- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Kisah Heroik TNI,Berhasil Menumpas PRRI Sebelum Hari Raya Idul Fitri
TS
si.matamalaikat
Kisah Heroik TNI,Berhasil Menumpas PRRI Sebelum Hari Raya Idul Fitri
Idul Fitri adalah hari yang paling ditunggu-tunggu umat muslim,khususnya di Indoneisa.Mereka yang merantau menantikan momen setahun sekali ini untuk berkumpul bersama keluarga tercinta,merayakan suka cita Idul Fitri.Tapi tahukah gan sist bahwa menjelang momen Idul Fitri tahun 1958,para pasukan TNI melewatkan momen berkumpul bersama keluarga ini.Pasukan dari 3 matra TNI waktu itu sedang ditugaskan untuk menumpas PRRI diwilayah Sumatera.
Cerita heroik dan unik ini terjadi saat pasukan gabungan TNI bertugas di Sumatera Barat,dibawah komando Kolonel Ahmad Yani.A.Yani dipanggil ke Istana,ia mendapat mandat penting dari Presiden Soekarno untuk melakukan operasi militer menumpas PRRI,sekaligus untuk memimpin pendaratan pasukan TNI di Padang.
Yani menyanggupi dan mengatakan kepada Presiden Soekarno dengan tegas "bagi saya hanya ada dua alternatif, pertama terkubur di dasar lautan dan kedua mendarat di Padang."Dikutip dari buku Ahmad Yani: Sebuah Kenang-kenangan.
Yani lantas membentuk pasukan komando operasi gabungan dengan sandi “17 Agustus”.Operasi itu melibatkan tiga matra TNI, Angkatan Darat (AD),Angkatan Laut (AL),dan Angkatan Udara (AU).Yani juga mendapat bantuan dari petinggi dua matra yang lain,Letkol John Lie dari AL dan Letkol Wiriadinata dari AU.Sebelum ke episode inti,mari kita belajar sejarah singkat PRRI gan sist
Pasukan Banteng Riders
Sumber
Sekilas Tentang PRRI
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (biasa disingkat dengan PRRI) adalah salah satu gerakan perlawanan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat (Jakarta).Dideklarasikan tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya ultimatum dari Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di Padang,Sumatra Barat.
Gerakan ini mendapat dukungan dari wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah,pada tanggal 17 Februari 1958 kawasan tersebut menyatakan mendukung PRRI.Konflik ini meminta tuntutan pemberlakuan otonomi daerah yang lebih luas,hal tersebut bukan tuntutan pembentukan negara baru maupun pemberontakan.Tapi merupakan bentuk protes mengenai bagaimana pemerintahan dijalankan,terutama ketimpangan pembangunan antara daerah dipulau Jawa dan daerah lain diliuar Jawa.Masa itu pemerintahan di Indonesia masih belum stabil gan sist,setelah agresi militer Belanda.
Konflik tersebut terjadi sejak dikeluarkan Perda No. 50 tahun 1950 tentang pembentukan wilayah otonom oleh provinsi Sumatra Tengah waktu itu,yang mencakup wilayah provinsi Sumatra Barat, Riau,dan Jambi.Hal ini dianggap sebagai sebuah pemberontakan oleh pemerintah pusat,pemerintah menganggap ultimatum itu adalah proklamasi dari pemerintahan tandingan.Pada akhirnya PRRI ditumpas dengan pengerahan kekuatan militer terbesar yang pernah dilakukan dalam sejarah Indonesia,seluruh pasukan terbaik dikirimkan untuk menggempur Sumatera gan sist.
FYI sejatinya tokoh PRRI adalah pejuang kemerdekaan,pendiri dan pembela NKRI.Ahmad Husein dalam rapat Penguasa Militer di Istana Negara April 1957,menyebutkan bahwa landasan perjuangan daerah sebetulnya tetap bero
rientasi untuk menyelamatkan dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Awal Pergerakan
Gerakan ini bermula saat acara reuni Divisi Banteng di Padang pada 20-25 November 1956,hasil pertemuan tersebut menghasilkan suatu wacana bahwa perlunya Otonomi Daerah agar bisa menggali potensi dan kekayaan daerah.Mulai disetujui pula pembetukan Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein (komandan resimen IV dan tetorium I Padang) namun upaya ini gagal terwujud.
Tanggal 20 Desember 1956.Letkol Ahmad Husein berhasil merebut kekuasaan Pemerintah Daerah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo,ia melakukan hal itu dengan dalih bahwa Gubernur yang ditunjuk pemerintah tidak berhasil menjalankan pembangunan di daerah.FYI selain Dewan Banteng,muncul juga dewan lain di Sumatera dan Sulawesi gan sist dewan itu antara lain:
Sebelum memutuskan menggempur Sumatera,sebenarnya pemerintah pusat sudah melakukan musyawarah nasional pada bulan September tahun 1957.Dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional Pembangunan pada November 1957,dengan tujuan untuk mempersiapkan pembangunan di daerah,namun tetap saja upaya itu gagal.
Pasukan PRRI
Sumber
Rapat besar dilakukan di Padang, Letkol Ahmad Husein sebagai pimpinan,mengeluarkan ultimatum agar Kabinet Djuanda menyerahkan mandatnya kepada Presiden dengan waktu 5 X 24 jam dan Presiden diminta kembali kepada kedudukan konstitusionalnya.Hal ini pun ditolak oleh Pemerintah,akibat hal ini Ahmad Husein dan rekannya yang terlibat dipecat dari Angkatan Darat.Tanggal 15 Februari 1958 Letkol Ahmad Husein resmi mengumumkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia,di Padang.Pemerintah tersebut membuat Kabinet sendiri dengan menunjuk Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri.
Berikut susunan kabinet tandingan versi PRRI gan sist
Respon Pusat
Pemerintah Pusat lantas memberi respon dengan melakukan operasi gabungan yang melibatkan Angkatan Darat,Laut,dan Udara,termasuk Kepolisian termasuk didalamnya.Berikut operasi yang dilakukan waktu itu:
1.Operasi Tegas di Riau yang dipimpin Letkol Kaharudin Nasution.Salah satu wilayah strategis,selain itu juga untuk mengamankan kilang minyak.
2.Operasi 17 Agustus di Sumatera Barat,dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani.
3.Operasi Saptamarga di Sumatera Utara,dibawah pimpinan Brigjen Jatikusumo.
4.Operasi Sadar di Sumatera Selatan,dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.
Serbuan Menuju Sumatera Yang Mengusik Amerika
Serangan pertama diarahkan ke Riau gan sist,Operasi Tegas pun mulai dilancarkan.Operasi skala besar melibatkan kekuatan inti dari semua angkatan: AD, AL, AU,termasuk Kepolisian. Armada laut dan seluruh pesawat terbang semua dikerahkan menuju Riau.Komandan operasinya adalah Letkol (AD) Kaharudin Nasution,Wakil I Letkol (AU) Wiriadinata, dan Wakil II Mayor (AL) Indra Subagyo.
Pesawat P-51 Mustang dan B-25 Mitchell diturunkan langsung menuju Riau ditambah satu kompi RPKAD (Kopassus),dua kompi Pasukan Gerak Tjepat (Paskhas AU), dan Korps Komando (KKO) AL.Tak ketinggalan Brimob di bawah pimpinan Komisaris Polisi Sutjipto Danukusumo.
Sementara itu tim Komando Kangguru terdiri dari pasukan PGT dan RPKAD melakukan penerjunan dan sukses menduduki lapangan terbang dan Kota Pekanbaru,tepat pukul 07.00 lapangan udara Simpangtiga dapat dikuasai TNI.Menyusul kemudian kota Pekanbaru,semuanya dilakukan secara cepat.Pemberontak banyak yang menyerah lengkap dengan senjatanya,padahal mereka baru sebentar melawan serbuan pasukan ABRI.Bahkan belum sempat mereka melakuakan kontak senjata dengan TNI,pasukan PRRI sudah banyak yang menyerahkan diri.(yahh cemen )
Peta operasi penumpasan PRRI di Sumatera dan Sulawesi
Sumber
Pasukan RPKAD komando Kangguru yang dipimpin Letnan II Benny Moerdani,menyita 80 truk yang berada di landasan terbang.Truk itu semuanya memuat logistik berupa persenjataan dan uang,perbekalan itu terdiri dari: senapan laras panjang Garand,Springfield, Recoilless,dan Bazooka buatan Amerika().FYI setelah diusut lebih lanjut,senjata tersebut ternyata berasal dari AS dan dikirim lewat para agen CIA.
Sebelum operasi ini dimulai Dubes AS Howard Jones didampingi pejabat Caltex menemui Perdana Menteri Juanda,di Jakarta.Keduanya khawatir akan keselamatan warga dan investasi AS di Riau,mereka mengisyaratkan ancaman.Dan mengatakan bahwa Armada Laut AS yang berpangkalan di Pasifik,dan militer Inggris di Singapura akan mulai bersiaga di perairan Riau.Pasukan ini akan diturunkan,bila pemerintah Indonesia tak mampu mengamankan wilayah Sumatera.
Namun pasukan gabungan kita waktu itu lebih cepat bergerak dari perkiraan AS,mereka mengambil alih Riau dan membuat PRRI tak berdaya hanya dalam sekejap mata.Setelah operasi di Riau sukses dilaksanakan investigasi lebih lanjut dilakukan,terhadap para anggota PRRI,ternyata benar ada rencana meledakkan Caltex,andaikata mereka gagal mempertahankan Riau.Ternyata ide peledakkan itu adalah skenario atau saran dari AS (CIA),agar warga AS merasa terancam keselamatannya.
FYI gan sist bulan Mei 1958 sebelum operasi Tegas,seorang pilot bayaran CIA bernama Allen Lawrence Pope dengan pesawat pembom B-26 Invader berhasil ditembak jatuh.Setelah melakukan serangan terhadap kesatuan militer Indonesia di Donggala, Ambon,Balikpapan dan Ternate.Allen Pope masih hidup saat pesawatnya jatuh, ia kemudian ditangkap dan diadili oleh pihak Indonesia.FYI lagi nih,bahasa Inggris yang umum digunakan sebagai bahasa penerbangan.Saat operasi ini hal itu justru ditiadakan,pembicaraan dilakukan menggunakan bahasa Jawa,untuk mencegah pasukan Inggris dan AS di Singapura menyadap kode gerakan pasukan Indonesia.
Akbat keterlibatan CIA ini, membuat malu AS di mata dunia,karena terbukti suka ikut campur kedaulatan negara lain.Pada akhirnya operasi ini terus berlanjut dibeberapa tempat lain di Sumatera,dan hasilnya PRRI berhasil diatasi.
Kisah Unik Penyerbuan Ke Padang Menjelang Idul Fitri
Kembali ke cerita utama,dimana A.Yani mendapat tugas membereskan Kota Padang.Dini hari tanggal 17 April 1958,sejak pukul 05.00 penembakan dilakukan oleh kapal perang TNI AL ke titik pendaratan.Dua puluh lima menit kemudian,pesawat “Red Flight” TNI AU melakukan penembakan disusul dengan pemboman oleh pesawat “Blue Flight” di tempat tersebut. Serangan udara ditujukan ke lapangan terbang Tabing,kemudian pasukan KKO melakukan pendaratan di pantai Padang.Siangnya seluruh pasukan gabungan berhasil memasuki Padang,operasi ini hanya memakan satu korban yang berasal dari PGT (TNI AU).
Operasi berlangsung selama satu setengah bulan,ternyata lebih cepat dari yang diperkirakan yakni tiga bulan. Kota penting seperti Padang, Solok, Payakumbuh,dan Bukit Tinggi berhasil dikuasai TNI. Pada masa awalnya suasana kota mencekam dan lengang karena banya penduduk yang mengungsi,namun tidak lama situasi keamanan mulai terkendali.Tanggal 24 Mei 1958, 500 prajurit PRRI menyerahkan diri secara militer,perlawanan PRRI sukses diatasi.Menurut Nasution yang saat itu menjabat Kepala Staf TNI AD, sebenarnya PRRI akan mendapat pesawat Bomber-26 dari Amerika.Lebih hebat dari B-25 yang dimiliki TNI AU.
Menurut analisa TNI AU, dengan menggunakan pesawat tipe B-26.Mereka akan dapat membom Kota Medan,Pekanbaru,dan Palembang sekaligus (betapa ngerinya gan sist ).Untung saja pasukan gabungan ini bergerak lebih cepat,dan mencegah PRRI mendapatkan senjata mengerikan tersebut, Sumbar pun bisa diamankan kembali.
Pesawat legendaris B25 milik TNI AU.
Sumber
Operasi ini dilakukan saat bulan ramadhan kala itu,tidak lama setelah operasi digelar,hari raya lebaran pun tiba.Seorang staf dari pusat kerohanian (Pusroh) memberi saran kepada A.Yani,agar para komandan batalion mengikuti shalat Id di lapangan bersama rakyat Padang."Orang Padang menyegani seseorang yang sembahyang",ujar staf itu.Namun,Yani menjwab begini "Orang tahu bahwa saya jarang sembahyang.Kalau saya sembahyang,bukanlah untuk dipuji orang,tapi adalah karena Tuhan, jawab Yani waktu itu.Ia menolak permintaan tersebut gan sist,menurut Nasution jawaban Yani merupakan cermin kejujuran pribadinya.
Foto bersama sebelum operasi 17 Agustus,salfok sama yang pakai baret dan baju loreng ditengah.Ok juga posenya
Sumber
Menurut opini ane ini mohon koreksinya,A.Yani menyadari bahwa dirinya belum baik dalam beragama,ketika dia berhasil menumpas pemberontak,dia dianggap sebagai pahlawan.Dia tidak ingin dicap agamis sementara ibadahnya sendiri belum benar-benar baik,bahkan untuk sekadar sembahyang Idul Fitri ia menolaknya.
Sungguh hal yang luar biasa menurut ane,dimana dia bisa sangat jujur dengan hal seperti ini.Kalau dia ikut,masyarakat akan beranggapan kalau dia adalah perwira hebat yang sukses di medan perang dan juga seorang muslim yang taat.Tentu ia akan dielu-elukan dan banyak menuai pujian orang waktu itu,mungkin karena inilah beliau tidak ikut sembahyang Id waktu itu.
A.Yani saat memberi instruksi sebelum tugas PRRI
Sumber
Bahasa kerennya sih dia tidak mau ada pencitraan nama baiknya.Dia tidak ingin terlihat baik atau dianggap agamis,padahal sebenarnya banyak yang tahu dia jarang sembahyang,hal ini yang membuat ane kagum dengan sosok beliau
CMIIW pendapat pribadi.
Operasi cepat ini berhasil sebelum Idul Fitri,membuat masyarakat muslim di Padang bisa merayakan lebaran sekaligus sembahyang Idul Fitri tanpa adanya ancaman perang atau desing peluru senapan.Bersyukur semuanya bisa diatasi tepat pada waktunya gan sist,bukti militer kita bukanlah kaleng-kaleng saja.Kita juga patut berbangga karena ditengah tekanan Amerika waktu itu,ternyata Indonesia mampu buktikan pada dunia,bahwa negara ini masih bisa melindungi sendiri kedaulatan dan harga dirinya.
«»«»«»«»«»«»«»«»«»«»«»
JAS MERAH SAMPAI MATI
Cerita heroik dan unik ini terjadi saat pasukan gabungan TNI bertugas di Sumatera Barat,dibawah komando Kolonel Ahmad Yani.A.Yani dipanggil ke Istana,ia mendapat mandat penting dari Presiden Soekarno untuk melakukan operasi militer menumpas PRRI,sekaligus untuk memimpin pendaratan pasukan TNI di Padang.
Yani menyanggupi dan mengatakan kepada Presiden Soekarno dengan tegas "bagi saya hanya ada dua alternatif, pertama terkubur di dasar lautan dan kedua mendarat di Padang."Dikutip dari buku Ahmad Yani: Sebuah Kenang-kenangan.
Yani lantas membentuk pasukan komando operasi gabungan dengan sandi “17 Agustus”.Operasi itu melibatkan tiga matra TNI, Angkatan Darat (AD),Angkatan Laut (AL),dan Angkatan Udara (AU).Yani juga mendapat bantuan dari petinggi dua matra yang lain,Letkol John Lie dari AL dan Letkol Wiriadinata dari AU.Sebelum ke episode inti,mari kita belajar sejarah singkat PRRI gan sist
Pasukan Banteng Riders
Sumber
Sekilas Tentang PRRI
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (biasa disingkat dengan PRRI) adalah salah satu gerakan perlawanan pemerintah daerah kepada pemerintah pusat (Jakarta).Dideklarasikan tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya ultimatum dari Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di Padang,Sumatra Barat.
Gerakan ini mendapat dukungan dari wilayah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah,pada tanggal 17 Februari 1958 kawasan tersebut menyatakan mendukung PRRI.Konflik ini meminta tuntutan pemberlakuan otonomi daerah yang lebih luas,hal tersebut bukan tuntutan pembentukan negara baru maupun pemberontakan.Tapi merupakan bentuk protes mengenai bagaimana pemerintahan dijalankan,terutama ketimpangan pembangunan antara daerah dipulau Jawa dan daerah lain diliuar Jawa.Masa itu pemerintahan di Indonesia masih belum stabil gan sist,setelah agresi militer Belanda.
Konflik tersebut terjadi sejak dikeluarkan Perda No. 50 tahun 1950 tentang pembentukan wilayah otonom oleh provinsi Sumatra Tengah waktu itu,yang mencakup wilayah provinsi Sumatra Barat, Riau,dan Jambi.Hal ini dianggap sebagai sebuah pemberontakan oleh pemerintah pusat,pemerintah menganggap ultimatum itu adalah proklamasi dari pemerintahan tandingan.Pada akhirnya PRRI ditumpas dengan pengerahan kekuatan militer terbesar yang pernah dilakukan dalam sejarah Indonesia,seluruh pasukan terbaik dikirimkan untuk menggempur Sumatera gan sist.
FYI sejatinya tokoh PRRI adalah pejuang kemerdekaan,pendiri dan pembela NKRI.Ahmad Husein dalam rapat Penguasa Militer di Istana Negara April 1957,menyebutkan bahwa landasan perjuangan daerah sebetulnya tetap bero
rientasi untuk menyelamatkan dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Awal Pergerakan
Gerakan ini bermula saat acara reuni Divisi Banteng di Padang pada 20-25 November 1956,hasil pertemuan tersebut menghasilkan suatu wacana bahwa perlunya Otonomi Daerah agar bisa menggali potensi dan kekayaan daerah.Mulai disetujui pula pembetukan Dewan Banteng yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein (komandan resimen IV dan tetorium I Padang) namun upaya ini gagal terwujud.
Tanggal 20 Desember 1956.Letkol Ahmad Husein berhasil merebut kekuasaan Pemerintah Daerah dari Gubernur Ruslan Muljohardjo,ia melakukan hal itu dengan dalih bahwa Gubernur yang ditunjuk pemerintah tidak berhasil menjalankan pembangunan di daerah.FYI selain Dewan Banteng,muncul juga dewan lain di Sumatera dan Sulawesi gan sist dewan itu antara lain:
Quote:
Sebelum memutuskan menggempur Sumatera,sebenarnya pemerintah pusat sudah melakukan musyawarah nasional pada bulan September tahun 1957.Dilanjutkan dengan Musyawarah Nasional Pembangunan pada November 1957,dengan tujuan untuk mempersiapkan pembangunan di daerah,namun tetap saja upaya itu gagal.
Pasukan PRRI
Sumber
Rapat besar dilakukan di Padang, Letkol Ahmad Husein sebagai pimpinan,mengeluarkan ultimatum agar Kabinet Djuanda menyerahkan mandatnya kepada Presiden dengan waktu 5 X 24 jam dan Presiden diminta kembali kepada kedudukan konstitusionalnya.Hal ini pun ditolak oleh Pemerintah,akibat hal ini Ahmad Husein dan rekannya yang terlibat dipecat dari Angkatan Darat.Tanggal 15 Februari 1958 Letkol Ahmad Husein resmi mengumumkan berdirinya Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia,di Padang.Pemerintah tersebut membuat Kabinet sendiri dengan menunjuk Syafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri.
Berikut susunan kabinet tandingan versi PRRI gan sist
Quote:
Respon Pusat
Pemerintah Pusat lantas memberi respon dengan melakukan operasi gabungan yang melibatkan Angkatan Darat,Laut,dan Udara,termasuk Kepolisian termasuk didalamnya.Berikut operasi yang dilakukan waktu itu:
1.Operasi Tegas di Riau yang dipimpin Letkol Kaharudin Nasution.Salah satu wilayah strategis,selain itu juga untuk mengamankan kilang minyak.
2.Operasi 17 Agustus di Sumatera Barat,dipimpin oleh Kolonel Ahmad Yani.
3.Operasi Saptamarga di Sumatera Utara,dibawah pimpinan Brigjen Jatikusumo.
4.Operasi Sadar di Sumatera Selatan,dipimpin oleh Letkol Ibnu Sutowo.
Serbuan Menuju Sumatera Yang Mengusik Amerika
Serangan pertama diarahkan ke Riau gan sist,Operasi Tegas pun mulai dilancarkan.Operasi skala besar melibatkan kekuatan inti dari semua angkatan: AD, AL, AU,termasuk Kepolisian. Armada laut dan seluruh pesawat terbang semua dikerahkan menuju Riau.Komandan operasinya adalah Letkol (AD) Kaharudin Nasution,Wakil I Letkol (AU) Wiriadinata, dan Wakil II Mayor (AL) Indra Subagyo.
Pesawat P-51 Mustang dan B-25 Mitchell diturunkan langsung menuju Riau ditambah satu kompi RPKAD (Kopassus),dua kompi Pasukan Gerak Tjepat (Paskhas AU), dan Korps Komando (KKO) AL.Tak ketinggalan Brimob di bawah pimpinan Komisaris Polisi Sutjipto Danukusumo.
Sementara itu tim Komando Kangguru terdiri dari pasukan PGT dan RPKAD melakukan penerjunan dan sukses menduduki lapangan terbang dan Kota Pekanbaru,tepat pukul 07.00 lapangan udara Simpangtiga dapat dikuasai TNI.Menyusul kemudian kota Pekanbaru,semuanya dilakukan secara cepat.Pemberontak banyak yang menyerah lengkap dengan senjatanya,padahal mereka baru sebentar melawan serbuan pasukan ABRI.Bahkan belum sempat mereka melakuakan kontak senjata dengan TNI,pasukan PRRI sudah banyak yang menyerahkan diri.(yahh cemen )
Peta operasi penumpasan PRRI di Sumatera dan Sulawesi
Sumber
Pasukan RPKAD komando Kangguru yang dipimpin Letnan II Benny Moerdani,menyita 80 truk yang berada di landasan terbang.Truk itu semuanya memuat logistik berupa persenjataan dan uang,perbekalan itu terdiri dari: senapan laras panjang Garand,Springfield, Recoilless,dan Bazooka buatan Amerika().FYI setelah diusut lebih lanjut,senjata tersebut ternyata berasal dari AS dan dikirim lewat para agen CIA.
Sebelum operasi ini dimulai Dubes AS Howard Jones didampingi pejabat Caltex menemui Perdana Menteri Juanda,di Jakarta.Keduanya khawatir akan keselamatan warga dan investasi AS di Riau,mereka mengisyaratkan ancaman.Dan mengatakan bahwa Armada Laut AS yang berpangkalan di Pasifik,dan militer Inggris di Singapura akan mulai bersiaga di perairan Riau.Pasukan ini akan diturunkan,bila pemerintah Indonesia tak mampu mengamankan wilayah Sumatera.
Namun pasukan gabungan kita waktu itu lebih cepat bergerak dari perkiraan AS,mereka mengambil alih Riau dan membuat PRRI tak berdaya hanya dalam sekejap mata.Setelah operasi di Riau sukses dilaksanakan investigasi lebih lanjut dilakukan,terhadap para anggota PRRI,ternyata benar ada rencana meledakkan Caltex,andaikata mereka gagal mempertahankan Riau.Ternyata ide peledakkan itu adalah skenario atau saran dari AS (CIA),agar warga AS merasa terancam keselamatannya.
FYI gan sist bulan Mei 1958 sebelum operasi Tegas,seorang pilot bayaran CIA bernama Allen Lawrence Pope dengan pesawat pembom B-26 Invader berhasil ditembak jatuh.Setelah melakukan serangan terhadap kesatuan militer Indonesia di Donggala, Ambon,Balikpapan dan Ternate.Allen Pope masih hidup saat pesawatnya jatuh, ia kemudian ditangkap dan diadili oleh pihak Indonesia.FYI lagi nih,bahasa Inggris yang umum digunakan sebagai bahasa penerbangan.Saat operasi ini hal itu justru ditiadakan,pembicaraan dilakukan menggunakan bahasa Jawa,untuk mencegah pasukan Inggris dan AS di Singapura menyadap kode gerakan pasukan Indonesia.
Akbat keterlibatan CIA ini, membuat malu AS di mata dunia,karena terbukti suka ikut campur kedaulatan negara lain.Pada akhirnya operasi ini terus berlanjut dibeberapa tempat lain di Sumatera,dan hasilnya PRRI berhasil diatasi.
Kisah Unik Penyerbuan Ke Padang Menjelang Idul Fitri
Kembali ke cerita utama,dimana A.Yani mendapat tugas membereskan Kota Padang.Dini hari tanggal 17 April 1958,sejak pukul 05.00 penembakan dilakukan oleh kapal perang TNI AL ke titik pendaratan.Dua puluh lima menit kemudian,pesawat “Red Flight” TNI AU melakukan penembakan disusul dengan pemboman oleh pesawat “Blue Flight” di tempat tersebut. Serangan udara ditujukan ke lapangan terbang Tabing,kemudian pasukan KKO melakukan pendaratan di pantai Padang.Siangnya seluruh pasukan gabungan berhasil memasuki Padang,operasi ini hanya memakan satu korban yang berasal dari PGT (TNI AU).
Operasi berlangsung selama satu setengah bulan,ternyata lebih cepat dari yang diperkirakan yakni tiga bulan. Kota penting seperti Padang, Solok, Payakumbuh,dan Bukit Tinggi berhasil dikuasai TNI. Pada masa awalnya suasana kota mencekam dan lengang karena banya penduduk yang mengungsi,namun tidak lama situasi keamanan mulai terkendali.Tanggal 24 Mei 1958, 500 prajurit PRRI menyerahkan diri secara militer,perlawanan PRRI sukses diatasi.Menurut Nasution yang saat itu menjabat Kepala Staf TNI AD, sebenarnya PRRI akan mendapat pesawat Bomber-26 dari Amerika.Lebih hebat dari B-25 yang dimiliki TNI AU.
Menurut analisa TNI AU, dengan menggunakan pesawat tipe B-26.Mereka akan dapat membom Kota Medan,Pekanbaru,dan Palembang sekaligus (betapa ngerinya gan sist ).Untung saja pasukan gabungan ini bergerak lebih cepat,dan mencegah PRRI mendapatkan senjata mengerikan tersebut, Sumbar pun bisa diamankan kembali.
Pesawat legendaris B25 milik TNI AU.
Sumber
Operasi ini dilakukan saat bulan ramadhan kala itu,tidak lama setelah operasi digelar,hari raya lebaran pun tiba.Seorang staf dari pusat kerohanian (Pusroh) memberi saran kepada A.Yani,agar para komandan batalion mengikuti shalat Id di lapangan bersama rakyat Padang."Orang Padang menyegani seseorang yang sembahyang",ujar staf itu.Namun,Yani menjwab begini "Orang tahu bahwa saya jarang sembahyang.Kalau saya sembahyang,bukanlah untuk dipuji orang,tapi adalah karena Tuhan, jawab Yani waktu itu.Ia menolak permintaan tersebut gan sist,menurut Nasution jawaban Yani merupakan cermin kejujuran pribadinya.
Foto bersama sebelum operasi 17 Agustus,salfok sama yang pakai baret dan baju loreng ditengah.Ok juga posenya
Sumber
Menurut opini ane ini mohon koreksinya,A.Yani menyadari bahwa dirinya belum baik dalam beragama,ketika dia berhasil menumpas pemberontak,dia dianggap sebagai pahlawan.Dia tidak ingin dicap agamis sementara ibadahnya sendiri belum benar-benar baik,bahkan untuk sekadar sembahyang Idul Fitri ia menolaknya.
Sungguh hal yang luar biasa menurut ane,dimana dia bisa sangat jujur dengan hal seperti ini.Kalau dia ikut,masyarakat akan beranggapan kalau dia adalah perwira hebat yang sukses di medan perang dan juga seorang muslim yang taat.Tentu ia akan dielu-elukan dan banyak menuai pujian orang waktu itu,mungkin karena inilah beliau tidak ikut sembahyang Id waktu itu.
A.Yani saat memberi instruksi sebelum tugas PRRI
Sumber
Bahasa kerennya sih dia tidak mau ada pencitraan nama baiknya.Dia tidak ingin terlihat baik atau dianggap agamis,padahal sebenarnya banyak yang tahu dia jarang sembahyang,hal ini yang membuat ane kagum dengan sosok beliau
CMIIW pendapat pribadi.
Operasi cepat ini berhasil sebelum Idul Fitri,membuat masyarakat muslim di Padang bisa merayakan lebaran sekaligus sembahyang Idul Fitri tanpa adanya ancaman perang atau desing peluru senapan.Bersyukur semuanya bisa diatasi tepat pada waktunya gan sist,bukti militer kita bukanlah kaleng-kaleng saja.Kita juga patut berbangga karena ditengah tekanan Amerika waktu itu,ternyata Indonesia mampu buktikan pada dunia,bahwa negara ini masih bisa melindungi sendiri kedaulatan dan harga dirinya.
«»«»«»«»«»«»«»«»«»«»«»
Quote:
JAS MERAH SAMPAI MATI
Sumber: opini dan pemikiran pribadi
Refernensi: 1.2.3.4.5.6
Ilustarsi: google image
Diubah oleh si.matamalaikat 25-05-2020 01:59
tien212700 dan 54 lainnya memberi reputasi
55
8.6K
149
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
mynameisant
#9
PRRI/Permesta ini muncul karena pusat kurang memberi perhatian ke daerah dan juga karena Bung Karno terlalu dekat dengan Komunis.. dalam gerakan ini turut terlibat pula Letkol Ventje Samual yang banyak berperan dalam Serangan Umum 1 maret itu..
tertangkap nya Allen Pope dimainkan benar oleh Soekarno, hingga Amerika memperbolehkan AURI membeli C-130A Hercules, yang saat itu belum dijual ke negara manapun
tertangkap nya Allen Pope dimainkan benar oleh Soekarno, hingga Amerika memperbolehkan AURI membeli C-130A Hercules, yang saat itu belum dijual ke negara manapun
radeneca dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup