BONIA GADIS INDIGO 16

Dari Anas bin Malik r.a. dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda, “Tiga sifat yang jika dimiliki orang akan mendapatkan manisnya iman;
1. Orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari yang lain;
2. Orang yang mencintai seseorang semata karena Allah;
3. Dan orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya seperti ia tidak suka dilemparkan ke dalam kobaran api.”
(H.R. Bukhari-Muslim)

" tadi pas dzikir itu yang datang banyak, sampai depan depan sini, belakang situ, banyak yang pakai sorban putih putih " kata Yofi sambil duduk jegang, didepannya kopi dan rokok senior...
"mosok sih mas ? " tanyaku..
"iya om, memang banyak tadi yang hadir " kata Bonia menimpali...
"brarti mbak Bonia bisa melihat juga ?" kataku...
" bisa om "
" waduh, ini brarti mbak Bonia indigo ini. Ini lah sebabnya dah ketemu dah sebabnya... " kataku...
"itu pripun mas ?" tanya mas slamet...
"mungkin dia melihat sesuatu yang membuat orang tersinggung, misal lihat sesuatu berkaitan makhluk ghaib, pesugihan atau apa gitu " kataku menebak nebak...
" itu semacam apa om " tanya mas Agung
"semacam mata ketiga ditengah jidat " kataku..
"sebaiknya gimana mas ?" tanya mas tris...
"sebaiknya lain waktu dihilangkan, itu saran saya " kataku sesaat kemudian...

"coba mbak Bonia lihat sekeliling rumah inj masih ada apa tidak ?" tanyaku pada Bonia....
"nggak ada om, dah kabur semua "
"yang di kamar mandi ?"
"kadang dulu dikamar mandi ada yang mengintip tapi sekarang dah ndak ada"
" kalo saya pak ustadz kalo sholat kok sering lupa rokaat sholat " tanya kakek disamping kiriku, sebelah mas Slamet duduk
"punya pusaka atau jimat ?" tanyaku
"enggak ada . Hanya rajah kecil diatas pintu. Katanya untuk menjaga rumah "
"nah itu harus di buang, caranya dibakar aja, itu nggak ada manfaatnya sama sekali "
" di deket tempat sholat ada jinnya om " kata Bonia..
"diislamkan saja mbak Bonia " kataku
"caranya ? "
"ya suruh baca sahadat " kataku
" katanya dah islam om "
"suruh ngulang sahadat dan pergi aja " kataku..
" nggak mau pergi om, katanya hanya mau tinggal di dimushola rumah itu, katanya musholanya jarang dipakai sholat "
" ya,begini aja Bapak, nanti bawa air dalam galon itu trus pakai campuran air minum, ngepel, dan semprotkan dinding, air mandi, dll "
"saya punyanya sumur, minumnya air galon "
"ya campurkan air galon, masukkan di sumur to pak "
Kataku memberi cara simple. Kadang untuk menjelaskan hal simple saja susah sekali, apalagi mengajak bertariqat...
"anak saya mondok di Kudus mas " kata bapak itu..
"wah alhamdulilah, bagus itu pak " kataku...
" mas saya mau pulang ajah" kata Yofi seperti bergegas pulang
"ya udah. Sini lubang jin saya tutup dulu " kataku sambil bergegas mengunci punggungnya...
kemudian Yofi pamit setelah mengucap salam, dan ikut bawa air dari galon itu...
"minggu depan di acarani dirumahku gimana ?" tanya mas tris...
"ya silahkan, diadakan, ada atau tak ada saya ya diadakan, nanti mas slamet, mas tris dan om agung bergantian memimpin, kalo bisa saya datang " kataku
"lha usahakan to mas Widiyan" kata mas Slamet...
"iya, tapi tak janji " kataku mengakhiri perdebatan..
" lho mbak Bonia bisa lihat jin dong kalo gitu ?" Kata ku memancing dialog lagi...
"enggak tau..."
" pernah liat penglarisan ? Misal ehm....hantu atau semacamnya di tempat makan ?"
"oh, umi ...umi... " kata Bonia seolah minta dibantu ibunya menerangkan...
" itu pas awal kami pindah kemari..." kata ibunya...
"gimana ceritanya mbak Bonia ?" tanyaku...
"pas sore itu saya pengen makan bakso di Deket Pasar, baksonya rame banget kayaknya enak...
Pas mau makan saya nggak jadi, saya liat itu perempuan memakan bakso yang disajikan kemudian dimuntahkan, baru dimakan oleh pengunjung, jadi misal kita mau makan Bakso itu ya si itu nunggu di depan kita, trus pas mau kita makan dia makan duluan kemudian dimutahkan dan dimakan sama pengunjung, itu lho yang rame banget...." Bonia menerangkan sambil terlihat jijik...
"Bonia pernah cerita kejadian itu ke orang lain ? " tanyaku...
"enggak om, hanya sama umi kemudian aku dan umi pergi....
"ada yang tau selain umi dan Bonia ?"
" enggak om "
"ibu, pernah cerita ke orang lain ?"
"enggak "
"mungkin itu tadi dukun dukun mereka yang ambil pesugihan atau penglarisan usaha"

jika ujian datang, dan kita bersabar, ridho dengan ketentuan Allah, biasanya ujian hanya akan berlalu dengan cepat paling 41 hari selesai, tapi jika dlam ujian kita tidak bisa ridho dan tak kuasa bersabar, maka ujian itu akan berlarut larut dan makin meluber, makin bertumpuk…..
bersabarlah menghadapi ujian, ridholah dengan yang Allah tentukan, Allah mendatangkan tsunami, atau meledakkan gunung, atau mendatangkan orang orang fasik untuk mendzolimimu, sesungguhnya jika kamu mati sekalipun tapi dalam iman dan islam, maka tak ada yang perlu di kawatirkan, sebab hidup itu tak ada yang lama, dan semua pasti mati, hanya menunggu giliran saja.
pahit getirnya cobaan yang menerjang tubuh kita
bukan satu alasan untuk kita menyerah pada keadaan.
dan jangan karena panjang lidah setan menjilat telinga kita.
menjadikan kita panas telinga dan putus kesabaran.
yakinlah jalan hidup sudah di gariskan.
tak satupun tangan yang bisa menentukan kepastian.
dan tak ada yang bisa menggantikan tugas Allah menentukan
langkahkan kaki dengan pasti
jangan biarkan siapa pun menanam bibit sangsi.
yakin bahwa keteguhan
akan menghasilkan kebahagiaan.
walau setan tak mati, Allah lebih abadi.
walau setan telah berubah jadi manusia.
jangan takut tak mendapat lahan menetapkan kebaikan kita.
sebab setiap titik kebaikan.
telah di catat malaikat dan tak akan terlupa.
dan setiap tanaman akan di petik nanti.
baik buruk tetap saja kita yang akan merasakan akibatnya,, (Sang Kyai)