi mengatasi permasalahan pemebelajaran selama pandemi.

"Kita ditantang untuk merevisi kurikulum yang biasanya minimal untuk merubah itu tiga tahun. Kita dipaksa untuk melakukannya dalam waktu 2-4 bulan. Alhamdulillah beberapa hari ke depan kami akan meluncurkan kurikulum covid, kurikulum darurat," kata Nadiem dalam acara Mata Najwa, Rabu (5/8/2020).

Kendati demikian, ia masih belum mengatakan nama dan waktu peluncuran kurikulum darurat itu.
Nadiem hanya menjelakan bahwa kurikulum itu akan membantu para tenaga pendidik dalam menjalankan kewajibannya mengajar.

Kurikulum baru itu nantinya akan menuntut fokus para guru untuk mengerjakan tugas yang lebih pokok sebagai pengajar.

https://www.suara.com/news/2020/08/1...ur-lagi?page=3

Gini yaaaa dek...

Situasi sekarang ini banyak hal yg tidak bisa di lakukan.
Lu kan pelajar dan tinggal di jakarta pula yg makin hari makin banyak positipnya.
Mau kagak lu sekolah cuman 2 hari trus kena karantina 14 hari.
Kagak usah banyak protes dah dan banyak bersabar hingga tahun depan sampai ada vaksin.
Kalo lu protes soal kuota dan gadget dsbnya wajar karna lu prihatin karna tidak semua pelajar orang mampu.
emoticon-Cool
popoupop
rajin.meremas
rotten7070
rotten7070 dan 66 lainnya memberi reputasi
63
10.9K
345
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
IWinardiAvatar border
IWinardi
#116
Ya intinya si dari bergbagai sisi, si adek ini tidak sepenuhnya salah sih emoticon-Malu

At least dia sudah berani speak up tentang issue yang terjadi disekitarnya dia, dan dilingkungan sesama pelajar ke muka publik emoticon-2 Jempol

Dan justru dia menitikberatkan bahwa pentingnya interaksi sosial dengan guru secara individu maupun sekolah secara instansi. emoticon-Mewek

Lah tentang habis absen tidur dll.. jangankan SFH, kegiatan KBM disekolah aja, banyak kok siswa yang suka tidur dikelas (dengan berbagai macam alasannya).. mungkin si adek ini mengangkat issue ini buat menyindir sesama pelajar jugak..

Google lebih pintar dari sekolah?
Ane rasa penyampaian dari adek ini tidak sepenuhnya salah, nyatanya memang sudah sangat melimpah berbagai macam literasi dari berbagai bidang keilmuan, tetapi.. tetap diperlulan bimbingan untuk dapat memahaminya,

Ane sebagai seorang SPd.. sedikit banyak tau tentang betapa pentingnya fungsi seorang guru demi keberhasilan seorang siswa, dan pentingnya sekolah secara instansi untuk mendukung terbentuknya siswa yang berkualitas,

Akibat adanya pandemi ini, semua aspek yang saya bilang itu otomatis hilang kan, semuanya penting baik kesehatan dan pendidikan.. namun mari coba kita lihat urgensinya, sesuai dengan kondisi dan situasinya, tidak bisa digeneralisir. emoticon-Sundul

Namun kita ambil positifnya, si adek ini kan mengungkapkan pandangan dan keresahannya, berharap akan ada solusi dari orang yang sudha lebih "dewasa" dan memiliki kepentingan didunia pendidikan secara umum. Bagus malah bisa sampe viral begini emoticon-Cendol Gan

Semoga dengan si adek ini speak up dan viral, bisa jadi pengingat ke pihak terkait untuk mencari solusi terbaik bagaimana menghadapi masa sulit saat ini. emoticon-Mewek

Semoga pandemi ini segera reda dan semua bisa menjadi lebih baik setelahnya emoticon-Shakehand2

____________________________

Ane mau minta cendol ah dimari.. tulung yaaa

emoticon-Betty emoticon-Cendol Gan emoticon-Betty
daimond25
reid2
gigbuupz
gigbuupz dan 4 lainnya memberi reputasi
5