Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kafiradikalAvatar border
TS
kafiradikal
Surabaya Jadi Zona Hitam, Apa yang Terjadi?
Dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir


Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba

SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak empat hari terakhir.

Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi mengatakan, warna hitam menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.

"Semakin banyak catatan kasusnya, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Hingga Selasa (2/6/2020) malam, kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 2.748 kasus.

Di peta sebaran, warna lain yaitu merah pekat terdapat di wilayah Kabupaten Sidoarjo dengan 683 kasus dan Kabupaten Gresik 183 kasus.

Baca juga: Risma Pamit, Ada 19 Nama Mendaftar ke PDI-P yang Siap Menggantikan

Di peta sebaran yang terdapat batas wilayah 38 kabupaten dan kota, semua berwarna merah.

Kepekatan warna merah tergantung jumlah kasus yang ada di daerah tersebut.

Hingga Selasa malam, kasus Covid-19 di Jawa Timur bertambah 194 kasus, atau total menjadi 5.132 kasus.

Tambahan 194 kasus berasal dari Surabaya 115 kasus, Sidoarjo 19 kasus, Bangkalan dan Sampang masing-masing 11 kasus, Lamongan, Tuban, dan Pamekasan masing-masing tujuh kasus, Gresik dan Kabupaten Kediri masing-masing lima kasus, Kabupaten Mojokerto tiga kasus, serta Kabupaten Pasuruan dan Jember masing-masing dua kasus.

Pasien sembuh bertambah 100 orang atau totalnya menjadi 799 kasus.

Sedangkan pasien meninggal bertambah 11 pasien atau menjadi 429 pasien.

Total Orang Dalam Pantauan (ODP) mencapai 24.923 orang dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) 6.754 pasien.

https://surabaya.kompas.com/read/202...rjadi?page=all

Kerja ky gini paling gampang, covid enggak takut dimarahi burisma,

Quote:
Diubah oleh kafiradikal 03-06-2020 05:11
ardyannputra
bayutriadmojo
nona212
nona212 dan 33 lainnya memberi reputasi
28
11.7K
172
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
istri.pedopilAvatar border
istri.pedopil
#13
Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


takut ya risma ke dki

padahal main spanduk kyk 2017 kan bisa
ganti topik jangan tidak menyolatkan jenazah lg udah basi emoticon-Big Grin


kali aja artikel ini bisa jadi bahan inspirasi memuliakan wanita

Mengapa Wanita Tidak Jadi Pemimpin?

Alasan Pertama; Pemimpin wanita pasti merugikan

Abu Bakrah berkata,



لَما بَلَغَ رَسُولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – أَن أَهْلَ فَارِسَ قَدْ مَلكُوا عَلَيْهِمْ بِنْتَ كِسْرَى قَالَ « لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلوْا أَمْرَهُمُ امْرَأَةً »
“Tatkala ada berita sampai kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bahwa bangsa Persia mengangkat putri Kisro (gelar raja Persia dahulu) menjadi raja, beliau shallallahu ’alaihi wa sallam lantas bersabda, ” Suatu kaum itu tidak akan bahagia apabila mereka menyerahkan kepemimpinan mereka kepada wanita”. ” (HR. Bukhari no. 4425)



Akhi, ukhti, yuk baca tulisan lengkapnya di Rumaysho:
https://rumaysho.com/949-alasan-wanita-tidak-pantas-jadi-pemimpin.html

Diubah oleh istri.pedopil 03-06-2020 05:42
kaycaem
irmanblackcore
makeiteasy69
makeiteasy69 dan 8 lainnya memberi reputasi
1
Tutup