Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Hemat APD Saat Pemeriksaan Swab Covid-19 ala UGM
Hemat APD Saat Pemeriksaan Swab Covid-19 ala UGM
Dosen Departemen Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian UGM ini menjelaskan tenaga kesehatan tidak perlu menggunakan APD karena berada di dalam bilik. Proses pengambilan sampel lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan pasien menggunakan sarung tangan yang menonjol keluar.

Dia berharap bilik tersebut tidak hanya membantu dan menghemat APD saat pengujian swab. Bilik ini juga dapat memberikan kenyamanan bagi petugas kesehatan saat melakukan uji swab, tetapi tetap memperhatikan keamanan tenaga kesehatan dan pasien

“Tenaga kesehatan tidak perlu pakai APD hanya cukup mengunakan masker sehingga nyaman tidak terbebani dengan hazmat yang berat dan panas,” papar peraih doktor dari University Tokyo ini.

Tak hanya itu, bilik ini dapat mengurangi limbah alat medis serta menyiasati kekurangan perlengkapan medis. Menjadi solusi alternatif bagi petugas kesehatan di tengah keteratasan APD.

Bilik tersebut didesain dengan ukuran 90x90 cm dengan tinggi dua meter. Bodi bilik terbuat dari bahan alumunium panel komposit (APC) dengan ketebalan sekitar 3 mm.

Dilengkapi dengan pintu pada bagian belakang dan di bagian depan memakai kaca dengan tebal 6 mm dengan dua lubang yang dipasang saung tangan panjang berstandar medis dilengkapi dengan handscoon sekali pakai untuk tangan petugas kesehatan memeriksa pasien.

Idealnya, kata Jaka, yang menekuni kajian bioteknologi lingkungan ini, bodi bilik menggunakan bahan stainless steel, tetapi terkendala harga yang mahal. Sementara penggunaan kayu tidak memungkinkan sedangkan dengan bahan GRC Board kurang cocok apabila dibersihkan dengan disinfektan.

Kendati menggunakan bahan murah, tetapi kualitas bilik swab tetap terjaga dan sesuai dengan standar medis. Bilik turut dilengkapi dengan HEPA filter yang biasa dipakai untuk membuat ruangan bersih dan steril layaknya di laboratorium.

Di dalam bilik juga diberi lampu pencahayaan dan blower. Selain itu, turut dilengkapi dengan amplifier dengan speaker sebagai sarana komunikasi dengan pasien.

Desain bilik bersifat dinamis, dapat bergerak dengan empat roda di bawahnya. Dengan desain seperti itu memungkinkan bilik untuk dipindahtempatkan dengan mudah dan dapat dipakai di berbagai tempat.

Melalui bilik swab ini petugas kesehatan dapat merasakan kenyamanan saat melakukan uji swab pada pasien. Sementara keamanan baik petugas medis maupun pasien juga terjaga. Disinfeksi dilakukan pada sarung tangan sekali pakai dan permukaan luar bilik sebelum siap dipakai oleh pasien berikutnya.

“Jadi, saat ada pasien baru datang untuk diswab kondisinya sudah bersih, sudah disemprot dan diganti dengan sarung tangan yang baru,”terangnya.

Bilik swab yang dikembangkan Jaka Widada ini tidak hanya menjadi alternatif solusi dalam mengatasi krisis APD dalam mendukung uji swab pasien terduga covid-19. Inovasi yang dikembangkan juga telah dilirik Gugus Tugas Covid-19 Nasional untuk kerja sama produksi secara massal.

“Harapannya bilik swab ini mampu menginspirasi generasi muda untuk berinovasi mengembangkan yang lebih bagus lagi untuk bersama-sama menanggulangi Covid-19,” katanya.

https://m.medcom.id/pendidikan/riset...vid-19-ala-ugm

Kreatif emoticon-2 Jempol
.doflamingo.
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.5K
25
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
luhutpandjaitanAvatar border
luhutpandjaitan
#1
Sesuai arahan saya
mows
nomorelies
saya.kira
saya.kira dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup