Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GemaindAvatar border
TS
Gemaind
Tengku Zul: Dilarang Dakwahkan Agama Kepada yang Sudah Beragama
Tengku Zul: Dilarang Dakwahkan Agama Kepada yang Sudah Beragama

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Kemunculan aplikasi Injil berbahasa Minang kini tengah membuat gaduh masyarakat di Sumatera Barat yang notabene mayoritas beragama Islam.

Tokoh oposisi Tengku Zulkarnain pun ikut menyoroti kontroversi ini. Ia memprotes kehadiran aplikasi ini yang menurutnya ada gerakan tersembunyi untuk memurtadkan masyarakat Minang.

"Siapa sasaran dakwah Aplikasi Injil dlm bhs Minang jika bkn Org Minang?

Tdk mungkin sasaran dakwahnya Orang Jawa, Sunda atau Aceh, bukan?

Perlukah Menteri Kominfo diajari BERPIKIR RASIONAL?

Aturannya sdh jelas dilarang dakwahkan agama pd org yg sdh beragama

Yai Ma'ruf Jgn DIAM," geram Tengku Zul di akun Twitternya, Sabtu (6/5/2020).

Lebih jauh, Tengku Zul juga meyakini bahwa isu masyarakat Minang sengaja diobok-obok dengan isu-isu sensitif tidaklah benar, meskipun di Sumbar mayoritas orang bukanlah pemilih Joko Widodo.

"Ada kawan saya Orang Minang bertanya pada saya. Apa gara gara Orang Minang 90% tidak memilih pak @jokowi pada Pilpres kemarin, sehingga sekarang mulai dibuat heboh dan diobok obok...?

Saya jawab;"Semoga tidak demikian"

Amin..." kata Tengku Zul di akun Twitternya, Sabtu (6/5/2020).

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyurati Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate terkait adanya aplikasi Alkitab berbahasa Minang. Surat itu ditujukan agar pihak Kemenkominfo menghapus aplikasi tersebut.

Surat tersebut dikirim pada Kamis (28/5), yang dibenarkan oleh Plt Kepala Biro Humas Pemprov Sumbar Zardi Syahrir. Zardi, seperti dilansir dari detik, menuturkan permintaan penghapusan aplikasi itu diajukan atas pertimbangan pendekatan budaya masyarakat Sumbar, bukan bermaksud membedakan agama.

"Kan di Sumatera Barat, kita tahu juga di sini ada budaya. Jadi memang kultur Islam lebih dekat dengan Sumbar," kata Zardi, Kamis (4/6/2020).

"Bukan membedakan agama, ndak. Tapi ini budayanya. Jadi budaya di Sumbar arahnya Islam. Nah, berdasarkan itu, tentu tatanan budaya itu patut kita hargai karena budaya itu kan sebuah kepribadian orang Minang," tambahnya.


Ada Injil Bahasa Minang, Tengku Zul: Dilarang Dakwahkan Agama Kepada yang Sudah Beragama

Judul Asli: Ada Injil Bahasa Minang, Tengku Zul: Dilarang Dakwahkan Agama Kepada yang Sudah Beragama

Setuju dan mendukung 100% pendapat Ustadz Dr. KH. Tengku Zulkarnain. Minang itu sudah 100% Islam dan adatnya pun sejak awal sudah mengacu pada hukum Syar'at. 

"Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah. Syarak mangato adat mamakai. "

Mereka sedang menuju ke penerapan sistem Khilafah secara kaffah. Kaum kafir dan neo-PKI jangan coba-coba mengusik suku Minang. Kecuali kalian sengaja ingin membangkitkan kemarahan kami umat Islam. 

Tengku Zul: Dilarang Dakwahkan Agama Kepada yang Sudah Beragama
Diubah oleh Gemaind 07-06-2020 13:18
aloha.duarr
choimeteo
Proloque
Proloque dan 15 lainnya memberi reputasi
10
6.2K
98
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
auditor.kaskusAvatar border
auditor.kaskus
#9
Maksudnya Tengku Zul itu si Steven Indra Wibowo & Mualaf Center...emoticon-Cendol Gan

Mualaf Center Indonesia : Target Kami MengIslamkan 4 Orang Sehari

Masya Allah, Pemuda Perancis Bersyahadat SaatCar Free Day Jakarta


https://kask.us/h7q9I

Tengku Zul: Dilarang Dakwahkan Agama Kepada yang Sudah Beragama


Kepala suku Asmat dan keluarganya masuk Islam, Subhanallah
Ahad, 26 Rabiul Awwal 1433 H / 19 Februari 2012 17:38

BEKASI (Arrahmah.com) – Alhamdulillah, jumlah kaum muslim di Papua bertambah lagi, hari ini ahad (19/2/2012) Kepala suku Asmat dan keluarganya bersyahadat masuk Islam. Kepala suku Asmat yang bernama Sinansius Kayimpter, beserta istrinya Agnes Atem dan anaknya Ruben Siwir mengikrarkan syahadatnya di Masjid Darussalam, Jati Bening, Bekasi.

Acara yang penuh khidmad ini di dampingi oleh ustadz Fadhlan Garamatan dan Imam Masjid Istiqlal, Ali Hanayiah. Proses ikrar suasananya sangat mengharukan, dengan terbata-bata, Sinansius mengucapkan dua kalimat syahadat. Disusul istrina Agnes dan anaknya, Ruben. Untuk Ruben, ia mengalami kesulitan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat dengan lancar. Entah karena terharu, Ruben akhirnya tak kuasa menahan tangis. Ia pun tidak melanjutkan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.

Setelah syahadat, jamaah sontak menggemakan kalimat takbir “Alhamdulillah Allahu Akbar”, dan ketiga orang suku Asmat itu memutuskan untuk mengganti nama. Sinansius mengubah namanya menjadi Umar Abdullah Kayimter, istrinya mengubah nama menjadi Aisyah Khaerunissa Atem, dan putranya menjadi Salim Abdullah Siwir.

Setelah pengucapan dua kalimat syahadat usai, acara dilanjutkan penandatanganan sertifikat ikrar masuk Islam. Acara ditutup dengan pemberian santunan mualaf dan tiga tiket umroh dari jamaah DKM Masjid Darussalam.

Menurut Ustadz Fadlan, sampai hari ini sekitar 221 suku di Papua yang sudah memeluk Islam. Jumlah warga tiap suku bervariasi, mulai dari ratusan sampai ribuan. Jika dipukul rata tiap suku seribu orang, maka kerja keras Ustad Fadlan sudah mengislamkan 220 ribu orang Papua pedalaman. Subhanallah.

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b788b4567/30/-
Diubah oleh auditor.kaskus 07-06-2020 14:01
bontakkun
desaef
Proloque
Proloque dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup