Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kutilkuda1202Avatar border
TS
kutilkuda1202
[CURHAT KU] TIDAK DIHARGAI SEBAGAI AYAH TIRI
NOTE: Thread ini berisi curhat REAL dari teman TS Kutikluda1202. Nama dan lokasi di samarkan demi privasi Narasumber. Komentar akan dibalas oleh NS (saat dia login), tetapi TS Kutilkuda 1202 tetap login melalui PC. Thread ini bertujuan agar kita lebih bijaksana.


Halo agan-agan semuanya. Kali ini saya mau cerita tentang masalah yang sedang saya alami. Sebenarnya saya tidak ingin bercerita disini, dan mengumbar masalah saya. Tetapi saya ingin agar para pembaca semua lebih menghargai orang lain dan tidak termakan oleh kisah drama turun-temurun mengenai ayah tiri ataupun ibu tiri. 

Perkenalkan, namaku Arif. Umurku saat ini 51 tahun, pekerjaan ku pedagang nasi goreng di kota kecil di kabupaten. Saat ini aku sudah berkeluarga. Aku menikah dengan seorang janda beranak satu, ia berumur 45 tahun. Ini adalah pernikahan keduaku, karena istri pertamaku meninggal 10 tahun lalu, saat itu ia sakit terkena malaria. 

Pernikahan kedua ku ini jujur tidak seindah pernikahan pertamaku. Saat aku menikah dengan istri pertamaku dulu, semuanya berjalan dengan baik baik saja. Kami memiliki anak tunggal yang saat ini sudah berusia 23 tahun. Syukurlah anak ku ini sudah menikah satu tahun lalu. Kami memang bukan keluarga kaya raya, kami sederhana, setidaknya aku bisa menyekolahkan anakku hingga lulus SMK, dan menikah. 

Setelah ia menikah, aku merasa sepi sendiri di rumah. Karena anakku ikut dengan suaminya di Jombang. Aku yang tinggal di jawa tengah merasa sangat kesepian. Apalagi ketika aku sedang sakit atau kelelahan. Rasanya benar-benar hidup sebatang kara dan merana sendirian. Satu-satunya cara yang bisa ku lakukan adalah mencoba mencari pasangan hidup kembali untuk menemaniku di usia tua.

Lalu aku berkenalan dengan seorang janda yang berumur 45  tahun. Selang 6 bulan, tepatnya akhir tahun lalu aku menikah dengannya. Ia janda beranak satu. Anaknya berumur 20 tahun, ia sedang berkuliah. Ku akui istriku ini secara ekonomi lebih baik daripada aku yang hanya pedagang nasi goreng. Ia seorang guru, sedangkan aku hanya pedagang nasi goreng. Tetapi ia sangat mencintaiku. Aku juga bersyukur mendapat istri yang menerimaku apa adanya. 

Tetapi yang membuat rasa sakit hatiku, adalah anak nya yang tunggal itu. Anaknya bernama Rio. Anak laki-laki yang menurutku secara fisik nampak baik. Ia tinggi, berkulit putih seperti ibunya, hidung mancung, dan berbadan tegak berisi. Aku yakin banyak wanita yang pasti kagum dan menyukainya. Ia berkuliah di jurusan ekonomi di kota sebelah yang hanya ditempuh dalam 20 menit saja. 

Dari luar nampaknya ia tampan dan baik, tetapi bagiku, ia seperti monster yang selalu menerkam ku setiap waktu. Rio sangat membenciku. Semua berawal di saat ibunya meminta ijin untuk menikah lagi. Rio marah karena merasa aku merebut posisi almarhum ayahnya. Aku mencoba untuk mendekati dia, menjelaskan bahwa aku tidak menggantikan posisi ayahnya. Aku hanya sebagai ayah sambung, yang bertugas menjaga dia dan melanjutkan tugas ayahnya untuk merawat dia dan menyayangi ibunya. 

Kedua, ia merasa aku bukan orang yang tepat untuk ibunya. Ia berkata bahwa tukang nasi goreng tidak pantas dapat guru. Aku tahu aku hanya pedagang nasi goreng. Jangankan kuliah, bisa lulus STM saja waktu itu sudah bersyukur. Anak perempuan ku saja lulus SMK sudah sangat bersyukur. Ia malah cepat dapat kerja, dan sekarang berkeluarga. Aku mensyukuri semuanya. Tetapi saat mendengar kalimat dari anak laki laki ku ini yang sekarang sungguh sangat menyayat hatiku. Sebagai pria, jujur aku merasa tidak berharga. 

Alasan kedua inilah menjadi bahan ketika aku mencoba berbicara atau memberi saran saat berunding bersama, ia selalu menyepelekan perkataanku. ia selalu berkata:
"mending om diam aja, pendidikan om belum nyampai sampai tahap ini.."
"om tahu apa, sekolah aja cuman sampai STM"
"kok mau sih ibu menikah sama om yang cuman dagang nasi goreng"

Apalagi setiap aku memasakkan nasi goreng bagi keluarga ku ini. Ia selalu berkata dengan nyaringnya,"nasi goreng terus, mentang-mentang nikah sama abang nasi goreng..". Sindir Rio kepada ibunya. 

Rasanya sakit hati ini. Berniat mau mencari pasangan hidup kok malah dapat masalh baru. Aku mencoba mengecilkan egoku, buktinya sudah 6 bulan berjalan pernikahan ini. Aku tidak pernah marah. Aku hanya berkata pada istriku," buk, itu Rio masih saja benci sama aku, harus gimana biar rumah ini jadi damai buk?". Istriku selalu berkata," yang sabar pak, namanya masih muda, aku akan coba membujuk terus si Rio". 

Aku tahu istriku sudah berusaha membujuk Rio untuk mau menerimaku, tetapi sepertinya cukup sulit baginya membuka hati untukku. Rio selalu saja menganggap aku rendah, menyepelekan omonganku, dan lebih menyakitkannya aku dianggap hanya memoroti harta ibunya. Semua kupendam sendiri, ku tahan-tahan sampai suatu saat akan ada jalan bagi Rio menerima ku sebagai ayah sambungnya.

Tetapi namanya manusia, ada batas kesabarannya. Ceritanya kemarin senin. Senin lalu aku mau berangkat berjualan. Sore hari, kusiapkan semua bahan-bahan untuk berjualan. Karena terburu-buru aku taruh sayuran kol dan wortel di plastik besar untuk berjualan diatas meja keluarga. Disebelah plastik itu ada laptop nya Rio. Tanpa sengaja ada Wortel sama kol yang jatuh ke atas laptopnya. 

Saat ibunya mandi, dan aku sedang bersiap-siap berjualan lagi di masa new normal ini, Rio melihat laptopnya terkena wortel dan kol. Dia membanting wortel dan kol itu ke lantai. Tiba-tiba teriak dan marah-marah.
"apa apaan sih ini.. laptop bagus bagus malah dikotori sama sayuran... Om, naruh sayuran yang bener dong..!!"
sontak aku langsung masuk ke rumah dan mengambil sayuran itu. 
"oh lupa tadi buru-buru jadi lupa om taruh disitu, maaf lho nak", jawabku sambil mengambil sayuran itu yang sudah jatuh di lantai. 

Seketika itu juga, dia berteriak, "Nak?? aku bukan anakmu. Ayahku dulu seorang pegawai, bukan tukang nasi goreng". 
Aku diam dan pergi meninggalkan dia. Aku tidak berkata sedetikpun. Tetapi aku berjalan menuju kamarku, ku ambil sekalian pakaian dan kumasukkan dalam tas. 

Istriku yang baru selesai mandi kaget, kenapa kok ribut. Dan ia melihatku membereskan pakaianku. Ia menangis dan mencoba menahan aku agar aku tidak pergi. Ia juga meminta Rio agar mau menerimaku dan meminta maaf. Tetapi Rio malah pergi dengan motornya. Aku tetap kuat dengan pendirianku. Aku pergi meninggalkan rumah itu, dan berangkat berjualan.

Sepulang berjualan aku pulang ke rumahku. Istriku menyusulku ke rumahku, ia memohon untuk kembali lagi, tetapi jujur sakit hati ini. 

Aku tidak ingin berpisah dengan istriku. Tetapi anak ini sungguh menyiksa batinku. 
Aku tidak tahu harus berbuat apa, apakah memang berposisi sebagai AYAH TIRI itu akan selalu dibenci, meskipun aku tidak pernah sedikitpun membentak atau menyakiti hati anak tiriku?
Sakit hati seorang ayah tiri jujur lebih perih karena tidak ada satupun yang membelaku, bahkan warga pun tetap akan membela si anak karena aku hanya ayah tiri.


narasumber: Arif, Jawa Tengah

*Ingin curhat, PM aja gan. TS kutilkuda1202 siap mendengarkan dan memberikan tanggapan.
defriansah
666fapfap
lumut66
lumut66 dan 19 lainnya memberi reputasi
20
4.6K
99
Thread Digembok
Tampilkan semua post
sidewinder11Avatar border
sidewinder11
#19
analisa saya sih....
dalam sikon si arif....

justru skg (dan sejak 6 bulan lalu) arif harus menunjukkan kualitas nya sebagai laki2.....bukan dari PROFESI tapi dari kemampuan untuk bijaksana dan tau mana yang harus dipandang serius dan mana yang ga perlu dimasukin ke hati.

kalo saya jadi si arif nih.....ya....
tapi ya gabisa juga. jalan hidup saya, value2 saya selama ini kan terbentuk dari pengalaman hidup saya yang mengajarkan bagaimana laki2 sejati bisa survive dan gak dipandang enteng
serta bisa dihargai dan gak diinjak2.

tapi okelah kita main berandai2....
sebagai laki2....maka dari sudut pandang saya....saya akan ambil tindakan begini :

* saya adalah duda. status saya uda jelas. dan saya memilih mendekati janda guru. janda guru mau terima saya....syukur. mau ga terima...gapapa
* ternyata si janda guru mau terima saya. alhamdulilah. janda guru punya BAGASI (rio = BAGASI. hah??? IYA DIA BAGASI buat RT arif). dan saya MENERIMA BAGASI ini sebagai paketan dengan janda guru.
* si BAGASI tidak terima? malu? krisis karena mamaknya mau sama SAYA???? ITS HIS FCking problem. not mine.
* saya akan bilang sama rio begini nih....hey RIO....kamu bener. aku bukan bapakmu. aku duda yang menikahi jandaguru yang kebetulan punya bagasi. memang aku gak keberatan kalo dia ada kamu. tapi sebenarnya kalo aku bole jujur.....aku lebih suka kamu ga ada. karena sejujurnya KAMU lah bagasi dalam keluarga ku. cepetan lulus gih ndang cari kerja ndang kimpoi dan KELUAR dari sini. biar aku bisa bahagia sama mamakmu. itu pikiran jujjurku sebenarnya. tapi karena aku cinta mamakmu. dan aku merasa kalo kamu ku suruh pergi mamakmu sedih....maka untuk itu aku bertahan.
tapi ...kalo kamu suruh aku pisah sama mamakmu??? ya sorry. aku mau sama mamakmu. soal kamu. mau terima gak terima ya....belajar makan pil pahit rio. mamak mu BUKAN KAMU yang mau sama aku.
* so RIO....either kamu belajar utk hidup berdamai dengan ada nya aku sama mamakmu (aku gak peduli soal kamu lah mau ada mau ga ada. kamu bukan siapa2ku dan aku gak butuh jadi bapak mu yang uda mati itu. kenapa kok bapakmu yg hebat itu mati? kok bukan aku? ya tanya aja ama Tuhan hahaha) atau....kita kuat2an aja (dan AKU GAK AKAN KALAH DALAM PERANG MENTAL AMA ababil 20 taonan)
* udahlah om pendidikannya ga nyampe gausa ikut ngomong ----- gua jawab....saya ngomong berdasarkan logika dan akal sehat. karena skg anak2 sekolah tinggi tapi banyak yg ga punya otak dan adab padahal makan masi minta ama ortu nya. betul ga rio? sambil gua tatap tajem.
* mama kok mau sama penjual nasgor ? penjual nasgor yg bisa mencukupi diri, matang, bisa mengimbangi, dan punya hati masi lebi baik daripada anak ingusan yang belum bisa cari uang sendiri. so....siat de fak ap. cepet tunjukin kamu bisa sukses dan mandiri....sono pergi jakarta (biar dia minggat sekalian).
* masak nasgor terus mentang2 nikah ama abang nasgor ---- gua jawab. oke lah rio molai besok aku akan jadi penjual obat nyamuk/racun tikus ya? mau?

intinya GAUSA PERNAH BERHARAP DIA NERIMA KAMU! tapi juga gausa jahat. bikin ruang pribadi masing2 aja. gausa maksa harus makan ber3. gausa maksa harus rukun dan dia nerima. gausa ngimpi jadi wali nikah dia. kecuali dia gntleman dan meminta kamu. kalo dia ga mau. jangan sekali2. jelasin baik2 ke jandaguru. laki kecil ini kalo cuma mintol dengan gentlemen gabisa.....gausa ditolong. ga pantes.

cukup si janda guru aja nerima kamu. dan...laki2. harus kuat
SHIT HAPPENS MAN. kita aja yang harus jadi LAKI dan gak usa ngemis cinta. tapi bukan berarti kita kasar. tegas dan punya boundary tidak sama dengan kasar. oke. laki2 seumur kamu uda ga zaman main hati. tapi memang sih banyak org2 jawa dibesarkan dengan kehangatan keluarga biasanya merindukan keluarga seperti zaman masa kecil dia yg penuh ketulusan kehangatan dan penerimaan.
sugar.dessert
kutilkuda1202
cerminpecah
cerminpecah dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup