- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
SUKMO ILANG
TS
manusiakelam
SUKMO ILANG
Salam kenal warga kaskus sekalian, setelah sekian lama jadi sider, akhirnya ane coba buat nulis, sambil mengisi waktu luang..ini adalah thread ke dua ane, disini ane masih belajar nulis jadi maaf kalo masih acak-acakan dan gak nyambung hehehe….
Spoiler for Jadwal Update:
Sehubung ane mahasiswa akhir yang lagi sibuk dengan dunia perskripsian dan hal-hal lainnya…Jadi cerita ini akan diupdate secara kala setiap dua hari sekali, namun bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu tergantung kesibukan yang penulis alami.
Terimaksih selamat membaca…
Terimaksih selamat membaca…
PROLOG
Malam yang sangat sunyi di tengah hutan gunung sukmo ilang, entah sudah berapa lama kami di sini, entah juga apakah kami masih hidup atau sudah mati. sudah berapa kali kami melewati jalan ini berputar-putar pada jalan yg sama, namun selalu berakhir ditempat yang sama. Kami sudah pasrah apapun yang akan terjadi. Kami hanya ingin semua penderitaan ini berakhir.
Kami tak pernah mengira niat kami bersenang-senang menaiki gunung malah menuntun kami pada malapetaka, teror demi teror kami alami selama pendakian. Seharusnya kami tidak ketempat ini. "SUKMO ILANG" sesuai namanya tempat dimana seseorang akan hilang selama-lamanya.
Quote:
PART 1 : PESAN DARI MEREKA
Tahun 2015 tinggal menghitung hari, kita akan segera memasuki tahun baru, yakni tahun 2016. Momen perayaan tahun baru menjadi saat-saat yang dinantikan oleh banyak orang, menikmati malam pergantian tahun dengan berkumpul bersama keluarga, teman maupun pacar menjadi suatu keharusan tersendiri, sambil berbagi cerita untuk menambah keakraban dan kebersamaan
Tak kecuali dengan kami, remaja pada umumnya yang sangat menantikan momen sakral malam pergantian tahun ini. Dari jauh-jauh hari kami sudah melist tempat-tempat yg cocok untuk merayakannya, dari banyaknya tempat entah kenapa kami sangat tertarik untuk merayakannya di puncak gunung, sambil menyaksikan indahnya gemerlap pesta kembang api dari atas Gunung.
Salah satu Gunung yg terletak di Provinsi Lampung menjadi pilihan kami, "Gunung Sukmo Ilang" begitulah orang-orang menyebutnya. Gunung sukmo ilang menjadi pilihan kami karena salah satu gunung yang paling sering didaki, dan disarankan untuk para pendaki pemula seperti kami dikarenakan ketinggiannya tidak terlalu tinggi hanya 1.240 mdpl dan jalur pendakiannya yang tidak terlalu berat.
Siapa sih yg gak suka dengan gunung dan keindahan alamnya, meskipun sebagian orang menganggap naik gunung adalah sebuah hobi yg nyape-nyapein badan dan buang-buang waktu tapi gw tetep aja seneng ketika diajak mendaki gunung, namun, gw masih ragu ketika tau gunung yang akan kami daki adalah gunung sukmo ilang, gunung yg terkenal akan mitos orang hilangnya, gw sempet protes, kenapa harus gunung sukmo ilang, dan dengan enteng temen-temen gw bilang "yaelah lu mau naek gunung mana aja yg diliat kan cuma pohon, gak usah cari alesan, kalo lu takut diem aja dirumah hahaha". Karena gengsi dicap penakut oleh kawan-kawan gw, akhirnya gw setujuin ajakan mereka untuk mendaki gunung sukmo ilang walaupun hati ini berkata untuk tidak.
Benar saja, pada saat hari keberangkatan hujan turun seolah mengisyaratkan alampun tak merestui kami untuk pergi, namun karena semua perlengkapan sudah kami siapkan mulai dari sewa tenda, logistik dll, maka kami putuskan untuk tetap lanjut.
Kami berangkat dengan 5 orang yaitu gw, ardy, rian, risa dan shela, sebenernya gw gak setuju kalo pendakian ini membawa cewek, bukan karena takut ngerepotin, tapi lebih gak mau jadi obat nyamuk karena dua cewek ini pacaran sama temen gw. Sedangkan gw sendiri masih jomblo heheh, berhubung hari semakin petang dan cuaca kala itu sedang hujan rintik-rintik kami berangkat dari Kota bandar Lampung menuju gunung sukmo ilang yang berada di Desa W***** Kecamatan G****** Kabupaten P******. Kala itu jam menunjukan Pukul 15.30 WIB. Perjalanan kami tempuh selama sekitar 2 jam menggunakan sepeda motor.
Perjalanan 2 jam terasa singkat, terlebih di hari yang semakin petang, kami sampai di gunung sukmo ilang yang terletak di Desa W***** Kecamatan G****** Kabupaten P******.. pada Pukul 17.30 WIB. rencananya motor akan kami titipkan di Basecame. Sebenarnya sepeda motor bisa juga di titipkan di rumah warga yg ada dikaki gunung, tergantung kalian aja pengen nitipin dimana, namun karena hari yg sudah semakin sore dan jarak kaki gunung ke basecame yg cukup jauh memakan perjalanan sekitar 1 jam, akhirnya kami memutuskan menitipkan motor dibascame aja dengan pertimbangan takut kemalaman.
Dalam perjalanan menuju bascame, kita berpapasan dengan lelaki tua, mungkin petani yg baru pulang dari kebun yang berada di atas gunung, itu lah yg ada dipikirkan gw. Namun disini gw merakan perasaan yg tidak enak seperti ada sebuah pesan yg ingin ia sampaikan, lelaki itu seakan melihat gw. tatapanya, prihatin. bukan hanya itu saja, lelaki itu mengelengkan kepalanya, seolah memberikan tanda pada gw, untuk mengurungkan niat kami untuk mendaki, dari bibirnya berucap "turun"
Meskipun pelan, tapi gua masih bisa denger apa yang dia katakana. Gw mencoba untuk tidak menghiraukan ucapakan lelaki itu, “apa sih bapak itu masa iya udah jauh-jauh kesini suruh turun” batin gw
Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam kami sampai di bascame kami bertemu penjaga pos, lalu kami mengurus izin masuk atau simaksi (surat izin masuk kawasan konservasi). Setelah megurus semua persyaratan akhirnya kami di izinkan masuk oleh penjaga pos, tak lupa kami dijelaskan tentang pos-pos yg harus kami lalui dan diingatkan tentang larangan-larangan yang ada digunung ini.
Jam menunjukan Pukul 19:00 WIB kami memulai pendakian, semua perlengkapan kami periksa kembali dan kami memulainya dengan berdoa agar di perjalanan tidak ada kendala apapun. Kami pun mendaki dengan perlahan dengan ritme santai karena trek menuju pos 2 sedikit menguras tenaga karena jalanannya yang licin menanjak dan masih hujan rintik-rintik. setelah 30 menit berjalan, kami dihadapkan oleh jalur bercabang disitu ada pohon besar yang bertanda tanda panah merah ke kiri dan tanda panah hijau ke kanan dengan penuh pertimbanga kami pun mengambil jalur yang ke kiri yang bertanda panah merah, namun disinilah awal mula dari semua kejadian yg akan kami alami...
zafranramon dan 4 lainnya memberi reputasi
5
3.1K
Kutip
26
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
manusiakelam
#11
Quote:
PART 6 - SIAPA LELALAKI ITU ?
Sudah semalaman kami tersesat kaki gw sudah mulai pegel karena terus berjalan menahan beban tubuh dan ransel bawaan, beberapa kali gw terpeleset karena disini batuannya cukup licin, gak lama kemudian Rian mengeluh kesakitan pada bagian kakinya, sebenarnya sedari tadi ia merasakan sakit dikakinya, namun ia mencoba menahanya sedari tadi. Puncaknya ketika kami memutuskan untuk beristirahat ia mengeluh tidak bisa berjalan, namun betapa kagetnya dia ketika dicek, dia gak tau lagi harus ngomong apa mengenai kondisinya ke kemi, kakinya yang terasa sakit terlihat membengkak dengan mengeluarkan nanah.
"sialan, kenapa dengan kamu ini?" tanya gw, mata gw fokus melihat sesuatu yang ganjil itu pada kaki rian.
Rian hanya diam, wajahnya sudah pucat, jangankan menjawab pertanyaan gw, kapan dan bagaimana ini terjadi saja, dia tidak tahu. melihat kondisi rian seperti itu, kami akhirnya menyuruh rian bersandar di sebuah pohon besar, menunggu seseorang yg lewat untuk dimintai pertolongan.
Waktu menunjukan pukul 14.00 WIB, hujan pun turun lagi, sudah 3 jam kami menunggu pertolongan, namun tidak ada siapapun yg datang..kami sudah tidak sempat lagi mikir kalau kita harus beristirahat lagi, kami akhirnya memutuskan untuk bergantian menggendong rian dan terus berjalan mencari jalan keluar, kami hanya banyak berdoa semoga ada petunjuk.
Gak lama kemudian Ardy berhenti berjalan matanya tertuju kearah perkebunan karet yg berada dikiri jalan, awalnya gw bingung, apa yang dia lihat, gw coba tegesin lagi pengelihatan dan gw melihat sesuatu kira2 15 meter dibawah salah satu pohon karet ada seorang petani yg sedang menyadap karet. gw dan kawan2 senang bukan kepalang akhirnya ada orang yg bisa diminta pertolongan, kemudian kami berempat pun bergegas menghampiri penyadap karet tersebut awalnya kami berempat kira itu adalah sosok hantu seperti yg kita temui sebelumnya, tapi karena sudah pasrah yasudah kita samperin saja. kami berempat pun akhirnya mempercepat jalan kami untuk mendekat dan akhirnya kami pun berhasil tepat ada di belakang dia.
Gw :”permisi mas, kami tersesat, kami ingin tanya mas, jalan turun ke arah basecame dimana mana ya ?"
Penyadap karet itu hanya terdiam sambil terus fokus melakukan pekerjaannya, gw tanya lagi dari belakang penyadap karet itu, penyadap karet itu sama sekali gak noleh, dia cuman diem aja. Ardy pun jadi penasaran ikut ngomong sambil teriak
Ardy :”permisi mas, kami boleh tanya ? mas jalan turun ke basecame kearah mana ya ?”
Dan lagi penyadap karet itu cuman diem aja, ga salah lagi ini pasti penampakan itu lah yg kami pikirkan, hingga akhirnya gua memberanikan untuk menyentuh bahunya dan akhirnya dia nengok,....tapi mukanya, agak familiar gua kayak pernah ketemu sama bpk itu tapi dimana gw gak tau, dia memandang kami dengan tatapan kosong, hingga akhirnya dia membalas pertanyaan yang ardy dan gw lontarkan, saat itulah baru di ketahui lelaki itu adalah warga lokal, ia tinggal di desa yang berada di bawah gunung lelaki itu memperkenalkan dirinya sebagai mas joko.
Joko :”maaf mas saya tadi sedang sibuk menyadap karet."
Gw :”gapapa mas..maaf kami menggangu pekerjaannya mas, kami bertiga tersesat ingin turun ke BC, apakah mas tau jalan menuju ke arah sana ?"
Joko :”saya tau jalan menuju BC, kalo memang mas nyasar, akan saya pandu menuju ke bawah...”
Gw :”wah baik mas kalo memang tidak merepotkan…kami akan sangat berterima kasih sekali mas.”
Akhrinya kami berempat pun segera melanjutkan perjalanan..mas joko bilang kalau melalui jalur ini kita jangan terlalu cepat jalannya, karena jalurnya cukup mengurus energy ditambah kami harus bergantian mengendong rian, akhirnya kita sering berhenti di perjalanan..Mas joko ini orangnya sangat ramah, dia banyak bercerita tentang gunung ini mulai dari mitos2 dan pantangan yg tidak boleh dilakukan
Kami pun mencoba membuka obrolan dengan menceritakan bagaimana kami tersesat dan pengalaman kami semalem tapi gak semuanya, tapi mas joko ga banyak nanggepin, dia cuman bilang kalau hutan ini memang terdapat hutan larangan ciri2nya kalau kita tersesat di hutan larangan ini, kita akan masuk ke perkebunan karet dan keluar di perkebunan coklat, dan berputar seterusnya sekaligus memberitahu bila apa yang terjadi pada rian adalah akibat dari dia yg kurang sopan, asyik becerita membuat kami seakan lupa akan serentetan kejadian yg kami alami.
Selama perjalanan yg kami tempuh disini gua merasa bingung karena jalan yg kami lalui sama persis dengan jalan yg kami lalui waktu tersesat, dikanan dan kiri berupa perkebunan karet dengan jalan yg didominasi rerumputan liar dan tanah yg licin banget. Selama perjalanan mas joko selalu mengingatkan jangan lama-lama dijalan seakan akan dia juga mengejar sesuatu, gw pikir paling kesian takut kemaleman nanti dia kan mesti balik lagi naik ke atas.
Mas Joko :”saya cuman bisa anter kalian sampe sini aja karena saya harus keatas menyelesaikan pekerjaan saya, kalian silahkan lanjutkan perjalanan kalian, lurus saja ikuti jalan setapak ini jangan sampai keluar jalur, di depan kalian akan menemukan perkebunan kakao milik warga..setalah itu kalian lurus saja, jangan pernah menengok kebelakang dan jangan pernah pedulikan apa yg kalian lihat, karena yg kalian lihat tidak seperti yang kalian lihat. Jika kalian menemui gangguan... Ucapkan mantra ini "temon panin panyu bedul nyonte" tak lupa kalian juga harus berdoa, yang terakhir saya sarankan jaga sopan santun kalian…jangan sampai kalian bernasib seperti kawan kalian..” ucapnya dia diam sejenak kemudian tersenyum kearahku
buset kami kaget banget…gua baru sadar ternyata mas joko adalah orang yg gw temui pada saat perjalanan ke bascame dan orang yg ada dimimpi gua, akhirnya kami berpisah kami menjabat tangan mas joko sebagai ucapan terima kasih kami..sumpah pas salaman tangannya mas joko ini dingin banget…, kami akhirnya mengikuti jalan yg diarahkan mas joko, dan mas joko kembali naik ke atas..kurang lebih 1 meter kita dah jalan langkah kali mas joko udh gak kedengeran dan entah kenapa tiba2 gw pengen banget noleh ke belakang...shella, ardy dan rian pun juga ikutan dan kami semua pun sontak kaget, kita sama sekali ga ngeliat sosok mas joko, padahal harusnya dia lagi berjalan disebuah jalan setapak yg tidak jauh dari kami dan jalannya pun lurus kalaupun dia laripun masih kelihatan, tapi disana tidak ada apa2, kami berempat pun sekarang yakin seyakin yakinnya bahwa perjalanan menegangkan ini belum berakhir......
Sudah semalaman kami tersesat kaki gw sudah mulai pegel karena terus berjalan menahan beban tubuh dan ransel bawaan, beberapa kali gw terpeleset karena disini batuannya cukup licin, gak lama kemudian Rian mengeluh kesakitan pada bagian kakinya, sebenarnya sedari tadi ia merasakan sakit dikakinya, namun ia mencoba menahanya sedari tadi. Puncaknya ketika kami memutuskan untuk beristirahat ia mengeluh tidak bisa berjalan, namun betapa kagetnya dia ketika dicek, dia gak tau lagi harus ngomong apa mengenai kondisinya ke kemi, kakinya yang terasa sakit terlihat membengkak dengan mengeluarkan nanah.
"sialan, kenapa dengan kamu ini?" tanya gw, mata gw fokus melihat sesuatu yang ganjil itu pada kaki rian.
Rian hanya diam, wajahnya sudah pucat, jangankan menjawab pertanyaan gw, kapan dan bagaimana ini terjadi saja, dia tidak tahu. melihat kondisi rian seperti itu, kami akhirnya menyuruh rian bersandar di sebuah pohon besar, menunggu seseorang yg lewat untuk dimintai pertolongan.
Waktu menunjukan pukul 14.00 WIB, hujan pun turun lagi, sudah 3 jam kami menunggu pertolongan, namun tidak ada siapapun yg datang..kami sudah tidak sempat lagi mikir kalau kita harus beristirahat lagi, kami akhirnya memutuskan untuk bergantian menggendong rian dan terus berjalan mencari jalan keluar, kami hanya banyak berdoa semoga ada petunjuk.
Gak lama kemudian Ardy berhenti berjalan matanya tertuju kearah perkebunan karet yg berada dikiri jalan, awalnya gw bingung, apa yang dia lihat, gw coba tegesin lagi pengelihatan dan gw melihat sesuatu kira2 15 meter dibawah salah satu pohon karet ada seorang petani yg sedang menyadap karet. gw dan kawan2 senang bukan kepalang akhirnya ada orang yg bisa diminta pertolongan, kemudian kami berempat pun bergegas menghampiri penyadap karet tersebut awalnya kami berempat kira itu adalah sosok hantu seperti yg kita temui sebelumnya, tapi karena sudah pasrah yasudah kita samperin saja. kami berempat pun akhirnya mempercepat jalan kami untuk mendekat dan akhirnya kami pun berhasil tepat ada di belakang dia.
Gw :”permisi mas, kami tersesat, kami ingin tanya mas, jalan turun ke arah basecame dimana mana ya ?"
Penyadap karet itu hanya terdiam sambil terus fokus melakukan pekerjaannya, gw tanya lagi dari belakang penyadap karet itu, penyadap karet itu sama sekali gak noleh, dia cuman diem aja. Ardy pun jadi penasaran ikut ngomong sambil teriak
Ardy :”permisi mas, kami boleh tanya ? mas jalan turun ke basecame kearah mana ya ?”
Dan lagi penyadap karet itu cuman diem aja, ga salah lagi ini pasti penampakan itu lah yg kami pikirkan, hingga akhirnya gua memberanikan untuk menyentuh bahunya dan akhirnya dia nengok,....tapi mukanya, agak familiar gua kayak pernah ketemu sama bpk itu tapi dimana gw gak tau, dia memandang kami dengan tatapan kosong, hingga akhirnya dia membalas pertanyaan yang ardy dan gw lontarkan, saat itulah baru di ketahui lelaki itu adalah warga lokal, ia tinggal di desa yang berada di bawah gunung lelaki itu memperkenalkan dirinya sebagai mas joko.
Joko :”maaf mas saya tadi sedang sibuk menyadap karet."
Gw :”gapapa mas..maaf kami menggangu pekerjaannya mas, kami bertiga tersesat ingin turun ke BC, apakah mas tau jalan menuju ke arah sana ?"
Joko :”saya tau jalan menuju BC, kalo memang mas nyasar, akan saya pandu menuju ke bawah...”
Gw :”wah baik mas kalo memang tidak merepotkan…kami akan sangat berterima kasih sekali mas.”
Akhrinya kami berempat pun segera melanjutkan perjalanan..mas joko bilang kalau melalui jalur ini kita jangan terlalu cepat jalannya, karena jalurnya cukup mengurus energy ditambah kami harus bergantian mengendong rian, akhirnya kita sering berhenti di perjalanan..Mas joko ini orangnya sangat ramah, dia banyak bercerita tentang gunung ini mulai dari mitos2 dan pantangan yg tidak boleh dilakukan
Kami pun mencoba membuka obrolan dengan menceritakan bagaimana kami tersesat dan pengalaman kami semalem tapi gak semuanya, tapi mas joko ga banyak nanggepin, dia cuman bilang kalau hutan ini memang terdapat hutan larangan ciri2nya kalau kita tersesat di hutan larangan ini, kita akan masuk ke perkebunan karet dan keluar di perkebunan coklat, dan berputar seterusnya sekaligus memberitahu bila apa yang terjadi pada rian adalah akibat dari dia yg kurang sopan, asyik becerita membuat kami seakan lupa akan serentetan kejadian yg kami alami.
Selama perjalanan yg kami tempuh disini gua merasa bingung karena jalan yg kami lalui sama persis dengan jalan yg kami lalui waktu tersesat, dikanan dan kiri berupa perkebunan karet dengan jalan yg didominasi rerumputan liar dan tanah yg licin banget. Selama perjalanan mas joko selalu mengingatkan jangan lama-lama dijalan seakan akan dia juga mengejar sesuatu, gw pikir paling kesian takut kemaleman nanti dia kan mesti balik lagi naik ke atas.
Mas Joko :”saya cuman bisa anter kalian sampe sini aja karena saya harus keatas menyelesaikan pekerjaan saya, kalian silahkan lanjutkan perjalanan kalian, lurus saja ikuti jalan setapak ini jangan sampai keluar jalur, di depan kalian akan menemukan perkebunan kakao milik warga..setalah itu kalian lurus saja, jangan pernah menengok kebelakang dan jangan pernah pedulikan apa yg kalian lihat, karena yg kalian lihat tidak seperti yang kalian lihat. Jika kalian menemui gangguan... Ucapkan mantra ini "temon panin panyu bedul nyonte" tak lupa kalian juga harus berdoa, yang terakhir saya sarankan jaga sopan santun kalian…jangan sampai kalian bernasib seperti kawan kalian..” ucapnya dia diam sejenak kemudian tersenyum kearahku
buset kami kaget banget…gua baru sadar ternyata mas joko adalah orang yg gw temui pada saat perjalanan ke bascame dan orang yg ada dimimpi gua, akhirnya kami berpisah kami menjabat tangan mas joko sebagai ucapan terima kasih kami..sumpah pas salaman tangannya mas joko ini dingin banget…, kami akhirnya mengikuti jalan yg diarahkan mas joko, dan mas joko kembali naik ke atas..kurang lebih 1 meter kita dah jalan langkah kali mas joko udh gak kedengeran dan entah kenapa tiba2 gw pengen banget noleh ke belakang...shella, ardy dan rian pun juga ikutan dan kami semua pun sontak kaget, kita sama sekali ga ngeliat sosok mas joko, padahal harusnya dia lagi berjalan disebuah jalan setapak yg tidak jauh dari kami dan jalannya pun lurus kalaupun dia laripun masih kelihatan, tapi disana tidak ada apa2, kami berempat pun sekarang yakin seyakin yakinnya bahwa perjalanan menegangkan ini belum berakhir......
Bersambung......
sugimenz dan indrag057 memberi reputasi
2
Kutip
Balas
Tutup