Sebagai orang yang pernah tinggal dan merasakan suka duka jadi anak perantauan, tak pelak lagi, Batam menjadi sebuah kota yang tak akan pernah hilang dari ingatan.



Adalah Muka Kuning, yang ane sebut sebagai surganya perantauan. Bukan rahasia lagi jika dalam kurun waktu hampir tiga dekade, kawasan ini menjadi salah satu sentral industri di kota Batam. Pernah menjadi sangat jaya dari awal berdiri hingga meredup di tahun-tahun belakangan.



Sebagai kawasan industri, Muka Kuning memiliki banyak keistimewaan. Tercatat sudah ratusan ribu karyawan yang keluar masuk ke Muka Kuning. Berbagai fasilitas penunjang untuk kelancaran sumber daya manusia di sana disediakan, pun dengan akses dan suasana di kawasan yang dibuat asri dan senyaman mungkin. Plaza, bank, klinik, CC, lapangan bola, masjid, mushala, dormitory lengkap disediakan di kawasan ini.

Batamindo Industrial Park, adalah sebutan untuk sesudut kota Batam yang menjadi tujuan utama perantau muda kurun waktu 1990-2016. Ane yakin, tidak sedikit dari alumni Muka Kuning yang kini merindukannya. Berbagai cerita masa muda disela kesibukan mencari sesuap nasi, pahit manis perjuangan di rantau orang, serta jejak nyata berupa jodoh atau benda-benda yang dulu sempat dibeli, membuat Muka Kuning tidak mudah untuk dilupakan.

Berikut ane rangkum beberapa hal yang membuat Muka Kuning begitu berkesan di hati para perantau.

1. Kebersihan Lingkungan

Sebagai kawasan industri dengan penggunaan teknologi dan bahan kimia besar-besaran, adalah sangat penting untuk menjaga lingkungan. Kawasan di tata sedemikian rupa agar limbah industri tidak menjadi ancaman untuk karyawan dan lingkungan.

2. Nyaman dan Asri

Popohonan dan rumput yang tertata rapi dan terawat, membuat kawasan ini senantiasa segar dan bersih dengan oksigen melimpah. Meski kawasan industri, jangan bayangkan tanah gersang dan polusi, ya, Gansis.




3. Akses dan fasilitas yang serba ada.

Batamindo Industial Park(BIP) adalah kawasan yang komplit menyediakan segala sesuatu untuk kemudahan karyawan. Semua fasilitas seperti yang sudah ane sebutkan di awal tadi bisa dimanfaatkan dengan nyaman dan aman. Pun dengan kegiatan-kegiatan ekstra seperti silat, rohis, pecinta alam, dan sebagainya.

4. Makanan.

Ane yakin, banyak dari para alumni yang pertama kali mencicipi makanan dari daerah lain adalah di Muka Kuning. Beragam suku dan budaya, tentu mempengaruhu ketersediaan makanan di negeri Teh Obeng ini. Siapa tidak tahu teh obeng? Minuman Batam Raya ini bukan teh yang dicelupin obeng, ya, tapi teh yang dicampur es batu, atau kita menyebutnya ; teh es.

5. Tempat Menghabiskan Sepenggal Masa Muda

Ngacung, siapa tahu salah satu dari Gansis adalah alumni Muka Kuning. Pasti kenangan yang tertinggal di sini sangat sulit GanSis lupakan. Bagaimana keseruan mencari uang dan suka duka kerja di perusahaan asing, serta hiruk pikuk tinggal di dormitory. Serta perjuangan menggapai mimpi dan juga tempat apik untuk mencari jodoh terbaik dari berbagai suku yang memenuhi Batam.



Bagian tinggal di dormitory ini paling bikin kita sulit move on, GanSis. Dulu, dorm ini adalah rumah dan orang-orang yang tinggal di dalamnya adalah saudara. Dorm begitu ramai dengan segala ceritanya, sekarang ane jadi sedih sekaligus mengharu biru melihat dorm kini begitu sepi. Dikarenakan beberapa masalah internal sehingga banyak investor yang meninggalkan Batam. Hal ini tentu sangat berdampak pada kejayaan Muka Kuning khususnya dan Batam pada umumnya.


Kabar-kabarnya, dormitory yang melompong ini bakalan dijadiin destinasi wisata. Apalagi di kawasan ini banyak terdapat pohon tabebuya kek yang di Surabaya itu. Pas musim berbunga, kawasan ini jadi sangat cantik. Semoga ini beneran terealisasi nanti, ya, Gansis.



Meski Muka Kuning kini sepi, kenangan di hati para alumninya tidak akan pernah senyap.



Yuk, Alumni Muka Kuning, ngobrol di kolom komentar tentang kenangan masa lalu. 😍😍


sumber foto : grup Dormitory Muka Kuning Batam.