zatilmutieAvatar border
TS
zatilmutie
Menikah Dengan Rentang Usia Pasangan Sangat Jauh, Salahkah?

Mark Sungkar dan Santi terpaut 45 tahun: ig Mark Sungkar


Masih segar dalam ingatan kita kehebohan yang terjadi saat kemunculan kisah pernikahan Mark Sungkar dan Santi Asoka Mala yang terpaut hingga 45 tahun. Mencengangkan memang. Santi bahkan seusia dengan anak Mark sendiri. Di kisah lainnya ada Selamat Riyadi yang masih berusia 16 tahun dengan Nenek Rohaya yang berusia 71 tahun di Sumatera Selatan. Well, jagat tanah air bak terguncang seketika dengan fenomena yang cukup langka ini.

Lalu disusul ada Andi Darfan, lelaki berusia 24 tahun yang menikah dengan Andi Rosmiati Untung, perempuan berusia 55 tahun di Sulawesi Selatan.


Bagi pandangan umum, menikah normalnya dengan pasangan yang seusia atau ideal berbeda lima atau tujuh tahun usianya. Namun, apa yang terjadi jika beberapa pasangan justru memilih menikah dengan pasangan yang terpaut usia di atas dua puluh tahun? Salahkah memilih pasangan yang usianya sangat jauh dari kita?

Selamat datang di thread terbaru ane. Masih di dunia sista dan masalah pernikahan. Simak rangkuman penjelasan para psikolog mengenai Pernikahan yang terpaut usia jauh. Cek this out!


Psikolog dari Klinik Pelangi, Irene Raflesia, M. Psi. Menjelaskan jika hubungan serius seperti pernikahan umumnya dilandasi oleh rasa cinta dan rasa nyaman.

Menurutnya sah-sah saja memilih pasangan jauh usia. Namun, harap diingat stigma yang akan muncul dari masyarakat akan jadi penyebab utama masalah pernikahan. Namun, ada yang harus lebih diutamakan untuk dipersiapkan. Diantaranya:

Kondisi Keuangan

Persiapan rencana keuangan penting didiskusikan oleh pasangan yang beda usianya sangat jauh. Jika perlu, bisa meminta bantuan teman atau ahli di bidang jasa keuangan. Pasalnya, jarak jauh usia dapat menciptakan tantangan untuk perencanaan masa depan misalnya pensiun atau pesangon. Ini terutama yang menikahi laki-laki dengan usia tua dan terpaut jauh akan terpikir ke sana. Misalkan menikahi pria usia 65 tahun. Sudah barang tentu masa pensiun sudah menanti.

Bagaimana menyikapi ini. Perlu persiapan usaha pasca tak lagi bekerja demi menghidupi keluarga.

Memahami mindset pasangan

Hal lain yang perlu dipikirkan pada pasangan menikah dengan usia terpaut jauh yakni memahami perbedaan pola pikir. Semisal laki-laki sudah tua tapi pasangan seorang gadia muda. Pasti pola pikir yang dimiliki sangat berseberangan. Bicarakan tujuan pernikahan secara intens. Agar tak menyesal kemudian di salah satu pihak. Resiko kesehatan juga menjadi poin utama. Apakah sudah siap mengurus suami atau istri yang mulai sakit-sakitan alias penyakit tua pada umumnya. Jangan hanya memikirkan jangka pendek. Utamakan yang dirasa pahit walau sebenarnya itu fakta tersulit.


Dukungan moral lingkungan

Pasangan jauh berbeda usia mengalami stigma buruk dalam kacamata sosial. Dari mulai pandangan pasangan muda yang matre alias menyoroti faktor finansial.

Perlu dicatat. Komitmen pasangan bisa berukurang ketika terjadi penolakan besar dalam hubungannya. Terutama dari keluarga. Dengan kata lain, dukungan dari keluarga dan orang terdekat akan sangat membantu kelanggengan hubungan pasangan yang beda usianya terpaut jauh. Buang jauh-jauh pikiran miring. Tetap fokus pada niat Anda. Yaitu membangun keluarga yang bahagia dan langgeng tentunya.

Rencana memiliki keturunan

Normalnya pasangan memiliki anak adalah rentang usia maksimal 35 tahun. Sehingga nanti di usia minimal 55 tahun sudah bisa menikahkan anaknya minimal usia 20-21 tahun. Bukan apa-apa. Membiayai anak dan pendidikannya sudah tentu jadi hal yang sangat penting. Lalu bagaimana jika di usia tua kita masih punya anak kecil. Bagaimana masa depan nanti setelah kita meninggal dan dia belum dewasa.

Selanjutnya resiko tidak punya anak ketika menikahi wanita yang sudah masuk menopause atau 50 tahun ke atas. Tentu kemampuan reproduksi untuk yang menopouse sudah tak mungkin lagi diharapkan. Kecuali memakai teknik modern.

Quote:


Ok, sekian trit ane kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kasih cendol dan komen 🥰.

Opini pribadi:

sumber gambar
[URL=https://amp-suaraS E N S O R.cdn.ampproject.org/v/s/amp.suara.com/lifestyle/2018/09/07/080000/nikah-beda-usia-yang-terlalu-jauh-di-mata-psikolog?amp_js_v=a3&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15934433512868&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.suara.com%2Flifestyle%2F2018%2F09%2F07%2F080000%2Fnikah-beda-usia-yang-terlalu-jauh-di-mata-psikologb]Referensi[/URL]


    
Diubah oleh zatilmutie 30-06-2020 12:06
kanyaanatasya
miaaulia99
tien212700
tien212700 dan 34 lainnya memberi reputasi
35
5.2K
185
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
zatilmutieAvatar border
TS
zatilmutie
#1
Menikah Dengan Rentang Usia Pasangan Sangat Jauh, Salahkah?

Mark Sungkar dan Santi terpaut 45 tahun: ig Mark Sungkar


Masih segar dalam ingatan kita kehebohan yang terjadi saat kemunculan kisah pernikahan Mark Sungkar dan Santi Asoka Mala yang terpaut hingga 45 tahun. Mencengangkan memang. Santi bahkan seusia dengan anak Mark sendiri. Di kisah lainnya ada Selamat Riyadi yang masih berusia 16 tahun dengan Nenek Rohaya yang berusia 71 tahun di Sumatera Selatan. Well, jagat tanah air bak terguncang seketika dengan fenomena yang cukup langka ini.

Lalu disusul ada Andi Darfan, lelaki berusia 24 tahun yang menikah dengan Andi Rosmiati Untung, perempuan berusia 55 tahun di Sulawesi Selatan.


Bagi pandangan umum, menikah normalnya dengan pasangan yang seusia atau ideal berbeda lima atau tujuh tahun usianya. Namun, apa yang terjadi jika beberapa pasangan justru memilih menikah dengan pasangan yang terpaut usia di atas dua puluh tahun? Salahkah memilih pasangan yang usianya sangat jauh dari kita?

Selamat datang di thread terbaru ane. Masih di dunia sista dan masalah pernikahan. Simak rangkuman penjelasan para psikolog mengenai Pernikahan yang terpaut usia jauh. Cek this out!


Psikolog dari Klinik Pelangi, Irene Raflesia, M. Psi. Menjelaskan jika hubungan serius seperti pernikahan umumnya dilandasi oleh rasa cinta dan rasa nyaman.

Menurutnya sah-sah saja memilih pasangan jauh usia. Namun, harap diingat stigma yang akan muncul dari masyarakat akan jadi penyebab utama masalah pernikahan. Namun, ada yang harus lebih diutamakan untuk dipersiapkan. Diantaranya:

Kondisi Keuangan

Persiapan rencana keuangan penting didiskusikan oleh pasangan yang beda usianya sangat jauh. Jika perlu, bisa meminta bantuan teman atau ahli di bidang jasa keuangan. Pasalnya, jarak jauh usia dapat menciptakan tantangan untuk perencanaan masa depan misalnya pensiun atau pesangon. Ini terutama yang menikahi laki-laki dengan usia tua dan terpaut jauh akan terpikir ke sana. Misalkan menikahi pria usia 65 tahun. Sudah barang tentu masa pensiun sudah menanti.

Bagaimana menyikapi ini. Perlu persiapan usaha pasca tak lagi bekerja demi menghidupi keluarga.

Memahami mindset pasangan

Hal lain yang perlu dipikirkan pada pasangan menikah dengan usia terpaut jauh yakni memahami perbedaan pola pikir. Semisal laki-laki sudah tua tapi pasangan seorang gadia muda. Pasti pola pikir yang dimiliki sangat berseberangan. Bicarakan tujuan pernikahan secara intens. Agar tak menyesal kemudian di salah satu pihak. Resiko kesehatan juga menjadi poin utama. Apakah sudah siap mengurus suami atau istri yang mulai sakit-sakitan alias penyakit tua pada umumnya. Jangan hanya memikirkan jangka pendek. Utamakan yang dirasa pahit walau sebenarnya itu fakta tersulit.


Dukungan moral lingkungan

Pasangan jauh berbeda usia mengalami stigma buruk dalam kacamata sosial. Dari mulai pandangan pasangan muda yang matre alias menyoroti faktor finansial.

Perlu dicatat. Komitmen pasangan bisa berukurang ketika terjadi penolakan besar dalam hubungannya. Terutama dari keluarga. Dengan kata lain, dukungan dari keluarga dan orang terdekat akan sangat membantu kelanggengan hubungan pasangan yang beda usianya terpaut jauh. Buang jauh-jauh pikiran miring. Tetap fokus pada niat Anda. Yaitu membangun keluarga yang bahagia dan langgeng tentunya.

Rencana memiliki keturunan

Normalnya pasangan memiliki anak adalah rentang usia maksimal 35 tahun. Sehingga nanti di usia minimal 55 tahun sudah bisa menikahkan anaknya minimal usia 20-21 tahun. Bukan apa-apa. Membiayai anak dan pendidikannya sudah tentu jadi hal yang sangat penting. Lalu bagaimana jika di usia tua kita masih punya anak kecil. Bagaimana masa depan nanti setelah kita meninggal dan dia belum dewasa.

Selanjutnya resiko tidak punya anak ketika menikahi wanita yang sudah masuk menopause atau 50 tahun ke atas. Tentu kemampuan reproduksi untuk yang menopouse sudah tak mungkin lagi diharapkan. Kecuali memakai teknik modern.

Quote:


Ok, sekian trit ane kali ini. Semoga bermanfaat. Jangan lupa kasih cendol dan komen 🥰.

Opini pribadi:

sumber gambar
[URL=https://amp-suaraS E N S O R.cdn.ampproject.org/v/s/amp.suara.com/lifestyle/2018/09/07/080000/nikah-beda-usia-yang-terlalu-jauh-di-mata-psikolog?amp_js_v=a3&_gsa=1&usqp=mq331AQFKAGwASA%3D#aoh=15934433512868&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.suara.com%2Flifestyle%2F2018%2F09%2F07%2F080000%2Fnikah-beda-usia-yang-terlalu-jauh-di-mata-psikologb]Referensi[/URL]


    
Diubah oleh zatilmutie 30-06-2020 12:06
0