sepertinya saya 2minggu sekali akan menjadikan tempat nimbrung ini tempat sharing yah hehe.. salam kenal sebelumnya...

setiap minggunya selalu ada drama baru di pernikahan kami. layaknya drama, namun sekali lagi, hidup memang panggung sandiwara tuhan.

aku tidak ingin kalah dalam drama pernikahan ini. siapa yang dapat bertahan. dia adalah pemenangnya. aku tidak egois, namun sebagai pemikir, aku lebih suka menganggap ini sebagai petualangan hidup



seperti yang di treath sebelumnya saya katakan, bahwa saya dan suami menunda memiliki momongan. 
saya fikir itu akan berhenti sampai situ saja ^^


tapi, sya sebagai istri sah agama negara. saya juga memiliki kewajiban untuk melayani suami, meskipun suami mempunyai perilaku keji ke saya. 



beberapa hari setelah posting treath sebelumnya, aku merasakan hangatnya suamiku seperti saat jadi pasutri baru. tiba tiba dia peluk saya waktu nyapu. saya nangis tapi saya tahan, saya ngamau terlihat lemah saat itu, saya merakan aroma badannya sangat anggun, itu semakin membuat saya ingin menjerit. namun saya tutupi itu agar suami tidak kecewa dengan perilaku saya sebagai istri dihadapannya



jadi saat libido nya naik dipagi hari, saya lebih harus bergegas membereskan semua kerjaan rumah tangga agar suami tidak kabur lagi. sebelum kami melakukan hubungan saya izin untuk sholat, namun dengan suami di tarik lalu mulailah permainan..

setelah melakukan permainan tersebut, dia berkata "hmm.. gimana ya klo kita tiba tiba punya anak, huhhh harusnya tadi kamu telan"

jujur. aku denger itu sampai cuma bisa gigit lidah sampai berdarah, dan menunjukan ekspresi senyum namun hati saya tersayat, lalu suami memeluk saya dan berkata "kalo kamu bisa layani aku terus tanpa takut hamil, aku bakal seneng banget saat ini dilayani istriku" 

lalu saya bangun dan mandi besar saat itu juga, karna akan ashar, tpi suami minta makan sarapan, saya di kamar mandi, minta untuk suami bersabar sebentar. tpi tiba tiba dia banting pintu ruang keluarga, dan pergi. saya di kamar mandi langsung teriak sejadi jadinya. saya mohon ampun sama tuhsn, apapun yang terjadi di masa laluku tolong ampuni, jangan sampai karena masa laluku rumah tanggaku yang muda ini hancur


setelah kejadian itu, saya terus mencoba mendekati suami saya, berharap dia luluh dengan perhatian saya, namun dia bilang percuma, tidak ingin perhatian, dia hanya ingin sya jdi istri nurut dan ga kerja di luar rumah


sampai akhrinya, saya di ajak keluar kota oleh suami ke kota L

dia bilang dia punya cabang baru, dia ingin handle sendiri di cabang baru, selama 2minggu, bagaimana dgn kerjaan saya, akhirnya saya minta resend, dan akhirnya saya berhenti di masa covid ini, saya tinggal di apartemen dengan beliau. saya fikir itu akan membuat saya makin deket sama suami, ternyata dia sangat sibuk dengan cabang barunya, namun disitu saya bersyukur, dia tidak lagi memikirkan gebetannya



beberapa hari kemudian, saya merasa tidak enak badan, tpi saya kuatin, saya takut klo ini tanda, namun suami malah berfikir saya terkena covid, saya tahan nangis, dia se takut itu sama saya. dan sehari setelah kejadian itu sya swaptest , rapid saya negatif... alhamdulillah