Manusia terlahir sebagai makhluk yang sempurna, baik dari fisik, akal, pemikiran, kemampuan, perasaan dan segala hal yang menjadi sebuah kebanggaan oleh manusia itu sendiri.
Bahkan saking bangganya disebut sebagai makhluk yang sempurna, telah banyak manusia yang lupa akan siapa yang memberikan kesempurnaan pada kehidupannya.

Saat ini lebih banyak manusia yang merasa mampu hidup dan bertahan bukan karena takdir Tuhan, melainkan kemampuannya sendiri yang membuatnya bertahan hidup.
Mungkin hal ini dapat dikatakan kufur nikmat, merasa jumawa dan mampu merubah apapun sesuai apa yang dikehendakinya.

Tentu pergeseran nilai moral yang semacam ini bukanlah hal baik, sebab dunia tak lagi berputar sesuai rotasinya.
Tuhan tak lagi diimani sesuai keharusan, dan dunia dipercayai sebagai sebuah kekekalan. Tidak ada lagi empati terhadap sesama makhluk hidup, tidak tajam lagi perasaan saling membantu antara satu sama lain.
Banyak permasalahan muncul karena manusia yang satu dengan yang lain saling berebut dan berbeda pendapat, bahkan tidak sedikit kasus ibu membunuh anaknya karena hilangnya rasa kemanusiaan. Itu adalah bukti nyata!

Masihkah pantas manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna?
Jika melihat kerusakan alam semesta karena ulah angkuh manusia, nampaknya sangat tidak patut sebutan itu disematkan pada manusia.

Mungkin jika hewan yang melakukan sebuah kerusakan kita akan menghujat mereka sebagai makhluk yang liar dan tidak beradab, tapi untuk saat ini?
Hewan lebih beradab dibandingkan manusia yang melupakan aturan dan tidak menggunakan perasaan.

Contoh hal, seorang ibu yang tega membunuh anak kandungnya karena masalah rumah tangga.
Sedangkan anaknya sendiri tidak mengetahui masalah ke dua orang tuanya!
Namun naas, anak tersebut harus mati di tangan ibu kandungnya sendiri tanpa bisa mengungkapkan pendapat dan ketidak sukaannya terhadap keadaan.

Kejadian yang semacam ini sekarang sering sekali diberitakan, dan itu menandakan bahwa kehidupan tidak sedang dalam baik-baik saja.

Coba bandingkan dengan video di bawah ini!

Masih pantaskah manusia dianggap lebih sempurna dari hewan setelah melihat video di atas?

Dari satu kasus ibu tega menelantarkan dan membunuh anak kandungnya, dengan sebuah video seekor monyet menyayangi dan melindungi anaknya saja sudah terlihat sekali bahwa manusia bukanlah makhluk yang sempurna.

Harusnya kita saat ini malu, telah merasa pandai, berkuasa, paham segala ilmu dan teknologi, tapi nyatanya perasaan kita tumpul dan kalah dari perasaan yang dimiliki oleh hewan.
Coba lihat faktanya saat ini, bukankah perasaan selalu dikesampingkan demi tercapainya sebuah tujuan?
Iya, entah itu rasa malu, rasa bersyukur, rasa empati atau perasaan-perasaan baik lainnya. Kita lebih cenderung pada perasaan nafsu dan rasa ingin menang sendiri. Itulah yang membuat manusia dengan hewan saat ini hampir tidak ada perbedaan!

Bagaimana menurut Agan dan Sista melihat masalah yang satu ini?
Haruskah kita kembali kepada fitrah manusia yang lahir untuk menjadi makhluk yang sempurna dibekali akal dan perasaan?
Atau sudah menjadi sebuah kemodern-an moral manusia bergeser mengikuti masa hingga memiliki tingkah dan kelakuan menyerupai atau melebihi sifat hewan?

Coba berikan pendapat Agan dan Sista dengan santun dengan berkomentar di bawah!

Oke, terima kasih sudah singgah di thread ane. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di thread-thread ane yang lain.