- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#245
WANITA KEJAM part 23
"Kamu kasih ASI biar diem, udah jangan berisik nanti mereka tahu kita ada di dalem."
"Bu, sepertinya sudah tidak ada yang gedor pintu lagi."
"Iya juga Na, Alhamdulillah aman kita," ucap ibu
"Gimana keadaan mereka yah bu?"
"Entahlah, nanti biar jadi urusan Pak Rt dan Polisi Na, kita ngga usah ikut campur."
Pak Rt dan Bapak pulang dari pertemuan warga dan mereka langsung memeriksa rumah Bu Sri tidak ada apa-apa menurut mereka.
"Gimana Bapak tadi sudah periksa dengan seksama belum rumah Bu Sri?" tanya ibu
"Udah, tadi Bapak lihat ngga ada apa-apa Bu, dan orangnya ngga ada rumahnya sepi, Pak Rt udah panggil berkali-kali ngga ada sahutan," jelas bapak
"Mudah-mudahan mereka ngga saling bunuh."
"Ibu ini aneh namanya perempuan kalau berantem juga paling jambak rambut, cubit, gigit-gigitan, kalau saling bunuh emang film kolosal." Bapak sambil terkekeh dan masuk kedalem.
"Bapak ini dibilangin kok ngeyel, orang tadi jelas banget Si Ruti tuh pegang pisau," Ibu mengikuti bapak kedalam.
"Oh ya bu, besok disuruh bantu-bantu di rumah Pak Rt, buat pengajian arwahnya Si Anto, jangan lupa, Kamu juga ikut Na, bawa anakmu biar ngga suntuk di rumah mulu."
"Iya Pak," sahut kami berbarengan
*****
Ketika ibu dan aku datang, ternyata sudah banyak warga yang sedang membantu untuk keperluan pengajian, dananya kami ambil dari iuran seluruh warga. Mending iuran daripada di ganggu mulu sama hantu pikir kami.
"Eh Nana sama Ibu, masuk sini," sapa Bu Rt
"Iya Bu, apa yang bisa kami bantu Bu?"
"Ah, Si Nana pura-pura nanya, orang bawa bayi, apa yang bisa dilakukan," celetuk salah satu ibu yang sedang sibuk membungkus kue.
"Biasalah Bu, basa-basi paling juga ntar bagian makan doang," timpalku
"Udah kamu di depan saja Na, bungkusin snack taruh di bok, kan bayimu bisa kamu taruh di dekat kamu dari pada di sini bau asep," titah Bu Rt
"Ok, Bu Rt emang kok, tahu apa yang ada di pikiranku." Sambil tersenyum dan segera kedepan.
Kulihat putri semata wayang Bu Rt sedang sibuk membungkus snack sendirian, di ruangan depan, yang beralaskan karpet beludru berwarna coklat.
"Mbak Nana, mau bantu aku? ayo sini Mbak!" Ajaknya sambil menepuk karpet di sebelah kanan dia duduk. "Siapa namanya Gadis cantik?" sapanya kebayiku
"Namaku Zulfa, Kakak cantik?"
"Zulfa nama yang cantik kaya orangnya, kenalin yah ini Kakak namanya Syifa." Lucunya memperkenalkan diri pada bayiku.
"Mbak Nana, suka di ganggu hantu Mas Anto ngga?" tanya Syifa
"Emang kamu juga suka diganggu sama hantu Mas Anto syifa?"
"Mbak Nana ditanya malah balik nanya?"
"Hehehe, habis kamu lucu masa ditanyanya suka diganggu hantu? Mana ada orang suka diganggu hantu,"
"Maksud Syifa sering apa pernah gitu Mbak Na?"
"Oh, pernah sih, serem dan pokoknya horor banget deh Fa, kamu pernah?"
"Ya, sepertinya dia ada yang mau di sampein gitu Mbak,"
"Mbak juga rasa begitu, nanti malam ada Pak Ustadnya kan Fa?"
"Ada Mbak dari kampung belakang perumahan kita,"
"Oh syukur deh kalau ada Pak Ustadnya, soalnya saya juga ada hal yang pengen dirundingkan dengan seorang yang paham gitu Syifa."
"Coba aja Mbak entar ngomong sama ayah agar beliau yang menyampaikannya ke Pak Ustad."
"Bu, sepertinya sudah tidak ada yang gedor pintu lagi."
"Iya juga Na, Alhamdulillah aman kita," ucap ibu
"Gimana keadaan mereka yah bu?"
"Entahlah, nanti biar jadi urusan Pak Rt dan Polisi Na, kita ngga usah ikut campur."
Pak Rt dan Bapak pulang dari pertemuan warga dan mereka langsung memeriksa rumah Bu Sri tidak ada apa-apa menurut mereka.
"Gimana Bapak tadi sudah periksa dengan seksama belum rumah Bu Sri?" tanya ibu
"Udah, tadi Bapak lihat ngga ada apa-apa Bu, dan orangnya ngga ada rumahnya sepi, Pak Rt udah panggil berkali-kali ngga ada sahutan," jelas bapak
"Mudah-mudahan mereka ngga saling bunuh."
"Ibu ini aneh namanya perempuan kalau berantem juga paling jambak rambut, cubit, gigit-gigitan, kalau saling bunuh emang film kolosal." Bapak sambil terkekeh dan masuk kedalem.
"Bapak ini dibilangin kok ngeyel, orang tadi jelas banget Si Ruti tuh pegang pisau," Ibu mengikuti bapak kedalam.
"Oh ya bu, besok disuruh bantu-bantu di rumah Pak Rt, buat pengajian arwahnya Si Anto, jangan lupa, Kamu juga ikut Na, bawa anakmu biar ngga suntuk di rumah mulu."
"Iya Pak," sahut kami berbarengan
*****
Ketika ibu dan aku datang, ternyata sudah banyak warga yang sedang membantu untuk keperluan pengajian, dananya kami ambil dari iuran seluruh warga. Mending iuran daripada di ganggu mulu sama hantu pikir kami.
"Eh Nana sama Ibu, masuk sini," sapa Bu Rt
"Iya Bu, apa yang bisa kami bantu Bu?"
"Ah, Si Nana pura-pura nanya, orang bawa bayi, apa yang bisa dilakukan," celetuk salah satu ibu yang sedang sibuk membungkus kue.
"Biasalah Bu, basa-basi paling juga ntar bagian makan doang," timpalku
"Udah kamu di depan saja Na, bungkusin snack taruh di bok, kan bayimu bisa kamu taruh di dekat kamu dari pada di sini bau asep," titah Bu Rt
"Ok, Bu Rt emang kok, tahu apa yang ada di pikiranku." Sambil tersenyum dan segera kedepan.
Kulihat putri semata wayang Bu Rt sedang sibuk membungkus snack sendirian, di ruangan depan, yang beralaskan karpet beludru berwarna coklat.
"Mbak Nana, mau bantu aku? ayo sini Mbak!" Ajaknya sambil menepuk karpet di sebelah kanan dia duduk. "Siapa namanya Gadis cantik?" sapanya kebayiku
"Namaku Zulfa, Kakak cantik?"
"Zulfa nama yang cantik kaya orangnya, kenalin yah ini Kakak namanya Syifa." Lucunya memperkenalkan diri pada bayiku.
"Mbak Nana, suka di ganggu hantu Mas Anto ngga?" tanya Syifa
"Emang kamu juga suka diganggu sama hantu Mas Anto syifa?"
"Mbak Nana ditanya malah balik nanya?"
"Hehehe, habis kamu lucu masa ditanyanya suka diganggu hantu? Mana ada orang suka diganggu hantu,"
"Maksud Syifa sering apa pernah gitu Mbak Na?"
"Oh, pernah sih, serem dan pokoknya horor banget deh Fa, kamu pernah?"
"Ya, sepertinya dia ada yang mau di sampein gitu Mbak,"
"Mbak juga rasa begitu, nanti malam ada Pak Ustadnya kan Fa?"
"Ada Mbak dari kampung belakang perumahan kita,"
"Oh syukur deh kalau ada Pak Ustadnya, soalnya saya juga ada hal yang pengen dirundingkan dengan seorang yang paham gitu Syifa."
"Coba aja Mbak entar ngomong sama ayah agar beliau yang menyampaikannya ke Pak Ustad."
indriketaren dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup