Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Sleipnir9Avatar border
TS
Sleipnir9
Bos Pertamina: Harga BBM Bisa Saja Turun, Tapi Kita Balik ke Zaman Dulu


JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak mempertanyakan langkah PT Pertamina (Persero) yang tidak juga menurunkan harga BBM, meski harga minyak dunia sempat anjlok, bahkan berada di zona negatif.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, harga BBM bisa saja diturunkan dengan memilih biaya produksi yang lebih rendah, yakni meningkatkan impor minyak murah dan memangkas produksi, atau bahkan menutup sektor hulu migas.

"Tapi kemudian kalau hulu migas ditutup kilang-kilang ditutup kita akan kembali lagi ke zaman dulu, tergantung dengan impor," katanya dalam sebuah diskusi virtual, Senin (15/6/2020).

Dengan ditutupnya kilang, maka tujuan pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi tidak akan terealisasi.

"Bayangkan kalau kita hanya mengandalkan impor yang katanya di luar negeri itu murah. Oke kita andalkan impor, enggak usah kita memproduksi sendiri. Kalau ternyata negara tersebut terjadi lockdown enggak bisa mengirimkan BBM-nya?," tutur Nicke.

Lebih lanjut, Nicke mengakui, harga minyak produksi dalam negeri sempat jauh lebih mahal ketimbang impor.

Namun sebut dia, perlu ada perhitungan panjang untuk memutuskan meningkatkan impor demi menciptakan harga BBM yang lebih murah.

"Waktu itu ketika harga minyak naik 3 bulan kita menunggu untuk menaikkan harga, tidak serta merta," ujarnya.

Oleh karenanya, Nicke menekankan, masyarakat tidak dapat membandingkan secara langsung pergerakan harga BBM nasional dengan tetangga.

"Kecuali kalau kita memang ini trader ya trading company. Trading company mudah sih beli jual beli jual. Tapi apa kabarnya dengan ketahanan dan kemandirian energi," ucapnya.

sumber
rizaradri
estilo.com
kyukyunana
kyukyunana dan 33 lainnya memberi reputasi
30
11.4K
300
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
balonkempesAvatar border
balonkempes
#9
Ngotot mau produksi sendiri, tapi harga lebih mahal daripada impor....

Padahal logikanya itu kalau produksi sendiri harusnya diusahakan sebisa mungkin lebih murah daripada impor...

Tapi di indonesia ga gitu.... impor lebih murah dan rakyat dipaksa telan harga produski dalam negeri yg lebih mahal demi alasan kemandirian energy....

Top.... bangga jadi orang indo emoticon-Ngakak
dunkersz
Aparatkaskus
rizaradri
rizaradri dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Tutup