Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Namun rupiah mampu menghijau di perdagangan pasar spot.
Pada Kamis (16/7/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.632. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Sementara di pasar spot, rupiah juga menguat. Pada pukul 10:00 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.550. Rupiah menguat 0,17% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Pagi ini datang berita bahagia dari China. Biro Statistik Nasional China mengumumkan ekonomi China pada periode April-Juni 2020 tumbuh 3,2% year-on-year (YoY), lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan di angka 2,5%. Jauh membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang terkontraksi -6,8% YoY.
Kebangkitan ekonomi China menjadi angin segar bagi dunia. Dengan status sebagai kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia dan nomor satu Asia, pulihnya China tentu akan ikut mengerek negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Sementara mata uang utama Asia lainnya cenderung melemah di hadapan dolar AS. Bahkan penguatan 0,17% sudah cukup untuk membawa rupiah menjadi yang terkuat di Benua Kuning.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Asia pada pukul 10:03 WIB:
Akan tetapi, patut dicatat bahwa apresiasi rupiah relatif terbatas. Bahkan sejak pembukaan pasar, rupiah tidak bergerak dari posisi Rp 14.550/US$. Mata uang Asia pun mayoritas terbenam di zona merah.
Ini karena risiko yang menghantui pasar keuangan global masih tinggi. Salah satunya adalah bubungan AS-China yang memburuk.
Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa status daerah istimewa terhadap Hong Kong resmi berakhir setelah pemberlakuan UU keamanan yang lebih represif. Hong Kong kini dipandang sama saja dengan China Daratan.
"Tidak ada lagi perlakuan khusus, tidak ada lagi hak istimewa di bidang ekonomi, tidak ada lagi ekspor teknologi. Hari ini saya menandatangani aturan dan perintah untuk mendesak China bertanggung jawab atas perilaku agresif terhadap rakyat Hong Kong. Sekarang Hong Kong diperlakukan sama seperti China," ungkap Trump dalam konferensi pers, seperti diberitakan Reuters.
Beijing tentu tidak terima dengan perlakuan Washington. Dalam keterangan tertulis, Kementerian Luar Negeri China menyatakan AS harus berhenti mencampuri urusan 'rumah tangga' negara lain. Bahkan China mengancam akan balik memberlakukan sanksi bagi individu dan lembaga yang terlibat dalam penyusunan UU baru di AS tersebut.
"Isu Hong Kong adalah murni urusan dalam negeri China. Tidak ada negara asing yang punya hak untuk ikut campur," tegas keterangan resmi Kementerian Luar Negeri China.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/market...ma-kasih-china
Terima Kasih China!