lina.whAvatar border
TS
lina.wh
Cinta Terhalang Nafsu


Terbanglah Lebih Tinggi, Captain Pilot!


Sumber gambar : di sini



Ricky, tahukah kamu apa yang aku lakukan sejak aku mencintaimu?

Aku selalu mengagumi apapun yang kamu miliki. Menatap foto yang kamu kirim, kemudian menemukan senyummu yang akan menjadi penyemangatku esok hari.

Ricky, bagiku mencintaimu adalah butuh waktu. Karena setelah kesekian kali kamu ungkapkan cintamu kepadaku, barulah benih cintaku mulai bersemi dan terus tersirami.

"Lea, percayalah! Aku akan mencintaimu seumur hidupku. Kamulah satu-satunya wanita yang ingin kumiliki. Jarak, bukanlah penghalang! Tetaplah sirami benih ini, hingga saatnya nanti merekah dan indah mewangi bersama!" ungkapmu kala itu, saat kamu berpamitan kepadaku demi tugasmu.

"Ricky, hanya kamu yang membuat hatiku luluh tak berdaya. Cintamu adalah semangatku! Tapi, bagaimana aku menjalani hidup nanti jika tanpamu di sisiku?" sedih kurasa saat itu. Kenyataan yang mengharuskan kita berpisah, di saat cinta mulai merekah.


Di saat aku butuh penguat kala keluargaku diambang kehancuran, Ricky selalu menyemangatiku untuk tetap bersemangat. Ricky yang selalu memberiku kasih dan Ricky pulalah yang selalu ada untukku. Kadang aku acuh, tak peduli dengan segala tingkahnya yang hanya ingin membuatku tersenyum. Tapi, lama kelamaan aku mulai luluh.

Kala itu, aku masih duduk di bangku kelas 3 SMA. Sedangkan Ricky, seorang Co-Pilot di perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia. Ricky tidaklah tampan, tetapi tubuhnya yang atletis dan tegap itu membuat beberapa wanita ingin jatuh di pelukannya.



***


"Lea, aku bawa kabar gembira untukmu!" katamu kala itu.

Aku sangat bersemangat, pasti kamu akan pulang dan menemuiku setelah tiga bulan kita berpisah.

"Kamu mau pulang, Rick?" tanyaku dengan girang.

"Bukan itu, Lea!"

Ah, jawabanmu membuatku kecewa dan ciut.

"Lalu, kabar gembira apa?" rasanya aku tak semangat lagi menerima telfonmu kala itu.

"Mulai besok, aku sudah menyandang dua bar di pundakku!"

"Selamat, Ricky! Second Officer!Aku bangga padamu," kataku dengan girang.

"Lea, janji ya! Jangan pernah mengkhianatiku. Jaga dirimu baik-baik! Jaga baik-baik pula cintaku! Tunggu aku, aku pasti akan menikahimu!"

"Ricky, percayalah aku hanya untukmu!"



***




Dua Tahun Kemudian

Genap dua tahun, aku putus hubungan dengan Ricky. Kabar terakhir, Ricky pindah ke maskapai penerbangan di Luar Negeri. Aku yakin, Ricky bisa mencapai titik puncak cita-citanya. Ricky orang yang gigih. Tak mudah menyerah begitu saja. Seperti saat hendak mendapatkan cintaku, Ricky tak menyerah walaupun berkali-kali aku tolak.

Nomor handphone, email dan media sosial yang aku punya, tidak pernah sekalipun aku tutup. Setiap hari, bahkan setiap saat senggang aku selalu membuka. Hanya untuk menunggu kabar dari Ricky. Tapi, kabar tak kunjung aku dapat. Tetap saja, aku berpikir positif. Karena aku ingat akan janji dan cintanya.

"Sesibuk apakah kamu, Rik? Hingga kabar pun lupa kamu kirim? Atau kamu sudah berpaling ke yang lain?" gumamku dalam hati.


***



Empat Tahun Perpisahan

"Ricky, jahat sekali kamu! Aku sudah wisuda dan menyandang gelar Sarjana. Tapi kamu tak pernah sekalipun kirim kabar. Hingga aku sempat berpikir, bahwa kamu sudah tiada bersama pesawat yang kamu piloti saat itu! Tapi, ah entahlah! Mungkin aku sedang kacau saja!" gumamku yang mulai merindukanmu.


Saking gelisahnya aku, hingga aku selalu mengikuti setiap ada kecelakaan pesawat yang terjadi. Tapi, namamu tak pernah ada. Lalu ke mana kamu, Rick?


HP ku tiba-tiba berdering. Nomor tak dikenal. Biasanya aku malas mengangkat, tapi kali ini aku semangat sekali untuk mengangkat.

"Selamat malam," sapaku kepada yang menelfonku.

"Lea, selamat ya! Kamu sudah menyandang gelar Sarjana. Kamu tetap cantik!"

Suara itu tak asing lagi bagiku. Penantian selama empat tahun, terjawab sudah. Ricky masih hidup!

"Ricky! Apa kabar kamu?"

"Baik, Lea! Aku sudah menyandang empat balok di pundakku!"

"Selamat, Ricky! Captain Pilot! Kamu di mana sekarang?"

"Aku di Jakarta. Aku mau singgah di Jakarta untuk beberapa hari. Kamu kasih tahu alamat kost kamu ya! Aku ingin menemui kami besok!"

"Dari mana kamu tahu, kalau aku di Jakarta?" lanjutku dengan penasaran.

"Aku selalu stalkingmedia sosial kamu, Lea!"

"Lalu kenapa kamu tidak memberi kabar atau menanyakan kabarku? Kenapa?" tanyaku dengan marah.

"Lea, kasih tahu alamat kost ya! Aku akan menemuimu besok pagi!"

Aku bicara panjang lebar, namun tak dapat jawaban. Akhirnya, aku berikan alamat kost ku kepada Ricky. Senang, semangat dan rasa tak karuan saling bersahutan. Aku pun bersiap untuk besok pagi menemui Ricky. Semoga, ini menjadi awal yang indah setelah lama berpisah.


***



Semalaman, aku tak bisa memejamkan mata sekejap saja. Aku terlalu memikirkan Ricky. Empat tahun Ricky menghilang, entahlah maksud menghilangnya itu.

Aku janjian sama Ricky di sebuah Mall yang tidak jauh dari kostku. Pengakuan Ricky, selama tinggal di Jakarta untuk beberapa hari, tempat Ricky juga tidak begitu jauh dari Mall tersebut.

Sesampainya di Mall, aku duduk di bangku sebuah restoran tempat kami janjian. Sambil menunggu, aku memesan minuman. Aku sedikit deg-degan, segera ingin tahu bagaimana metamorfose Ricky selama empat tahun ini.

Sesekali aku menyeruput minuman yang sudah aku pesan, sambil sesekali membuka handphone. Hal tersebut aku lakukan supaya aku tidak merasa bosan sebelum Ricky datang.

"Lea!" sapa seseorang yang suaranya sangat khas dan sangat aku kenal.

"Ricky!" balasku yang tak percaya, bisa bertemu Sang Arjuna setelah sekian lama.

Ricky semakin mempesona. Tinggi badannya yang mencapai 175 cm, tubuhnya yang atletis dan wanginya yang khas, membuatku ingin segera memeluknya. Tapi aku sadar, jika ini adalah tempat umum.

"Lea, kamu semakin cantik. Aku suka fashionkamu!" lanjut Ricky.

"Ah, ini hanya hijab dan dress biasa, Rik! Tak bermerk seperti yang kamu kenakan!"

Banyak obrolan basa-basi setelah kami memesan makanan. Aku merasa Ricky benar-benar berubah, terutama tentang penampilannya. Tetapi, Ricky tetap romantis seperti dulu. Romantis dalam berkata dan suka memanjakan wanita.

"Lea, kamu jangan berpikir bahwa aku masih seperti dulu!" ucap Ricky sesaat setelah kami selesai makan.

"Maksudnya?" kataku sambil menatap wajah Ricky.

"Aku hanyalah ba*****n! Bukan lelaki baik seperti yang kamu lihat dulu!" kata Ricky dengan ringan.

"Aku tak paham maksudmu, Rick!"

"Aku sudah punya anak laki-laki. Sekarang sudah usia tiga tahun!" lanjut Ricky.

"Selamat ya!" kataku sambil berpikir, bahwa Ricky meninggalkanku sejak empat tahun yang lalu itu karena menikah.

"Terima kasih!"

"Di mana istrimu sekarang?" aku sebenarnya sudah merasa tak enak dengan Ricky. Tetapi untuk menutupi kekacauanku, sepertinya aku perlu berbasa-basi.

"Aku tak punya istri! Itu anak haram!"

"Ricky! Ingat ya, tak ada yang namanya anak haram. Yang haram itu perbuatanmu!" sahutku dengan nada tinggi dan mulai mengerti maksud Ricky.

"Iya, aku tahu! Aku pacaran dengan perempuan dari negara barat. Tetapi, orang tua pacarku tidak setuju. Mereka menghinaku dan merendahkanku. Bahkan mereka berbuat jahat kepadaku! Aku kan b******n! Jadi aku berniat menghamili pacarku. Ketika pacarku hamil, orang tuanya menikahkan pacarku dengan lelaki lain!" kata Ricky yang memulai ceritanya, tapi aku tak bernafsu untuk mendengarkannya.


***



Betapa hancur hatiku mendengar ungkapan Ricky. Tapi mungkin ini adalah salah satu petunjuk dari Tuhan, bahwa Ricky bukanlah jodohku. Ricky bukanlah yang terbaik bagiku. Iya, aku harusnya bersyukur dengan pertemuan hari ini. Karena pertemuan hari ini, menjadi keputusanku selanjutnya.

Selamat tinggal, Ricky! Terbanglah tinggi, hingga kamu semakin jauh dan lebih jauh dariku. Mungkin, ini adalah cara Tuhan untuk tidak menyatukan kita.

Kau dan aku, harus berpisah untuk selamanya.




Selesai...




Sumber gambar : di sini
Diubah oleh lina.wh 26-04-2020 22:31
detyry
riwidy
dolamond
dolamond dan 60 lainnya memberi reputasi
61
2.2K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
suciasdhanAvatar border
suciasdhan
#30
Begitulah cinta, kisahnya memang tak ada habisnya, selalu indah untuk dikenang dan menjadi hal mengesankan untuk diceritakan
alva610
lina.wh
lina.wh dan alva610 memberi reputasi
2
Tutup