[COC_Regional_Serentak2020]Dan Jakarta Punya Nyorog Sebagai Pertanda Ramadan Datang
TS
delia.adel
[COC_Regional_Serentak2020]Dan Jakarta Punya Nyorog Sebagai Pertanda Ramadan Datang
Spoiler for screenshotan google:
Quote:
Kali ini Delia masuk kepada tradisi Jakarta menjelang ramadhan.
Mau tau apa sih tradisi yang akan aku tuliskan untuk iaki hg? Ya sudah kuylah gaskan
Quote:
Quote:
Namanya tradisi Nyorog. Sebuah tradisi untuk mengunjungi para sanak keluarga dengan memberikan bingkisan makanan. Biasanya pas waktu Munggahan. Tradisi ini ialah tradisi bertukar makanan dari satu pintu ke pintu yang lainnya. Saat ada yang memberikan makanan, maka di balikin dengan makanan lainnya yang mereka miliki di dalam rumah. Baik bahan mentah maupun yang sudah masak.
Tujuan dari tradisi ini ialah sebagai ladang tali silaturahmi antara sesama tetangga sebelum menjalankan puasa dikeesokan harinya. Namun tradisi serupa ini tidak hanya dijakarta saja. Dijawapun memiliki tradisi yang hampir serupa.
Namun tradisi ini tidak hanya dilakukan pada saat menjelang puasa saja loh!? Menjelang lebaran, tepatnya malam takbiran, tradisi ini kembali dilakukan.
Artinya tradisi Nyorog sebagai pembukaan puasa dan penutupan puasa. Tradisi nyoroq dilakukan dari orang yang paling muda yang kemudian menggunjunggi yang lebih tua.
Quote:
Tradisi ini berasal dari wali Allah yang sedang menyebarkan agama Islam. Dengan tujuan untuk membersihkan segala dosa-dosa diri.
Tradisi Nyoroq dilakukan untuk mengingat bahwa bulan puasa akan segera tiba dan berakhir. Jadi sangat dibutuhkan untuk mempererat tali silahturahmi dengan mengunjungi sanak famili atau para tetangga untuk sekedar membagi-bagi rezeki yang telah kita dapatkan untuk hari ini.
Dengan begitu kita bisa melihat dan merasakan bahwa di sekitar kita banyak orang-orang yang memiliki kesulitan untuk mencari rezeki. Dengan kedatangan kita berkunjung, setidaknya mengurangi beban mereka.
Dan ketika sedang berkunjung kemudian bingkisan kita tidak dibalikin, jangan pernah merasa kecewa. Sebab tidak semuanya orang mampu bertukar makanannya. Apalagi jika mereka yang dikunjungi tidak mempunyai makanan.
Namun tradisi ini perlahan-lahan mulai memudar, seiring dengan banyaknya penduduk yang mendiami wilayah kota Jakarta dengan segala tingkat kesosialitaannya yang membuat mereka acauh dan enggan melihat tetangga disampingnya.
Tetapinya tradisi ini masih dilakukan oleh sebagian orang, yang memang sudah melakukannya sudah sedari dahulu, sejak tradisi ini mereka ketahui.