Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

auto.debus666Avatar border
TS
auto.debus666
Harta dan Keluarga Ditinggalkan, Mantan Pendeta Ini Jadi Penjaga Kubur dan Muadzin

mualaf Ibnu Masngud belajar ilmu agama di pesantren Al Hasani Kebumen di bawah bimbingan Gus Hary 

TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Warga baru di lingkungan Pondok Pesantren Al Hasani itu tak lagi asing bagi masyarakat sekitar. Perangainya santun. Ibadahnya tekun. Pria rendah hati itu benar-benar membuat warga tertegun.

Ibnu Masngud namanya. Di lingkungan barunya itu, ia menjelma jadi warga biasa.
Ia datang tidak membawa gelar. Harta pun tidak menyertainya. Kesehariannya hanyalah bersih-bersih makam umat Islam di lingkungan pondok pesantren Al Hasani Kebumen.


Tapi ia cukup disegani masyarakat di lingkungan pesantren. Totalitasnya dalam ibadah membuat orang kagum hingga menaruh hormat padanya. "Namanya Ibnu Masngud, kesehariannya bersih-bersih kubur," kata Kiai Asyhari Muhammad Alhasani atau akrab disapa Gus Hari, pengasuh Ponpes Al Hasani Kebumen Siapa sangka, orang tua itu adalah mantan pendeta ternama di kotanya dulu, Jawa Timur.

Gerejanya pernah dibom teroris saat Abraham Agus Setiono (nama awal) dan jamaahnya merayakan Natal. Tapi hidayah memang bisa turun kepada siapa saja.
Ia termasuk orang beruntung itu. Hingga setelah mengucap sahadat, Abraham berganti nama menjadi Ibnu Mas'ud, berarti orang yang beruntung. Hidayah itu datang suatu malam. Ia melihat bintang di langit berjalan tak lazim. Jutaan bintang yang biasanya bergerak tak beraturan, malam itu bersaf rapi. Ajaibnya, kerumunan bintang yang berjalan itu membentuk lafaz Allah dengan huruf Arab.


Cahaya bintang berbentuk lafaz Allah itu bukan hanya menghiasi angkasa, namun juga menembus relung hatinya. Hingga ia sadar dan mengimani Islam. "Dia lihat bintang membentuk lafaz Allah berjalan di langit," katanya. Dengan pertimbangan matang, Agus memutuskan memeluk agama Islam. Ia menjadi mualaf di bawah bimbingan KH Idris Marzuki, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur.

Keputusan untuk pindah agama tentu bukan hal mudah baginya. Keputusannya sempat ditentang keluarga maupun teman-temannya. Sampai ia menuai teror dari pihak yang menentang keputusannya. Tetapi soal keyakinan Agus enggan berkompromi. Ia siap menghadapi risiko apapun untuk mempertahankan keyakinanya. Karena hidayah adalah anugerah terbesar dalam hidupnya. Agus rela meninggalkan puncak karir yang susah payah dia raih.Jabatan ia tanggalkan.

Harta dan rumah mewah ia tinggalkan untuk keluarga.Ia terpaksa menalak istri dan meninggalkan anak tercinta yang beda keyakinan dengannya. Agus harus memulai lembaran hidup baru karena dunia tak lagi di genggamannya. Ia terlahir kembali dengan nama Ibnu Masngud.

"Ia mulai dari nol. Ditinggalkan semua, harta, keluarga. Yang dibawa hanya baju,"katanya

Ibnu Masngud yang sudah tak memiliki apa-apa enggan berambisi merebut dunia yang pernah diraihnya kembali.

Di sisa umurnya yang menua, Masngud hanya ingin mengabdikan diri untuk agama barunya.

KH Idris, kata Gus Hari, memberikan amanat kepadanya untuk membimbing Ibnu Masngud agar semakin teguh imannya.

Hari lalu mengajak Masngud pulang ke Kebumen Jawa Tengah dan ia mengiyakan. Ia yang pergi tak berbekal apapun memutuskan mengabdi dan mendalami ilmu agama di pesantren.

Ia bertugas mengumandankan azan untuk memanggil warga agar mendirikan salat di masjid. Makam umat Islam di lingkungan pesantren jadi tempatnya menyibukkan diri sehari-hari. Ia rutin membersihkan sampah yang berserak di kuburan, untuk mensucikan hati yang lama ternodai. Dari tempat kematian itu, hatinya terasah untuk berpaling dari dunia fana. Hingga ia istikamah ibadah, sampai ajal benar-benar menjemputnya. "Beliau jadi muazin di sini," katanya. (aqy)

source: https://jateng.tribunnews.com/2020/0...bumen?page=all


luar biasa

primalaprima
fatqurr
nona212
nona212 dan 39 lainnya memberi reputasi
38
3.8K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
antek.rakyatAvatar border
antek.rakyat
#15
*Pindah Agama*


Oleh: Agoes Ibrahim


Kemarin Didi Kempot meninggal dunia. Netizen pada ribut mempersoalkan agama Didi Kempot...
Banyak yang berpikiran, bila Didi Kempot seagama dengannya, berarti agamanya yang paling benar. Demikian sebaliknya..
Rasanya bangga banget kalau ada orang top yang seagama dengannya...





Orang-orang yang tolol dalam beragama seperti itu jumlahnya tak terhingga sejak dulu, sekarang sampai selama-lamanya..
Gak di Islam maupun Kristen, podo bae. . .

Mengapa sih yang paling ribut kalau ada yang pindah agama itu koq cuman Islam dan Kristen ?
Mengapa agama Buddha, Hindu, Yahudi ga pernah ribut urusan pindah agama ?
Ya karena cuman Islam dan Kristen yang agama dakwah. Jadi umatnya diwajibkan syiar agama, disuruh cari pengikut sebanyak-banyaknya.. akhirnya pada rebutan pengikut sampai terjadi gesekan...

Waktu Deddy Corbuzier pindah agama, dari Katolik masuk Islam..
Saya tengok di linimasa, yang kristen dan katolik ada yang ngomel, prihatin, sedih sedangkan yang muslim senyum-senyum penuh kemenangan..

Tapi ada yang benar-benar lucu... akun Katolik Garis Lucu bikin acara serah terima DC kepada NU Garis Lucu... saya bacanya sampai ketawa ngakak..

Saat Asmirandah masuk Kristen, banyak teman-teman saya yang girang bukan main. Para pendeta, terutama dari gereja-gereja karismatik berlomba-lomba mengundang Asmirandah untuk memberi kesaksian di gereja mereka.
Setiap kali Asmirandah dan suaminya memberi kesaksian, penuh sesak pengunjung yang hadir... kek menyambut PSSI menang di Piala Dunia 2122...
Pokoknya heboh banget deh...
Sikap saya ? Biasa aja sih..

Waktu masih 'piyek', saya pernah diajak orang-orang gereja menghadiri Kebaktian Kebangunan Rohani di Gelora Pancasila, Surabaya.
KKR ini menjadi spesial karena penyanyi paling top se Indonesia saat itu, Emilia Contessa ( ibunya penyanyi Denada ) memberi kesaksian bagaimana ia didatangi Tuhan Yesus dan disembuhkan dari penyakitnya sehingga ia meninggalkan agamanya yang lama dan ikut Yesus. Kesaksiannya benar-benar menggemparkan publik karena saat itu EC sedang berada di puncak kariernya. Ribuan orang Kristen yang ada di gedung itu bersorak sorai penuh kemenangan...
Tapi apa yang terjadi beberapa tahun kemudian ??
Setelah suaminya, Rio Tambunan wafat , EC kembali ke agamanya semula...
Teman-teman yang dulu ikut bersorak sorai jadi 'kuciwa berattt'...

Bagi saya, seseorang yang pindah agama merupakan hal yang biasa saja. Itu kan hak azasi dia yang tak bisa diganggu gugat.
Yang penting, dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak perlu menjelek-jelekkan agamanya yang lama..

Irene Handono, Yahya Waloni, Jonru, Felix Siauw, Saifudin Ibrahim adalah contoh buruk orang yang pindah agama lalu menjelek-jelekkan agama sebelumnya dengan bungkus kajian agama atau studi perbandingan agama...

Waktu Ust Saifudin Ibrahim, mantan pengajar Ponpes Al Zaytun yang convert ke kristen ditangkap dan divonis penjara dengan dakwaan penistaan agama, banyak orang kristen yang mendukung dia dan menyalahkan penegak hukum. Saya sih malah menyalahkan USI. Kalau dia masuk Kristen, jadilah Kristen yang baik. Tak usahlah membanding-bandingkan agama barunya dengan yang lama sambil sangat bernafsu menjelek-jelekkan ajaran yang lama..
Ga etis gitu loh.. ibarat orang bercerai dan dapat bini baru lalu jelek-jelekin bini yang lama.. kan gabener itu..

Pernah suatu hari saya dikirimin teman sebuah video kesaksian seorang perempuan yang mengaku cucu buyut pendiri ponpes Tebuireng, Jember. Dia bersaksi tentang hebatnya ajaran kristen lalu membandingkan dengan agama lamanya. Dia bersaksi di sebuah gereja di Blitar. Si perempuan itu, entah gimana prosesnya, malah sudah diberi gelar Pdm alias pendeta muda. Dari awal saya sudah curiga dengan kesaksiannya yang bombastis itu. Apalagi ponpes Tebuireng dibilangnya di Jember. Kan ngawur banget...

Akhirnya saya kontak sahabat saya, anak kyai NU. Saya kirim video tersebut.
Singkat cerita, ponpes Tebuireng kirim tim ke gereja tersebut untuk klarifikasi tentang isi kesaksiannya. Akhirnya terbongkarlah tipu-tipu si pendeta muda tersebut. Dia buat permohonan maaf atas tipu-tipunya di beberapa koran selama seminggu.... malu kan ??

Jadi, bila ada orang pindah agama apapun motivasinya, baik karena sakitnya disembuhkan atau karena 'selang' atau duit atau karena hidayah, tak usah kita ikutan heboh... tak usah kita ikut menghakimi.. tak usahlah saling klaim... cukuplah kita jadi penonton yang baik sambil mendoakan semoga yang bersangkutan bisa menjadi pribadi yang lebih baik di tempat yang baru...

Ok, kawan ?



(Sumber: Facebook Agoes Ibrahim)
budiSQ
r4n_5k1
darmawati040
darmawati040 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup