Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bisnissunAvatar border
TS
bisnissun
Wifi Gratis Pengantin Baru | Cerpen
Wifi Gratis Pengantin Baru | Cerpen

"Ngapain Edi ke rumah Ida terus?" tanya Mbak Rahma.

"Online sama teman-temannya," jawab ibunya Edi. "Gratis katanya."

"Man gedengnya Ida pasang wifi?"

Mbak Ida baru menikah. Orang yang baru menikah disebut Pak Gedeng dan Bu Gedeng. Kalau sudah punya anak dipanggil nama anak pertamanya. Kalau anak pertamanya Ronaldo, maka jadi Pak Ronaldo dan Bu Ronaldo. Panggilan 'Pak' juga sering berubah jadi 'Man', jadinya Man Ronaldo.

"Iya."

baca juga: Kisah Sahabat Nabi yang Tidak Mau Membayar Zakat

"Tidak rugi, kok digratiskan? Suruh bayar seribu aja kan lumayan, jadi pemasukan."

"Suruh hafalan pelajaran madratsah sama ngaji, katanya. Kalau tidak bisa, tidak boleh, katanya."

"Ustadz tah Man Gedengnya Ida?"

"Ndak tahu."

Anak-anak dusun Deje Sabe wajib ngaji di musholla setiap habis subuh dan habis maghrib. Biasanya agar tidak terlambat subuhnya, mereka tidur di musholla. Setiap habis duhur, mereka belajar di madratsah diniyah setingkat Ibtidaiyah (MI). Jadi, mereka mengikuti tiga macam pendidikan. Pendidikan umum di SD, pendidikan agama di madratsah dan musholla.

"Bagus juga ya kalau kayak gitu. Orang kaya ya, katanya. Udah meluap-luap uangnya."

"Iya, orang berilmu, sarjana."

"Mimpi apa Ida kok dapat suami kayak gitu?"

"Baik, katanya, Ma. Kalau Ida masak, man gedengnya nyapu, nyuci, katanya."

"Loh, kok enak banget si Ida...?! Saya mau kimpoi lima kalau gitu."

"Ngawur....!! perempuan mana boleh kimpoi banyak."

"Hahahaha... Enak kalau gitu, tiduran di kasur aja."

***

"Lek, saya sudah hafal," kata Firman. Pak Gedeng mempersilahkan Firman. Firman pun setor hafalannya.

"Rajin baca Quran ya, rajin baca sholawat. Hadiahkan pahalanya buat leluhur dan guru-guru kalian. Tidak boleh mengingat-ingat kesalahan guru dan orang tua," nasehatnya pada anak-anak yang online. Jaringan internet yang ia gratiskan sudah difilter. Tidak semua konten bisa diakses, sebaliknya ada konten wajib yang akan tayang 10 menit di awal. Wajib ditonton sebelum akses konten pilihan sendiri. "Selalu ucap salam kalau kelur dan masuk rumah, juga kalau masuk kamar di rumah, setannya keluar kalau ada yang ucap salam."

Anak-anak senang sekali sama beliau. Hampir tidak pernah ada orang dewasa yang mau ngobrol sama anak-sanak. Pak Gedeng bahkan mau menanyakan soal mainannya anak-anak. Tentu saja anak-anak suka. Apalagi Pak Gedeng pegangannya laptop, hp, dan kamera DSLR. Bagi anak kampung itu keren. Kayak pangeran pokoknya. Anak-anak kampung suka dekat sama orang model gitu.

Semakin hari semakin banyak anak-anak yang numpang online. Ada yang tidak punya HP, tapi gantian pinjam sama teman, ada juga yang hanya lihat saja. Begitulah anak desa jaman sekarang, masih SD pun pegangannya sudah hp android. Untungnya game online tidak bisa diakses karena difilter.

"Sudah jam setengah dua," Pak Gedeng mengingatkan anak-anak. "Ayo segera bersiap ke madratsah. Segera berangkat, langsung bersih-bersih halaman dan kelas madratsah, rapikan yang tidak rapi. Hormati ustadz-ustadz kalian." Anak-anak pun saling mengingatkan satu sama lain agar nurut. Mereka takut tidak digratiskan lagi kalau tidak nurut. Mereka bersalaman cium tangan pak gedeng. "Banyak baca sholawat ya. Ucap salam sama orang tua."

***

"Suaminya Ida itu kok kayak mau dirikan musholla juga ya?"

"Ah, jangan nuduh sembarangan."

"Lah, tiap hari anak-anak di situ. Anak-anak kayaknya lebih nurut sama dia dibanding kyai dan ustadz."

>>> bersambung

Diubah oleh bisnissun 26-08-2020 10:31
mehelomehelo3
Pupilsxone
bukhorigan
bukhorigan dan 3 lainnya memberi reputasi
4
691
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
reloaded0101Avatar border
reloaded0101
#3
pengantin baru masih sempat internetan?
0
Tutup