Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan pasukan Garda Nasional Washington DC kembali disiagakan. Mereka akan membantu petugas polisi melindungi beberapa monumen bersejarah di wilayah ibu kota negara itu.

Hal itu dilakukan persis setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menindak tegas siapapun yang ingin menghancurkan atau merusak patung-patung bersejarah di AS. Demonstrasi anti rasisme di AS kini menargetkan monumen tokoh karena dianggap membiarkan diskriminasi ras terjadi di sana.

"Sekitar 400 anggota Garda Nasional DC telah diaktifkan atas permintaan dari menteri dalam negeri," kata Garda Nasional dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
"Mereka akan mendukung Polisi Taman AS di monumen-monumen utama untuk mencegah perusakan atau kerusakan."
Garda Nasional adalah pasukan cadangan AS yang bertugas di negara bagian dan
Salah satu patung tokoh yang ingin disingkirkan pendemo adalah patung Andrew Jackson. Patung yang berdiri menghadap ke Gedung Putih itu hampir digulingkan para demonstran pada Senin malam.

Menurut Reuters, Jackson adalah mantan presiden AS dari tahun 1829 hingga 1837. Ia dikenal mendukung gaya politik populis yang kadang-kadang dibandingkan dengan gaya Trump.
Aksi penggusuran monumen bersejarah di AS merupakan buntut dari demonstrasi anti-rasisme yang telah terjadi sejak 26 Mei lalu. Demo anti-rasisme di AS awalnya dipicu oleh kematian George Floyd pada 25 Mei.
Floyd merupakan seorang pria kulit hitam yang tewas tak lama setelah mengalami kekerasan saat penangkapannya oleh polisi. Oknum polisi yang terlibat dijatuhi hukuman penjara dan Departemen Kepolisian di AS kini mengalami reformasi besar-besaran.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...u-kota-ada-apa


baguslah, demonstran paok ingin rebut dan duduki gedung putih. tapi itu tak akan terjadi. hanya mimpi basah para BSH komunis cina yang iri dengan kemajuan amerika. persetan sama bajingan anak asia radikal pemuja komunis di bpln