- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#242
WANITA KEJAM part 22
Aku harus segera teriak atau menendang tangan ini, aduh aku bingung, ngga berani melihat mukanya pasti serem.
"Dek, kamu kenapa, kok gemetaran?"
Mana hantu Mas Anto tadi dia ada di sini pegang kaki aku." Membuka bantal dan langsung mencari sosok yang berdiri tadi.
"Apaan sih Dek, aku di sini dari tadi ngga ada siapa-siapa,"
"Ada tadi Mas, malah pegang kaki aku dingin basah lagi."
"Ngelindur, kamu udah tidur jangan mikirin yang ngga-ngga ntar sakit repot semua kasian tuh Zulfa."
"Iya Mas,"
*****
Pagi harinya sesuai intruksi Pak Rt kita berkumpul membicarakan pengajian untuk mendoakan arwah Mas Anto
Nanti malam jumat rencananya pengajian akan diadakan di rumah Pak Rt.
Sedikit lega sebentar lagi teror hantu Mas Anto segera berakhir.
Mbak Ruti ternyata ada di rumah, ia kelihatan sangat payah wajah cantiknya terlihat makin tua dan keriput, malah lebih tua dari umurnya.
Penasaran membuatku kembali kedapur melihat Mbak Ruti apa yang dia lakukan, aku pura-pura menyapu halaman belakang.
Apa sebaiknya kusapa, atau ngga yah, bathinku
Kalau kusapa takut dia kalap dan mencelakaiku. Mending diam saja deh.
Apa yang dilakukan? Aku berusaha sedikit mendekat, sepertinya dia sedang menggali tanah dengan pisau, apa dia mau menanam pisau atau...
"Heeem." Tiba-tiba Mbak Ruti berbalik badan dan memandangku, sambil mengacungkan pisau kearahku.
Aku tersentak kaget dan langsung lari kedalam.
"Kamu tuh kenapa?" tanya ibu
"Ada Mbak Ruti, di belakang aku takut dia mengcungkan pisau kearahku Bu."
"Astagfirullah, tapi kamu ngga papa kan Na?"
"Alhamdulillah, cuma kaget doang"
"Eh itu di luar ada apa kok rame banget."
"Eh iya bu, kita lihat bu"
"Ya Allah" sebut kami, ternyata Mbak Ruti menyerang Bu Sri, kami takut langsung masuk kedalam dan menutup pintu.
"Bu gimana, apa yang harus kita lakukan?"
"Lapor Pak Rt," jawab ibu
"Bu gimana kalau mereka saling bunuh"
"Udah kamu di sini aja daripada kamu yang terbunuh"
"Cepet telpon Pak Rt, malah bengong"
"Iya ini juga mau telpon Pak Rt,"
"Ya Allah Na, ini gimana ibu takut juga"
"Bu, ayo kita kunci pintunya takut mereka malah nyerang kita"
"Oh iya Na, mereka kayanya sedang meributkan anting itu Na"
Aku dan ibu segera mengunci seluruh pintu dan jendela, dan masuk kamar. Aku duduk sambil memeluk anakku, ibu mondar-mandir di dalam kamar, aku yang memperhatikan ibu juga ikut kuatir, tapi juga takut, mereka kembali menyerangku.
Tiba-tiba pintu di gedor dengan sangat keras, aku gemeteran, begitu juga ibu.
"Bu, itu siapa yang gedor pintu kita kenceng banget?"
"Ngga tahu Na,"
"Kita lihat, apa ngga usah."
"Ngga usah, kita pura-pura ngga ada orang."
"Tapi gimana kalau Zulfa nangis."
"Kamu kasih ASI biar diem, udah jangan berisik, nanti malah mereka tahu kita ada di dalem."
"Dek, kamu kenapa, kok gemetaran?"
Mana hantu Mas Anto tadi dia ada di sini pegang kaki aku." Membuka bantal dan langsung mencari sosok yang berdiri tadi.
"Apaan sih Dek, aku di sini dari tadi ngga ada siapa-siapa,"
"Ada tadi Mas, malah pegang kaki aku dingin basah lagi."
"Ngelindur, kamu udah tidur jangan mikirin yang ngga-ngga ntar sakit repot semua kasian tuh Zulfa."
"Iya Mas,"
*****
Pagi harinya sesuai intruksi Pak Rt kita berkumpul membicarakan pengajian untuk mendoakan arwah Mas Anto
Nanti malam jumat rencananya pengajian akan diadakan di rumah Pak Rt.
Sedikit lega sebentar lagi teror hantu Mas Anto segera berakhir.
Mbak Ruti ternyata ada di rumah, ia kelihatan sangat payah wajah cantiknya terlihat makin tua dan keriput, malah lebih tua dari umurnya.
Penasaran membuatku kembali kedapur melihat Mbak Ruti apa yang dia lakukan, aku pura-pura menyapu halaman belakang.
Apa sebaiknya kusapa, atau ngga yah, bathinku
Kalau kusapa takut dia kalap dan mencelakaiku. Mending diam saja deh.
Apa yang dilakukan? Aku berusaha sedikit mendekat, sepertinya dia sedang menggali tanah dengan pisau, apa dia mau menanam pisau atau...
"Heeem." Tiba-tiba Mbak Ruti berbalik badan dan memandangku, sambil mengacungkan pisau kearahku.
Aku tersentak kaget dan langsung lari kedalam.
"Kamu tuh kenapa?" tanya ibu
"Ada Mbak Ruti, di belakang aku takut dia mengcungkan pisau kearahku Bu."
"Astagfirullah, tapi kamu ngga papa kan Na?"
"Alhamdulillah, cuma kaget doang"
"Eh itu di luar ada apa kok rame banget."
"Eh iya bu, kita lihat bu"
"Ya Allah" sebut kami, ternyata Mbak Ruti menyerang Bu Sri, kami takut langsung masuk kedalam dan menutup pintu.
"Bu gimana, apa yang harus kita lakukan?"
"Lapor Pak Rt," jawab ibu
"Bu gimana kalau mereka saling bunuh"
"Udah kamu di sini aja daripada kamu yang terbunuh"
"Cepet telpon Pak Rt, malah bengong"
"Iya ini juga mau telpon Pak Rt,"
"Ya Allah Na, ini gimana ibu takut juga"
"Bu, ayo kita kunci pintunya takut mereka malah nyerang kita"
"Oh iya Na, mereka kayanya sedang meributkan anting itu Na"
Aku dan ibu segera mengunci seluruh pintu dan jendela, dan masuk kamar. Aku duduk sambil memeluk anakku, ibu mondar-mandir di dalam kamar, aku yang memperhatikan ibu juga ikut kuatir, tapi juga takut, mereka kembali menyerangku.
Tiba-tiba pintu di gedor dengan sangat keras, aku gemeteran, begitu juga ibu.
"Bu, itu siapa yang gedor pintu kita kenceng banget?"
"Ngga tahu Na,"
"Kita lihat, apa ngga usah."
"Ngga usah, kita pura-pura ngga ada orang."
"Tapi gimana kalau Zulfa nangis."
"Kamu kasih ASI biar diem, udah jangan berisik, nanti malah mereka tahu kita ada di dalem."
indriketaren dan 8 lainnya memberi reputasi
9