Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

frostgeeAvatar border
TS
frostgee
L.I.M.I.T.S
kali ini gw akan bercerita tentang kehidupan gw selanjutnya setelah limiter itu terpasang di badan gw, kenapa gw bilang limiter ? Mungkin gansis bisa langsung baca di thread ane sebelumnya L.I.M.I.T.S.



(Image from, ig : art_dailydose)


Perkenalkan, nama gw Reza Putra Dinata. Anak tepian Jakarta. Kali ini gw akan bercerita tentang kehidupan gw yang penuh kesederhanaan ini menghadapi hal yang diluar nalar setelah apa yang gw bisa menjadi dibatasi. Gw sudah bercerita sedikit tentang keseharian gw saat kecil di cerita sebelumnya, silahkan lihat dulu jika tertarik.


Cerita ini akan menyesuaikan sudut pandang gw sebagai anak di usia yang sama saat gw mengalaminya, tapi untuk beberapa hal seperti deskripsi sesuatu mungkin menggunakan kosakata yang gw tau saat ini.

Spoiler for disclaimer:




Bersambung . . .

Spoiler for Child with Limiter:






Spoiler for Another part of me:
Diubah oleh frostgee 10-06-2020 03:13
alasankupergi
arufirian
nona212
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
frostgeeAvatar border
TS
frostgee
#4
#3. Mass Histeria (Part. 3, end)
*TETTTT *TETTTT

Bel tanda istirahat berbunyi,

Gw, naya, ardi, rani, anto, fatma udah siap buat ke rumah rani. Kita semua masukin buku-buku ke dalam tas biar nggak berantakan di atas meja. Pas mau jalan keluar kelas, riyan dan mutia nanyain kok tumben kita semua kompakan mau istirahat bareng, terus rani ngejelasin dan akhirnya mereka juga ikut gabung.

Kita semua jalan santai ke rumah fatma, rumahnya emang bener deket banget, cuma belok sekali dari sekolah terus sampai, itu karena sekolah kami ada di lingkungan perumahan. Ketika rumahnya sudah dekat, fatma memberitahu hal yang sebenarnya nggak perlu dikasih tau.

"Ini rumah kosong, udah ditinggal lama sama yang punya. Rumah gw sebelahnya" kata fatma

"Masih bagus nih rumahnya, sayang banget" kata ardi

Kita sambil jalan ke rumah rani, gw ngeliat rumah itu nggak ada yang aneh, ada bagian rumah dengan pintu samping, dan ada dua anak tangga di depan pintu, sebelum anak tangga ada kubangan kecil yang lumayan berlumpur (tanah basah tepatnya).

Ardi, anto kemudian iseng melompati kubangan itu dan menginjak tamgga itu, tangganya kecil, tangga dengan keramik warna putih.

"Jangan begitu, jangan berisik" kata fatma

Terus kita semua lanjut ke rumah fatma.
Ibunya fatma nyediain kita es jeruk dingin, dan beberapa cemilan, karena nggak mungkin kita minta makan nasi.

"Kalian tuh jangan main lompat begitu, itu rumahnya serem tau, sepi" kata fatma ke ardi dan anto

"Tapi kalo itu serem kok lo berani lewat situ ? Lagi juga ini kan masih sore" kata ardi

"Iya, gw juga kan cuma lompat doang" kata anto

"Terserah aja sih, yaudah yuk! Nanti telat masuk" kata fatma

Kita pamit ke ibunya fatma dan ngucapin terima kasih

Saat pulang, si ardi dan anto yang susah banget dibilang ini ngotot banget kalo rumah itu tuh nggak serem, kemudian dia lompat lompat lagi, terus coba ngintip di lubang kunci pintu itu.

"Jangan injak lumpurnya ya" gw denger suara ini jelas banget, entah siapa yang ngomong

"Emang kenapa kalo nginjek ?" Kata ardi

"Yaah gw kena nih" kata ardi

Nggak lama kemudian, anto yang tadinya ketawa ketawa langsung lari ngejar ardi, mukanya anto seperti orang marah dengan mata merah, kami semua lari ke sekolah, posisinya si ardi paling depan, terus dikejar anto, gw dan yang lainnya dibelakang anto, tiba-tiba si naya juga ikutan begitu. Kami semua lari masuk ke dalam kelas, bel masuk belum berbunyi. Kemudian ardi yang sudah di hadapan anto langsung menundukkan badan ardi (seperti posisi rukuk), disini gw dan temen lainnya yang cowo, meskipun mereka nggak paham kenapa langsung ngerubungin si anto, yang kami lakukan adalah ngomong "bismillah" lalu mukul badan anto, si anto ini beneran digebukin kaya maling ayam yang ketangkep.

Kemudian Naya ada di luar, pas gw bilang "lo mau gw tampol juga ?" Dia masih ngeraung, pas gw mau nampol

"Nggak, udah udah. Gw cuma ikutan doang. Itu anto beneran ?" Kata naya

"Iya, itu lagi digebukin sama yang lain" kata gw

Si anto digebukin sekitar 5 menit kemudian guru guru dateng dan ngebawa anto ke ruang guru. Gw masih nggak tau yang terjadi itu kenapa

Bel masuk berbunyi dan anto belum balik juga, setelah 15 menit dia balik ke kelas, tempat duduk gw nggak jauh dari si anto

"Lo nggak apa-apa ?" Tanya gw

"Emang tadi gw kenapa ?" Dia malah nanya balik

"Badan lo nggak sakit sakit ?" Tanya gw

"Enggak, gw taunya tiba-tiba depan gw pak guru padahal tadi gw lagi di rumah fatma" katanya

"Terakhir lo inget lagi ngapain ?" Gw heran kok bisanya cuma karena lumpur

"Gw main lompatan sama ardi" jawabnya

Kemudian gw nggak nanya lagi ke anto karena ibu guru masih ngejelasin pelajaran. Aneh sih, perkaranya sepele, masa iya karena lumpur, harusnya nggak begitu dong.

Setelah mengikuti pelajaran, sebelum pulang ada pak guru yang datang masuk kelas. Dia menyampaikan hal yang sangat penting menurut gw

"Assalamualaikum anak-anak" salam dari pak guru

"Waalaikumsalam pak guru" anak anak membalas dengan intonasi khas anak sd

"Jadi tadi teman kalian sudah mengganggu orang lain, yang bapak ingin sampaikan adalah kalian harus menghormati satu sama lain, dan berdo'a kepada Tuhan Yang Maha Esa agar selalu dilindungi. Mengerti semua ?" Tanya pak guru

"Mengerti pak guru!" Kami menjawab serentak

"Terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullah" bapak guru itu kemudian keluar setelah kami menjawab salam


*******





Quote:





Bersambung . . .
Diubah oleh frostgee 02-06-2020 09:40
tantinial26
tantinial26 memberi reputasi
1