god.romushaAvatar border
TS
god.romusha
'Covid-19 Hanya Hoaks', Begini Pendapat Pendukung Trump
Sejak awal pandemi Covid-19 melanda hampir di seluruh dunia, Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump telah berulang kali meremehkan keganasan virus ini, suatu tindakan yang diikuti para pendukung setianya.

Beberapa kali Trump menyebut, virus corona hanyalah semacam flu musiman dan menolak menggunakan masker salama berbulan-bulan pandemi, bahkan dia juga meledek para lawan politiknya yang menggunakan masker.

Sementara itu, ia telah berjanji akan "menghilangkan" virus corona, tapi hingga saat ini jumlah kasus virus corona di AS justru semakin meningkat. Semakin melonjaknya pandemi virus corona di dalam negeri, membuatnya kemudian meragukan pendapat dari para pejabat kesehatan.

Baca juga: Kepada Pengangguran AS, Ivanka Trump: Temukan Sesuatu yang Baru

Melansir ABC News pada Rabu (15/7/2020), sikap Trump yang sudah berusia 74 tahun ini, menggiring pendapat masyarakat pendukungnya yang ikut mempertanyakan nasihat protokol kesehatan dari para pakar hingga meragukan keberadaan virus berbahaya ini.

Vinny Scarnisi, salah satu pendukung Trump yang setia menyebut virus corona adalah isu pencuci otak. "Ini cuci otak. Tidak ada alasan untuk takut. Sama sekali tidak. Itu hanya lelucon," kata Scarnisi dari Pittsburg, New Hampshire. Para pendukung setia Trump juga menggunakan istilah yang digunakan presiden itu untuk meremehkan virus corona sekaligus menyindir partai oposisi.

Baca juga: Gara-gara Kena Prank Fans K-Pop, Manajer Kampanye Trump Didepak

Seperti, saat ia menyebut virus corona sebagai virus Demokrat "hoaks baru" di sebuah rapat umum di South Carolina pada Februari, yang saat itu merujuk pada pertanyaan bagaimana para pesaingnya "mempolitisasi virus korona." "Pandemi adalah hoax, sebuah hoax. Saya tidak percaya itu sama sekali," kata Warren Goddard, pendukung Trump yang berusia 91 tahun, dan ingin muncul di kampanye Trump di Portsmouth, New Hampshire.

Goddard mengatakan kepada ABC News bahwa ia berencana untuk masuk ke dalam kampanye Trump, tetapi tidak akan menggunakan masker dan memang belum pernah menggunakan masker selama pandemi. "Aku tidak bisa terserang virusnya. Itu (masker) bukan perlindungan," kata Goddard yang menyebutkan bahwa dia tidak percaya masker akan mencegah dari infeksi virus corona.

Baca juga: Trump Sebut Orang Kulit Putih Lebih Banyak Tewas di Tangan Polisi

Margaret Becotte, putrinya dari Connecticut juga mengatakan bahwa dia menolak menggunakan masker dan masker yang dia miliki hanyalah masker kampanye "Trump 2020". "Saya tidak merasa ini ada gunanya untuk melindungi Anda dari apa pun," kata Becotte.

Selanjutnya, ia menyebut, "Ini (masker) adalah sepotong kain yang tidak berguna. Tidak ada sama sekali. Anak-anakku juga tidak akan memakai masker itu." Becotte tidak percaya dengan saran dari para ahli kesehatan bahwa menggunakan masker adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca juga: Trump Hajar Joe Biden Usai Tandatangani UU Otonomi Hong Kong

Ia juga menentang para pelaku usaha yang memberikan syarat untuk para pengunjungnya menggunakan masker, dengan menilai syarat itu adalah bentuk pelanggaran hak-haknya.

"Saya tidak akan pernah berurusan lagi dengan mereka, jika mereka meminta saya untuk pergi (dari toko). Karena itu (penggunan masker) adalah hak konstitusional saya untuk membuat pilihan bagi tubuh saya, dan apa yang ingin saya lakukan," terangnya.

Peggy Reeser, wanita berusia 77 tahun, mengatakan kepada ABC News, bahwa berdasarkan demografi dirinya berisiko tinggi terhadap infeksi virus corona, tapi ia mau mengambil risiko untuk tetap mendukung Trump. "Saya pikir (Trump) itu punya nilai tersendiri," ketika ditanya tentang alasannya mengambil risiko tidak menggunakan masker.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "'Covid-19 Hanya Hoaks', Begini Pendapat Pendukung Trump", https://www.kompas.com/global/read/2...rump?page=all.
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Miranti Kencana Wirawan
0
856
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jhonlenon60Avatar border
jhonlenon60
#3


bagaimana ya, america udah pernah ngalamin perang dunia dan berhasil menjadi pemenangnya, krisis ekonomi terbesar, perang saudara dll, lalu harus takut karena covid ? faktanya sih karantina wilayah yg dilakukan gubernur2 setempat emang gak efektif, pada akhirnya muncul istilah new normal sebagai bentuk kegagalan penanganan covid yg berimbas pada sektor ekonomi. Udah bener yg dilakukan Trump sejak awal walau dia tidak melarang penggunaan masker tpi penggunaan masker sendiri gak efektif bahkan penggunaan masker dalam jangka waktu yg lama itu sangat beresiko apalagi masyakaratnya harus dipaksa memakai itu. US itu negara bebas yg sebebas2nya dan itu dilindungi oleh amandement mereka. Dan yg jadi masalah saat para Libtard ini merasa punya hak menghakimi mereka yg anti mask

0
Tutup