- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bukan Disuruh Bayar Pajak, Di Negara Ini Bersepeda Ke Kantor Malah Dibayar Negara
TS
asikasikaja77
Bukan Disuruh Bayar Pajak, Di Negara Ini Bersepeda Ke Kantor Malah Dibayar Negara
inet.detik.com
Tampaknya aktivitas bersepeda di negeri ini akan segera punah karena wacana yang dibuat oleh pemerintahnya sendiri. Baru-baru ini kita ketahui bahwa pemerintah akan memberikan pajak bagi para pengguna sepeda. Padahal saat ini bersepeda tengah menjadi trend bagi sebagian orang di Indonesia. Meskin belum banyak yang menggunakan sepeda untuk pergi ke kantor, seharusnya hal ini disambut baik oleh pemerintah dengan memberikah "hadiah spesial" bagi mereka yang mau bersepeda ke tempat kerja.
weforum.org
Mengesampingkan masalah di negeri ini dan coba melihat negara lain. Mungkin kita bisa melihat apa yang dilakukan oleh pemerintah Belanda terhadap warganya yang memakai sepeda. Kenapa melihat ke Belanda? Karena dari jumlah sepeda yang ada lebih banyak ketimbang penduduk Belanda sendiri. Mereka bakan punya julukkan sebagai negara dengan jumlah sepeda terbanyak dan tidak tertandingi. Hal inilah yang kemudian menjadikan Belanda sebagai peringkat pertama negara pengguna sepeda terbanyak di dunia yang diikuti oleh Denmark, Jerman, Swedia, Finlandia serta beberapa negara lainnya. Lalu dimana posisi Indonesia? Entah, coba agan sista kira-kira sendiri 
.
.
holland.com
Di Belanda, pemerintahnya justru membayar warganya yang mau pergi ke kantor dengan sepeda. Setiap kilometernya, pemerintahnya akan membayar $0.22 (sekitar 3 ribu rupiah). Cukup lumayan bila jarak rumah mereka 5 kilometer, berarti dalam sehari mereka menempuh 10 kilometer. Dan bila dilakukan dalam 22 hari kerja (sabtu minggu libur) maka mereka bisa mendapatkan 660 ribu rupiah dari bersepeda ke tempat kerja. Nominal ini cukup lumayan bila diterapkan di Indonesia, tapi ane rasa enggak mungkin kalo perkilometer kita akan dibayar 3 ribu rupiah, mungkin akan dibawahnya.
youtube.com
Hal ini tentu bisa menjadi pembahasan pemerintah bahwa semua hal yang sedang menjadi trend itu jangan terus dipajaki. Karena ane rasa, bila barang trend dipajaki, akan membuat semakin cepat trend itu segera hilang dari masyarakat.
Ketimbang naik sepeda dipajakin, mending naik sepeda dibayar. Dibayar 100 rupiah perkilometerpun ane rasa gak masalah. Karena dengan jarak tempuh 10 kilometer (pulang pergi) dan selama 22 hari kerja maka kita bisa mendapatkan pasive income sebesar 22.000 perbulan. Lumayan buat tambahan ngisi kuota .
.Referensi thread [url=https://www.weforum.org/agenda/2019/02/the-netherlands-is-giving-tax-breaks-to-cyclingS E N S O Rmuters-and-they-re-not-the-only-ones/]weforum.org[/url]
Qballszz dan 34 lainnya memberi reputasi
35
11.4K
198
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Qballszz
#5
@thejazzluvrHmm klo itu sih karna kondisi skrg aja gan, dulu2 sepeda buktinya jarang skali menyebabkan kemacetan.. Mungkin perlu dibedain dulu mana pesepeda betulan dan mana pesepeda musiman.. Klo pesepeda betulan dia tau aturan main di jalan kaya gimana, dan kalo yg musiman ya seperti yg skrg ini beredar aja, naik sepeda ga pake helm, ga pake sarung tangan, lampu juga ga ada, sepedaan cuma ikut2an doang..
Mengenai brompton masuk cafe, lampu merah dilanggar, dan peleton yang makan separuh jalan dan pakai voojrider sehinggan menimbulkan kemacetan itu hanya oknum aja gan, hanya jangan ditafsirkan semua pesepeda sama kaya gitu.. Ane juga muak dan ga respek sama pesepeda yang model begitu, arogan dan cuma ngerusakin image pesepeda aja..
Ane bicara seperti ini karna ane pengguna sepeda juga gan, klo lampu merah saya berenti sama dengan kendaraan yang lain, lampu belakang saya ada, dan klo saya gowes saya ada di sisi kiri jalan...
Sama seperti pengendara kendaraan lain aja gan, ga mobil ga motor, ga bus ga angkot, ada yang taat aturan di jalan dan ada juga yang ga, tergantung manusianya dan tinggal kembali ke diri kita sendiri aja melihatnya bagaimana..
Mengenai brompton masuk cafe, lampu merah dilanggar, dan peleton yang makan separuh jalan dan pakai voojrider sehinggan menimbulkan kemacetan itu hanya oknum aja gan, hanya jangan ditafsirkan semua pesepeda sama kaya gitu.. Ane juga muak dan ga respek sama pesepeda yang model begitu, arogan dan cuma ngerusakin image pesepeda aja..
Ane bicara seperti ini karna ane pengguna sepeda juga gan, klo lampu merah saya berenti sama dengan kendaraan yang lain, lampu belakang saya ada, dan klo saya gowes saya ada di sisi kiri jalan...
Sama seperti pengendara kendaraan lain aja gan, ga mobil ga motor, ga bus ga angkot, ada yang taat aturan di jalan dan ada juga yang ga, tergantung manusianya dan tinggal kembali ke diri kita sendiri aja melihatnya bagaimana..
greynimation dan 3 lainnya memberi reputasi
4