Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kawmdwarfaAvatar border
TS
kawmdwarfa
JURNAL MIMPI
Selamat tengah malam GanSis yang belum pada tidur, semoga pada sehat-sehat semua ya emoticon-Smilie

Ane, entah kapan persisnya, sempat punya ide untuk membuat jurnal mimpi (mimpi di sini maksudnya bunga tidur ya, bukan cita-cita). Sederhana, ane mikir kalau mimpi itu merupakan sumber cerita yang paling mudah karena kita hanya perlu mengingat dan menuliskan kembali, keunikannya yang lain adalah alur ceritanya yang enggak ketebak. Dan lagi, ane baca juga kalau menulis mimpi itu punya manfaat tersendiri; melatih kemampuan menulis, disiplin, dan lain sebagainya. 

Jadi di sini ane bakal nulis mimpi-mimpi yang udah ane kumpulin. Ane pastikan semuanya murni tanpa rekayasa semisal itu ada kemiripan di dunia nyata.

Dan, tentu saja, Gansis juga boleh ikut menuliskan mimpinya di sini mau itu mimpi indah, buruk, aneh, apapun  emoticon-2 Jempol 

INDEX:

1. SOEKARNO
2. PEMBALASAN, DEMONSTRASI DAN WANITA MENYERAMKAN
3. MANCHESTER DERBY
4. THE FINE LOOKING PRINCE
5. PESTA LIAR
6. DEATH RACE
7. UJIAN TEORI AKUNTANSI
8. JOKO WIDODO
9. MENGURUS LEGALISIR IJAZAH
10. 'THE HUNGER GAMES'?
11. SNAKE!!
12. SENGGAMA
13. PERASAAN
14. CENGLU
15. SAFE PLACE
Diubah oleh kawmdwarfa 04-03-2021 05:24
kyukyunana
zafranramon
tet762
tet762 dan 14 lainnya memberi reputasi
13
3.1K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kawmdwarfaAvatar border
TS
kawmdwarfa
#3
MANCHESTER DERBY

29 November ‘16/ sore


Ramai dan semuanya saling bercanda satu sama lain. Begitulah, ketika itu aku berada di sebuah ruangan-mungkin itu ruang kelas-bersama orang-orang ini.

Kemudian ada seseorang yang masuk ke ruangan itu. Aku yang dipanggil pun kemudian langsung mengikutinya. Aku dibawanya melewati koridor-koridor di mana saat itu juga ada banyak orang yang terlihat bersantai. Suasananya persis jam istirahat sekolah.

Kemudian, masuklah kami ke sebuah ruangan yang pintunya tertutup. Begitu kepalaku menyembul ke dalam, kulihat suasananya tidak jauh berbeda. Semuanya saling berbincang, dan di antara mereka ada beberapa orang yang mengenakan jaket biru. Menyadari aku datang, keriuhan seketika terdengar lagi. Aku yang paham langsung berniat untuk melarikan diri, tetapi terlambat.

Ya, di mimpi itu, aku memang lagi berulang tahun.

Aku tidak ingat bagaimana prosesnya. Yang jelas, saat itu adalah waktu menjelang sepak mula di mana kami akan melawan musuh bebuyutan kami, The Noisy Neighbours, Manchester City. Aku sendiri tengah berbicara sama seseorang yang juga merupakan pemain bertahan kami: Chris Smalling. Kami berada di sebuah lapangan kecil bersama beberapa rekan kami yang sedang melakukan pemanasan. Kami sedang membahas perihal hukuman, maksudnya, kan, biasa kalau seseorang yang berulang tahun itu dikerjai. Nah, seperti itulah situasinya. Dan anehnya, aku tahu kalau yang akan menjalani hukuman itu bukan hanya aku, beberapa pemain lain juga akan melakukannya. Aku tidak tau juga entah itu disebabkan kesamaan hari ulang tahun atau juga hal yang lain.

Kemudian, Chris bilang padaku kalau hukuman kami saat itu adalah: kami harus bermain dengan telanjang.

“Jangan begitu. Rooney itu udah jadi bapak, Robin (Van Persie) juga udah jadi bapak. Apa jadinya kalau anak mereka lihat bapaknya main telanjang?” kudebat dia sebelum melayangkan pandanganku ke rekan-rekan kami. Dan, aku baru sadar kalau seseorang di antara mereka ternyata sudah telanjang duluan. Dia tengah loncat-loncat kecil di tempat dan bagian kemaluannya disensor.

Orang itu adalah Phil Jhones.

“Janji, enggak bakal pakai boxer (celana boxer), tapi jangan telanjang, oke?” kubujuk lagi dia. Maksudku, aku nggak bakal minta buat pakai boxer supaya kami tidak malu. Jadi tidak apa-apalah kami pakai daleman speedo atau apa, asal jangan telanjang.

Chris nampaknya berpikir keras. Tapi akhirnya dia mau untuk menuruti permintaanku.

Sepakmula sudah kian dekat. Saat itu aku sudah bertelanjang dada, tapi aku tidak ingat apa penutup bagian bawahku. Dari sana, aku langsung berlari menuju lapangan utama. Sebentar kemudian aku pun sampai. Dan yang kulihat setelahnya adalah lapangan yang tidak rata dengan pepohonan sawit di sekelilingnya, juga beberapa rumah yang terbuat dari papan. Pemandangannya amat mirip dengan lapangan di sekolah SD-ku.

Pendukung tim tamu juga punya semangat yang besar. Chantsmereka sempat kudengar menyelingi gemuruh sorakan pendukung kami. Aku lalu melihat ke arah tribun. Di sana ada satu tempat di mana semua kursinya berwarna biru, tapi tidak ada seorang pun yang terlihat duduk di sana.

Aku kemudian memasuki lapangan. Aku tidak ingat aku bermain di posisi apa. Tapi, satu hal yang sempat kupikirkan saat itu adalah: bagaimanapun caranya, yang namanya Sergio Aguero jangan sampai lepas.

***

Papa.T.Bob
Papa.T.Bob memberi reputasi
1