- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#197
WANITA KEJAM part 15
Aku kepikiran terus teriakan mbak Ruti tentang anting dan nenek-nenek yang ditemuin oleh ibu juga menyebut tentang anting. Sebenarnya ada apa dengan anting tersebut dan apa hubungannya denganku.
Malam ini aku gelisah coba mengingat anting bermata biru dan apa hubungannya denganku, Mas Yoyo kerja malam, ibu dan bapak juga sepertinya sudah tidur, kubelai rambut anakku, bayi yang cantik ingin sekali kuberi nama Sekar kata bapak Sekar tuh artinya Bunga, tapi mas Yoyo ngga setuju dia mau anaknya diberi nama Zulfa artinya Hidung yang lancip, kalau Sekar sudah ngga jaman katanya.
Ya sudahlah aku nurut apa kata suami aja, toh Zulfa nama yang bagus sesuai dengan anakku, cantik, putih hidungnya mancung dan lancip.
Tiba-tiba aku mendengar ada yang memanggil namaku, tapi siapa, inikan sudah malam gimana kalau rampok, tapi apa yang mau dirampok kami juga ngga punya barang mewah, aju penasaran dan keluar kamar memastikan suara siapa itu.
Kubuka sedikit tirai jendela depan dan apa yang kusaksikan benar-benar nyata atau aku yang salah lihat.
"Ya Allah, itukan hantu mas Anto" lirihku
Dia berusaha memberitahukan sesuatu kepadaku, apa yang akan mas Anto kasih tahu, dia mendekat, aku berusaha agar tidak pingsan, kurapalkan doa apa saja yang kuhapal.
Dia makin mendekat dan ada sesuatu yang ia ucapkan, aku tidak dapat mendengarnya suara gemuruh dan debar jantungku mengalahkan semua ucapannya.
Aku tidak kuat lagi aku luruh kelantai dan menutup mukaku dengan kedua tangan, perutku rasanya mual sekali lihat hantu mas Anto yang mengerikan.
Aku ingat anakku di kamar ia sendirian, bergegas menuju tempat tidur, "Alhamdulillah" lirihku dia masih tertidur.
Aku berusaha memejamkan mata berharap ini semua hanya mimpi, dan segera esok hari. Kupeluk anakku ada rasa nyaman ketika memeluknya, akupun tertidur pulas sampai subuh menjelang.
Kabarnya mbak Ruti dibawa ibunya keorang pintar untuk diobati, syukur kalau begitu aku sedikit lega, aku takut kalau keadaan mbak Ruti seperti itu dia bisa mencelakai aku atau orang lain.
Kabar perselingkuhan mbak Ruti dan kematian mas Anto yang janggal sudah tersebar, dan kuperhatikan pak Surip
jarang kelihatan, menurut bu Sri dia sedang ke Surabaya mengantar Bosnya pulang kampung, untuk beberapa hari.
Bu Sri sepertinya kepayahan mengurus anak sulung, ia kedengaran sering teriak dan mencaci si Anak bahkan si Anak juga teriak histeris kesakitan, mungkin dipukul, kadang terdengar suara barang yang pecah, dibanting.
Tidak berapa lama ia pergi keluar meninggalkan anaknya sendiri yang sedang menangis.
"Mending kamu mati aja, daripada hidup nyusahin, udah diem jangan nangis, awas kalau mamah nanti pulang masih nangis "
Aku merasa iba, bocah umur 4 tahun ditinggal sendiri, dan pintu pagar dikunci dari luar, dia berdiri di pintu, sambil terisak tak mau masuk rumah.
Kudekati dan membujuknya agar mau masuk tapi ia tetap menolak.
"Dek, siapa namamu ganteng?"
"Aa ku Haikal tante"
"Oh Haikal nama yang bagus seperti kamu yang ganteng, masuk gih diluar panas" bujukku
"Aku takut tante di dalam ada orang item tinggi banget"
"Astagfirullah " lirihku,
" Siapa? Papah? Kan papahnya kerja? "
" Ngga tahu tante, aku takut"
"Aduh gimana donk pintunya dikunci mamah kamunya juga pergi, tunggu yah"
Aku menelpon pak RT dan menberitahukan perihal anaknya bu Sri, pak RT pun segera menelpon bu Sri agar segera pulang, sepertinya pak RT mengingatkan bu Sri tentang keteledorannya yang menyebabkan anaknya meninggal.
Malam ini aku gelisah coba mengingat anting bermata biru dan apa hubungannya denganku, Mas Yoyo kerja malam, ibu dan bapak juga sepertinya sudah tidur, kubelai rambut anakku, bayi yang cantik ingin sekali kuberi nama Sekar kata bapak Sekar tuh artinya Bunga, tapi mas Yoyo ngga setuju dia mau anaknya diberi nama Zulfa artinya Hidung yang lancip, kalau Sekar sudah ngga jaman katanya.
Ya sudahlah aku nurut apa kata suami aja, toh Zulfa nama yang bagus sesuai dengan anakku, cantik, putih hidungnya mancung dan lancip.
Tiba-tiba aku mendengar ada yang memanggil namaku, tapi siapa, inikan sudah malam gimana kalau rampok, tapi apa yang mau dirampok kami juga ngga punya barang mewah, aju penasaran dan keluar kamar memastikan suara siapa itu.
Kubuka sedikit tirai jendela depan dan apa yang kusaksikan benar-benar nyata atau aku yang salah lihat.
"Ya Allah, itukan hantu mas Anto" lirihku
Dia berusaha memberitahukan sesuatu kepadaku, apa yang akan mas Anto kasih tahu, dia mendekat, aku berusaha agar tidak pingsan, kurapalkan doa apa saja yang kuhapal.
Dia makin mendekat dan ada sesuatu yang ia ucapkan, aku tidak dapat mendengarnya suara gemuruh dan debar jantungku mengalahkan semua ucapannya.
Aku tidak kuat lagi aku luruh kelantai dan menutup mukaku dengan kedua tangan, perutku rasanya mual sekali lihat hantu mas Anto yang mengerikan.
Aku ingat anakku di kamar ia sendirian, bergegas menuju tempat tidur, "Alhamdulillah" lirihku dia masih tertidur.
Aku berusaha memejamkan mata berharap ini semua hanya mimpi, dan segera esok hari. Kupeluk anakku ada rasa nyaman ketika memeluknya, akupun tertidur pulas sampai subuh menjelang.
Kabarnya mbak Ruti dibawa ibunya keorang pintar untuk diobati, syukur kalau begitu aku sedikit lega, aku takut kalau keadaan mbak Ruti seperti itu dia bisa mencelakai aku atau orang lain.
Kabar perselingkuhan mbak Ruti dan kematian mas Anto yang janggal sudah tersebar, dan kuperhatikan pak Surip
jarang kelihatan, menurut bu Sri dia sedang ke Surabaya mengantar Bosnya pulang kampung, untuk beberapa hari.
Bu Sri sepertinya kepayahan mengurus anak sulung, ia kedengaran sering teriak dan mencaci si Anak bahkan si Anak juga teriak histeris kesakitan, mungkin dipukul, kadang terdengar suara barang yang pecah, dibanting.
Tidak berapa lama ia pergi keluar meninggalkan anaknya sendiri yang sedang menangis.
"Mending kamu mati aja, daripada hidup nyusahin, udah diem jangan nangis, awas kalau mamah nanti pulang masih nangis "
Aku merasa iba, bocah umur 4 tahun ditinggal sendiri, dan pintu pagar dikunci dari luar, dia berdiri di pintu, sambil terisak tak mau masuk rumah.
Kudekati dan membujuknya agar mau masuk tapi ia tetap menolak.
"Dek, siapa namamu ganteng?"
"Aa ku Haikal tante"
"Oh Haikal nama yang bagus seperti kamu yang ganteng, masuk gih diluar panas" bujukku
"Aku takut tante di dalam ada orang item tinggi banget"
"Astagfirullah " lirihku,
" Siapa? Papah? Kan papahnya kerja? "
" Ngga tahu tante, aku takut"
"Aduh gimana donk pintunya dikunci mamah kamunya juga pergi, tunggu yah"
Aku menelpon pak RT dan menberitahukan perihal anaknya bu Sri, pak RT pun segera menelpon bu Sri agar segera pulang, sepertinya pak RT mengingatkan bu Sri tentang keteledorannya yang menyebabkan anaknya meninggal.
indriketaren dan 7 lainnya memberi reputasi
8