s3chamdaniAvatar border
TS
s3chamdani
10 Akibat Orang Tua yang Selalu Menuruti Keinginan Anak, Yang ke 4 Horror!
Menuruti Setiap Keinginan Anak, Haruskah?


Assalamu'alaykum

Menjadi orang tua itu tidak mudah, pembelajaran seumur hidup, tanpa raport tidak pula ijazah.

Kaskus lovers pa kabar? Semoga tetap sehat dengan imun tubuh maksimal, Aamiin.


Pernah ada seorang ibu demikian tenang menghadapi anaknya yang berteriak-teriak di sebuah swalayan. Ia paham apa yang sedang dihadapinya, seorang anak kecil yang lucu namun tampak mengerikan di saat keinginannya tidak terpenuhi.

Si anak merengek meminta es krim padahal sebelumnya sudah makan es krim dan permen, si ibu tampak bukanlah orang yang tidak mampu namun ada suatu hal yang dia ingin anaknya belajar mengetahui bagaimana cara yang benar dalam memberi kasih sayang kepada anaknya.

Tidak semua keinginan anak harus kita turuti dan tidak pula semua orang tua seperti ibu tadi dapat menahan diri dalam mengahadapi rengekan anaknya terlebih lagi di tempat umum, pastilah rasa malu itu ada.

Semua orang tua tentu akan menyayangi anaknya namun tidak semua keinginan nya harus dituruti. Sebab dari hasil penelitian menunjukkan akan ada masalah jika hal tersebut selalu saja dipenuhi dengan mudah. Diantaranya adalah:

1. Manja dan Tantrum



Umumnya anak yang seringkali dituruti keinginannya akan menjadi manja. Ketika tidak dituruti keinginannya, maka si anak dengan mudahnya tantrum di manapun dan kapanpun ia mau. Karena si anak mengetahui bagaimana kelemahan orang tuanya.

Dengan tantrum yang dilakukannya, maka orang tua akan segera menuruti keinginannya dengan mudah dan cepat.

2. Selalu tidak puas dengan apa yang dimiliki, selalu menginginkan barang milik orang lain



Bisa kita lihat anak-anak di sekitar kita yang akan mudah sekali menginginkan milik orang lain, meski di tangannya ia memegang barang serupa.

Hal semacam itu terjadi dari akibat keseharian dan beberapa kali sang orang tua tidak sabar untuk menunda apa yang diingini anak, akhirnya seperti sulap saja, apa yang diingini, tanpa menunggu waktu lama, maka sudah ada di hadapan sang anak.

Sehingga ketika ada orang lain yang memiliki sedangkan ia menginginkannya, tanpa berpikir panjang, maka ia akan dengan mudah mengambil ataupun merampas milik orang lain.

3. Tidak Peka


Anak dengan kebiasaan dituruti, maka si anak menjadi anak yang tidak peka dan tidak mau membantu orang lain. Dia juga tidak mau membantu kesulitan orang lain serta tidak gampang ringan tangan.

Fenomena semacam itu, akibat si anak tidak pernah mengalami kesulitan ataupun kesusahan dalam perjalanan hidupnya.

4. Minta di Dengar Tidak Mau Mendengar


Seringkali anak-anak seperti ini tidak mau mendengarkan teman-teman mereka dan juga orang dewasa di sekitarnya. Ia hanya ingin dan mengharapkan hanya untuk didengar setiap saat.

Ia merasa sebagai pusat perhatian, pusat bahagia dan pusat kasih sayang, yang tentunya kasih sayang miliknya semata.

5. Memanfaatkan rasa malu Orang tua.


Di saat anda berada di tempat umum, anak-anak belajar bahwa orang tua akan menuruti keinginannya.

Apabila orang tua pernah merasa malu dan menuruti keinginan anak di depan umum, maka si anak akan menggunakan cara seperti itu, setiap kali ada yang ia inginkan.

6. Sulit untuk berbagi



Berbagi adalah sebuah konsep yang dikuasai anak berusia 4 tahun. Namun jika anak terbiasa dimanjakan, maka anak seperti ini akan kesulitan dalam berbagi.

Ini akan banyak terjadi pada anak yang tidak pernah dilatih untuk bersedia berbagi mainan, makanan ringan dan lain-lain dengan teman-teman ataupun saudaranya.

Karena apa pun yang diinginkannya, dikabulkan oleh kedua orang tua, kemudian ia menganggap itu miliknya dan haknya, sehingga baginya berbagi adalah hal yang merugikannya dan akan mengurangi kepemilikannya.

7. Orang Tua yang Kehilangan Otoritas


Orang tua yang terbiasa memanjakan anak, seiring waktu akan kehilangan otoritasnya dan tidak akan didengarkan oleh anak. Apapun yang dikatakan, dinasehatkan bahkan yang diajarkannya, seringkali berlalu begitu saja melalui kedua telinga sang anak.

Sulit bagi anak untuk menuruti apa yang disampaikan oleh orang tuanya, akibat dari orang tua yang terbiasa menuruti keinginan anak.

Karena selama ini apa yang dimau anak adalah sebuah kebenaran menurutnya, karena orang tua selalu saja mengiyakannya. Dari sini, si anak belajar bahwa orang tua itu apa katanya, apa menurutnya dan apa yang dimaunya.

Jika sudah demikian, benar-benar hilang dan hancur otoritas kedua orang tua. Karena si anak anggap saja sudah memegang kunci kedua orang tuanya.

8. Melakukan sesuatu hanya dengan iming-iming


Ada beberapa anak yang pada akhirnya melakukan sesuatu hanya dengan iming-iming saja untuk setiap hal yang mereka lakukan. Mereka tidak akan memulainya kecuali disuap dengan uang, mainan atau sejenisnya.

Ini semua terjadi, berawal dari seringnya diloloskan apa yang diingini oleh anak. Termasuk ketika ia mau mengerjakan apa yang diminta orang tua, namun mereka memberikan syarat-syarat tertentu ketika mereka memenuhi permintaan orang tua, dan orang tua pun dalam hal ini menyetujui dan mengiyakannya. Akhirnya, jadilah itu sebuah kebiasaan.

9. Tidak Bertanggung Jawab


Seorang anak yang sering di turuti keinginannya sering kali kurang bisa menghargai sesuatu dan sulit untuk bertanggung jawab terhadap suatu tugas karena terbiasa hidup mudah dan nyaman.

Dalam perjalanan kehidupannya, anak akan mengalami kesulitan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Karena selama ini orang tuanyalah yang mengatasi kewajibannya.

10. Susah Bersosial


Seorang anak yang sering hanya diberi, maka akan sulit untuk membagi apa yang dimiliki, sehingga dalam pergaulan pun mengalami ketidak harmonisan dan kenyamanan, yang pada akhirnya dia lebih aman ketika sendiri.

Anak dengan kebiasaan seperti itulah, akhirnya sering kali tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungan, dan bahkan tidak memiliki kawan.

Baiklah gansist, ini dulu thread dari ane terkait pemenuhan kebutuhan anak. Semoga bermanfaat untuk semua, dan mengingatkan kembali bagi yang sudah pernah mengalaminya. Aamiin,


Tulisan: S3chamdani

Sumber gbr: google, pinterest, shutterstock, pixabay
Diubah oleh s3chamdani 29-05-2020 06:00
triwinarti
jagogkritikal
nona212
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.6K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
s3chamdaniAvatar border
TS
s3chamdani
#1
10 Akibat Orang Tua yang Selalu Menuruti Keinginan Anak, Yang ke 4 Horror!
Menuruti Setiap Keinginan Anak, Haruskah?


Assalamu'alaykum

Menjadi orang tua itu tidak mudah, pembelajaran seumur hidup, tanpa raport tidak pula ijazah.

Kaskus lovers pa kabar? Semoga tetap sehat dengan imun tubuh maksimal, Aamiin.


Pernah ada seorang ibu demikian tenang menghadapi anaknya yang berteriak-teriak di sebuah swalayan. Ia paham apa yang sedang dihadapinya, seorang anak kecil yang lucu namun tampak mengerikan di saat keinginannya tidak terpenuhi.

Si anak merengek meminta es krim padahal sebelumnya sudah makan es krim dan permen, si ibu tampak bukanlah orang yang tidak mampu namun ada suatu hal yang dia ingin anaknya belajar mengetahui bagaimana cara yang benar dalam memberi kasih sayang kepada anaknya.

Tidak semua keinginan anak harus kita turuti dan tidak pula semua orang tua seperti ibu tadi dapat menahan diri dalam mengahadapi rengekan anaknya terlebih lagi di tempat umum, pastilah rasa malu itu ada.

Semua orang tua tentu akan menyayangi anaknya namun tidak semua keinginan nya harus dituruti. Sebab dari hasil penelitian menunjukkan akan ada masalah jika hal tersebut selalu saja dipenuhi dengan mudah. Diantaranya adalah:

1. Manja dan Tantrum



Umumnya anak yang seringkali dituruti keinginannya akan menjadi manja. Ketika tidak dituruti keinginannya, maka si anak dengan mudahnya tantrum di manapun dan kapanpun ia mau. Karena si anak mengetahui bagaimana kelemahan orang tuanya.

Dengan tantrum yang dilakukannya, maka orang tua akan segera menuruti keinginannya dengan mudah dan cepat.

2. Selalu tidak puas dengan apa yang dimiliki, selalu menginginkan barang milik orang lain



Bisa kita lihat anak-anak di sekitar kita yang akan mudah sekali menginginkan milik orang lain, meski di tangannya ia memegang barang serupa.

Hal semacam itu terjadi dari akibat keseharian dan beberapa kali sang orang tua tidak sabar untuk menunda apa yang diingini anak, akhirnya seperti sulap saja, apa yang diingini, tanpa menunggu waktu lama, maka sudah ada di hadapan sang anak.

Sehingga ketika ada orang lain yang memiliki sedangkan ia menginginkannya, tanpa berpikir panjang, maka ia akan dengan mudah mengambil ataupun merampas milik orang lain.

3. Tidak Peka


Anak dengan kebiasaan dituruti, maka si anak menjadi anak yang tidak peka dan tidak mau membantu orang lain. Dia juga tidak mau membantu kesulitan orang lain serta tidak gampang ringan tangan.

Fenomena semacam itu, akibat si anak tidak pernah mengalami kesulitan ataupun kesusahan dalam perjalanan hidupnya.

4. Minta di Dengar Tidak Mau Mendengar


Seringkali anak-anak seperti ini tidak mau mendengarkan teman-teman mereka dan juga orang dewasa di sekitarnya. Ia hanya ingin dan mengharapkan hanya untuk didengar setiap saat.

Ia merasa sebagai pusat perhatian, pusat bahagia dan pusat kasih sayang, yang tentunya kasih sayang miliknya semata.

5. Memanfaatkan rasa malu Orang tua.


Di saat anda berada di tempat umum, anak-anak belajar bahwa orang tua akan menuruti keinginannya.

Apabila orang tua pernah merasa malu dan menuruti keinginan anak di depan umum, maka si anak akan menggunakan cara seperti itu, setiap kali ada yang ia inginkan.

6. Sulit untuk berbagi



Berbagi adalah sebuah konsep yang dikuasai anak berusia 4 tahun. Namun jika anak terbiasa dimanjakan, maka anak seperti ini akan kesulitan dalam berbagi.

Ini akan banyak terjadi pada anak yang tidak pernah dilatih untuk bersedia berbagi mainan, makanan ringan dan lain-lain dengan teman-teman ataupun saudaranya.

Karena apa pun yang diinginkannya, dikabulkan oleh kedua orang tua, kemudian ia menganggap itu miliknya dan haknya, sehingga baginya berbagi adalah hal yang merugikannya dan akan mengurangi kepemilikannya.

7. Orang Tua yang Kehilangan Otoritas


Orang tua yang terbiasa memanjakan anak, seiring waktu akan kehilangan otoritasnya dan tidak akan didengarkan oleh anak. Apapun yang dikatakan, dinasehatkan bahkan yang diajarkannya, seringkali berlalu begitu saja melalui kedua telinga sang anak.

Sulit bagi anak untuk menuruti apa yang disampaikan oleh orang tuanya, akibat dari orang tua yang terbiasa menuruti keinginan anak.

Karena selama ini apa yang dimau anak adalah sebuah kebenaran menurutnya, karena orang tua selalu saja mengiyakannya. Dari sini, si anak belajar bahwa orang tua itu apa katanya, apa menurutnya dan apa yang dimaunya.

Jika sudah demikian, benar-benar hilang dan hancur otoritas kedua orang tua. Karena si anak anggap saja sudah memegang kunci kedua orang tuanya.

8. Melakukan sesuatu hanya dengan iming-iming


Ada beberapa anak yang pada akhirnya melakukan sesuatu hanya dengan iming-iming saja untuk setiap hal yang mereka lakukan. Mereka tidak akan memulainya kecuali disuap dengan uang, mainan atau sejenisnya.

Ini semua terjadi, berawal dari seringnya diloloskan apa yang diingini oleh anak. Termasuk ketika ia mau mengerjakan apa yang diminta orang tua, namun mereka memberikan syarat-syarat tertentu ketika mereka memenuhi permintaan orang tua, dan orang tua pun dalam hal ini menyetujui dan mengiyakannya. Akhirnya, jadilah itu sebuah kebiasaan.

9. Tidak Bertanggung Jawab


Seorang anak yang sering di turuti keinginannya sering kali kurang bisa menghargai sesuatu dan sulit untuk bertanggung jawab terhadap suatu tugas karena terbiasa hidup mudah dan nyaman.

Dalam perjalanan kehidupannya, anak akan mengalami kesulitan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Karena selama ini orang tuanyalah yang mengatasi kewajibannya.

10. Susah Bersosial


Seorang anak yang sering hanya diberi, maka akan sulit untuk membagi apa yang dimiliki, sehingga dalam pergaulan pun mengalami ketidak harmonisan dan kenyamanan, yang pada akhirnya dia lebih aman ketika sendiri.

Anak dengan kebiasaan seperti itulah, akhirnya sering kali tidak mampu bersosialisasi dengan lingkungan, dan bahkan tidak memiliki kawan.

Baiklah gansist, ini dulu thread dari ane terkait pemenuhan kebutuhan anak. Semoga bermanfaat untuk semua, dan mengingatkan kembali bagi yang sudah pernah mengalaminya. Aamiin,


Tulisan: S3chamdani

Sumber gbr: google, pinterest, shutterstock, pixabay
Diubah oleh s3chamdani 29-05-2020 06:00
0