singawallahAvatar border
TS
singawallah
Plesetkan Doa Buka Puasa, Remaja Putri Makassar Terancam 5 Tahun Penjara

MAKASSAR - Tiga remaja putri asal Kecamatan Tallo, Kota Makassar terpaksa berurusan dengan Satreskrim Polrestabes Makassar setelah video berdurasi 11 detik yang diduga berisi kata-kata penistaan agama ramai jadi perbincangan warga net.

Dalam video tersebut menampilkan wanita yang memplesetkan bacaan doa dengan kalimat bernada porno. Belakangan terungkap identitas sang wanita yakni Is (16). Dari hasil penyelidikan selain Is, dua orang rekannya diduga juga terlibat dalam pembuatan video yang viral di sosial media Facebook dan grup-grup WhatsApp.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Heru mengatakan, dua rekan Is, masing-masing berinisial, Nm (14) dan Sv (15). Ketiganya diringkus polisi di lingkungan Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (18/5) sekira pukul 22.00 Wita.

Dijelaskan, Agus karena ketiga tersangka masih berusia di bawah umur, maka proses hukum diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar. Namun ia belum mau membeberkan detail hasil pemeriksaan sementara.

"Saya belum bisa memastikan apa motifnya karena pemeriksaannya belum tuntas. Sekarang ditangani Unit PPA karena semua pelaku masih di bawah umur. Yah sudah ditetapkan tersangka," ungkap Agus Selasa, (19/5/2020).

Mantan Kanit 3 Subdit 3 Ditreskrimum Polda Sulsel ini menjelaskan, penangkapan ketiga remaja putri itu dilakukan atas laporan polisi salah satu aktivis Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan, bernama Marsaidi Okto Jahidi pada Minggu (17/5) lalu.

Atas perbuatan para remaja putri ini, lanjut Agus, mereka terancam Pasal 156 KUHP tentang penistaan agama atas video yang diunggah di akun media sosial Facebook bernama Anandiradimas.

"Pasal yang dikenakan itu 156 a KUHPidana tentang penistaan agama dan UU ITE ancaman di atas lima tahun," tegas perwira polisi berpangkat satu bunga ini.

Kendati demikian, IS sebelumnya sempat meminta maaf atas ulahnya yang dianggap menyinggung perasaan umat muslim. Video permintaan maaf dari IS muncul di akun instagram Makassar_iinfo.

Dalam video yang berdurasi 33 detik tersebut, IS mengaku tidak menyadari video plesetan yang dibuatnya bakal menjadi viral. Dia pun berjanji tidak akan mengulangi tindakannya tersebut.

"Sekali lagi dengan rasa bersalah besar, saya meminta maaf kepada seluruh umat muslim dimanapun berada dan saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan saya di kemudian hari," kata IS dalam video yang diunggah akun Makassar_iinfo Senin (18/5/2020) lalu.

Saat ini, Is dan dua rekannya masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolrestabes Makassar guna mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Berikut barang bukti dua buah ponsel yang diduga digunakan saat membuat video tersebut.

https://makassar.sindonews.com/read/...ara-1589871956


Ya elah cara pengikut agama damai menjalankan ajaran sama kenakalan anak kecil....emoticon-Cape d... (S)

Aslinya diajarin tentang kedamaian atau siap perang?emoticon-Malu
areszzjay
monicamey
tien212700
tien212700 dan 23 lainnya memberi reputasi
18
3.3K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
slider88Avatar border
slider88
#15
terorisme di islam sebenarnya cuman hal kecil yang dimasalahkan masyarakat dunia dari islam. Itu lebih cenderung dari pemaksaan islam terhadap kepercayaan orang lain yang banyak jadi hajat hidup orang lain. Kayak patung haram musik haram blokar blokir. Plesetin lagu masuk penjara. Gambar mirip kubus hitam suara mirip azan tulisan arab suruh tarik kembali karena mirip kabah dan praktek islam lainya
Oversensitive pada islam lah yang nyebabin orang luar islam phobia ma islam sudah ada sebelum terorisme isis terjadi. Islam melihat tindakan mereka sebagai bela agama harus hargai hak ibadah kami. Orang luar islam anggap itu sebagai pengekangan dan menginjak 2 hak mereka kebebasan mereka kreativitas mereka hajat hidup mereka. Paham nggak ?????
baikl
kakekane.cell
singawallah
singawallah dan 7 lainnya memberi reputasi
6
Tutup