Floyd membuat Amerika chaos luar biasa, sebuah demonstrasi besar yang akan meruntuhkan pamor Trump dimata dunia. Kita tinggalkan kerusuhan yang mencekam tersebut, tapi kita kembali pada kasus kematian floyd.

Apa yang dilaporkan oleh tim medis ketika otopsi jenazah floyd membuat dunia tercenggang, ternyata floyd sudah terinfeksi positif corona. Apakah sang polisi yang kini mendekam di penjara juga terindikasi terkena corona?



Kemungkinan besar iya, Derek Chauvin bisa saja sudah terkena virus mematikan tersebut karena ia tak jaga jarak. Namun virus itu tidak langsung mematikan bahkan cenderung kalau imun tubuh baik virus itu akan mati dengan sendirinya.

Namun yang menarik kematian floyd bukan karena corona tapi karena Derek Chauvin telah membunuhnya dengan menekan lehernya sehingga ia gagal untuk bernafas.



Namun otopsi yang dilakukan pihak keluarga agak berbeda kematian terjadi karena asphyxia yaitu kompresi leher serta punggung karena beban saat polisi Thomas Lane menindih perutnya.

Di dalam kematian floyd memang bukan hanya Derek Chauvin yang bertanggung jawab namun ada 4 petugas polisi yang ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada penangkapan Floyd.



Chauvin, Lane, J Alexander Kueng dan Tou Thao adalah keempat polisi yang berada saat penangkapan Floyd. Mereka semua telah dipecat dan didakwa dengan hukuman tindak pidana berat.

Floyd sendiri sebenarnya bukan orang suci di tahun 2007 ia terlibat perampokan bersenjata dan dipenjara lima tahun pada tahun 2009, bahkan sebelum itu ia pernah dipenjara dalam kepemilikan kokain.

Setelah bebas di tahun 2014 ia pun pindah ke Minneapolis untuk berubah menjadi orang yang lebih baik. Untuk melanjutkan hidupnya ia menjadi security di toko Salvation Army, sebuah toko milik lembaga amal Kristen. Untuk menambah penghasilan floyd juga bekerja sebagai sopir truk serta security di kelab malam Conga Latin Bistro.



Kematian floyd sebenarnya tak lepas dari laporan salah satu market, dimana saat itu Floyd membeli rokok dengan uang palsu sebesar USD 20.

Ketika dibekuk polisi Floyd tak mau masuk ke dalam kendaraan polisi, kemudian kejadian selanjutnya seperti yang kita tahu Chauvin membekuk Floyd dengan cara menekan lehernya dengan dengkul hingga ia tak bisa bernafas.

Arogansi polisi inilah yang membuat masyarakat marah, dan meletuslah kerusuhan terbesar di Amerika diabad modern. Terlepas dari intrik politik namun di London dan Australia terjadi demo yang serupa.





Apakah hal ini akan membangkitkan semangat anti rasis di seluruh dunia? Kalau kita tengok di timur tengah sebenarnya banyak yang mati karena perang yang diprakarsai Amerika tapi dianggap biasa, hmmm ada apa dengan Trump. Salam, saya c4punk see u next thread.