TS
riekartieka
RINDU ITU KAMU (Kumpulan Puisi dan Prosa)
Pic. From : Pixabay
MERINDU
Oleh : Rieka Kartieka
Oleh : Rieka Kartieka
Malam semakin merambat
Tak terdengar sedikit pun suara
Selain desauan sang angin
.
Perlahan ....
Namamu terbawa
Bergelantung pada setiap kata
Memaksaku memanggil dalam bisikan
.
Malam terus merayap
Membuat semakin nyata kelamnya
Mematri asa dalam rona
.
Sungguh ....
Semua hanya seumpama bayang yang melabur
Tak ada apapun yang tampak di mataku
Bahkan, sosokmu hanyalah putaran kenangan
Namun, rindu membuatmu seolah nyata di hadapan
.
Semua semakin larut
Jantungku tak berhenti berdenyut
Kencang bagai tercengkeram tangan nan kekar
Yang meremukkan nadi tak bertuan
.
Malam yang semakin kelam
Mengetuk jendela hati
Menyadarkan rasa
Jika kau masih di sana
.
Kau ....
Sebuah ayunan telaga
Membawa resahan dalam nada
Kerinduan
Tak terdengar sedikit pun suara
Selain desauan sang angin
.
Perlahan ....
Namamu terbawa
Bergelantung pada setiap kata
Memaksaku memanggil dalam bisikan
.
Malam terus merayap
Membuat semakin nyata kelamnya
Mematri asa dalam rona
.
Sungguh ....
Semua hanya seumpama bayang yang melabur
Tak ada apapun yang tampak di mataku
Bahkan, sosokmu hanyalah putaran kenangan
Namun, rindu membuatmu seolah nyata di hadapan
.
Semua semakin larut
Jantungku tak berhenti berdenyut
Kencang bagai tercengkeram tangan nan kekar
Yang meremukkan nadi tak bertuan
.
Malam yang semakin kelam
Mengetuk jendela hati
Menyadarkan rasa
Jika kau masih di sana
.
Kau ....
Sebuah ayunan telaga
Membawa resahan dalam nada
Kerinduan
----
Yogyakarta
17 Sept 2019 - 7 April 2020
-----------------------------------------------------------
Pic. From : Pixabay
KERETA
Oleh : Rieka Kartieka
Oleh : Rieka Kartieka
Derak antara rel besi
Bertarung di sela malam
Guncangan bergemuruh di bawah sadarku
Kian menjauh sejajar mentari tersembunyi
.
Getir yang tinggi
Tercium aroma ragamu yang menjaub
Ritme gemuruh kereta
Menahan mata yang basah
.
Di mataku
Suara dan rautmu
Terbias oleh bahasa gemuruh
.
Stasiun kecil ini
Pintu peron ini
Memunculkan serat-serat hati yang tergurat
.
Getir yang tinggi
Bayangan yang berganti
Menahan bibir untuk mengucap namamu
Agar kau tak lagi muncul di balik jendela
Bertarung di sela malam
Guncangan bergemuruh di bawah sadarku
Kian menjauh sejajar mentari tersembunyi
.
Getir yang tinggi
Tercium aroma ragamu yang menjaub
Ritme gemuruh kereta
Menahan mata yang basah
.
Di mataku
Suara dan rautmu
Terbias oleh bahasa gemuruh
.
Stasiun kecil ini
Pintu peron ini
Memunculkan serat-serat hati yang tergurat
.
Getir yang tinggi
Bayangan yang berganti
Menahan bibir untuk mengucap namamu
Agar kau tak lagi muncul di balik jendela
----
Yogyakarta
24 September 2018
--------------------------------------------------------------
Pic. From : Pixabay
ANDAI AKU BAYANGAN MILIKMU
Oleh : Rieka Kartieka
Oleh : Rieka Kartieka
Andai aku bayangan hitam
Yang meminta sedikit ruang dan waktu
Bolehkah aku membuka pintu hatimu?
.
Andai aku bayangan hitam
Yang berdiri terpaku di hadapanmu
Bolehkah aku meminta sedikit perhatianmu?
.
Tak mengapa jika hanya sebuah bayangan
Aku hanya ingin membersamai
Menatapmu dan berdiam diri
Yang meminta sedikit ruang dan waktu
Bolehkah aku membuka pintu hatimu?
.
Andai aku bayangan hitam
Yang berdiri terpaku di hadapanmu
Bolehkah aku meminta sedikit perhatianmu?
.
Tak mengapa jika hanya sebuah bayangan
Aku hanya ingin membersamai
Menatapmu dan berdiam diri
----
Yogyakarta
25 Sept 2018
--------------------------------------------------------------
Pic. From : Pixabay
GUBAHAN LAGU
Oleh : Rieka Kartieka
Oleh : Rieka Kartieka
Gubahan lagumu
Melirik rasa
Sesuatu yang terkubur dalam hati
Sesuatu yang lama tak terpantul
.
Goresan tintamu
Menggambarkan sentuhan
Sesuatu yang hilang dari mata
Sesuatu yang tersembunyi dari hadapan
.
Kumpulan-kumpulan itu
Terampil indah dalam jiwaku
Hatiku
Hadir bagai cahata rembulan
Terselip di kegelapan
.
Bersinar utuh
Saat aku tersipu
Melirik rasa
Sesuatu yang terkubur dalam hati
Sesuatu yang lama tak terpantul
.
Goresan tintamu
Menggambarkan sentuhan
Sesuatu yang hilang dari mata
Sesuatu yang tersembunyi dari hadapan
.
Kumpulan-kumpulan itu
Terampil indah dalam jiwaku
Hatiku
Hadir bagai cahata rembulan
Terselip di kegelapan
.
Bersinar utuh
Saat aku tersipu
----
Yogyakarta
24 Sept 2018
--------------------------------------------------------------
Pic. From : Pixabay
MELODI KEDUA
Oleh : Rieka Kartieka
Oleh : Rieka Kartieka
Kau yang duduk tergugu
Menancapkan sendu di tengah rembulan
Mengasah canda mengalun merdu
Kepada kekasih yang terhanyut di tengah kerlingan
.
Sepercik aku mengintip malu-malu
Padamu yang sedikit memancar di hatiku
.
Alunan cinta yang kaubisikkan
Membuatku ikut terlarut dalam pelukan
.
Aku terlelap
Aku mengerjap
Lalu mendekap
.
Kau yang duduk tergugu
Memberiku ulasan senyum menyatu
Terlintas lembut penuh sendu
Mengantarkan aura jiwamu
.
Kau ....
Melirik seraya berbisik
Jika itu, untuk aku yang meluruh
Dan kupercaya tanpa menelisik
Betapa indah hatiku yang melumpuh
.
Tubuhku terhempas
Kebas
Dan lepas
.
Kau ....
Yang duduk tergugu
Bersama rembulan mengolah canda
Membuatku tumbuh bagai perdu
Sebagai melodi yang kedua
Menancapkan sendu di tengah rembulan
Mengasah canda mengalun merdu
Kepada kekasih yang terhanyut di tengah kerlingan
.
Sepercik aku mengintip malu-malu
Padamu yang sedikit memancar di hatiku
.
Alunan cinta yang kaubisikkan
Membuatku ikut terlarut dalam pelukan
.
Aku terlelap
Aku mengerjap
Lalu mendekap
.
Kau yang duduk tergugu
Memberiku ulasan senyum menyatu
Terlintas lembut penuh sendu
Mengantarkan aura jiwamu
.
Kau ....
Melirik seraya berbisik
Jika itu, untuk aku yang meluruh
Dan kupercaya tanpa menelisik
Betapa indah hatiku yang melumpuh
.
Tubuhku terhempas
Kebas
Dan lepas
.
Kau ....
Yang duduk tergugu
Bersama rembulan mengolah canda
Membuatku tumbuh bagai perdu
Sebagai melodi yang kedua
----
Yogyakarta,
26 Sept 2018 - 7 April 2020
----------------------------------------------------------------
Pic. From : Pixabay
ANGIN MALAM
Oleh : Rieka Kartieka
Oleh : Rieka Kartieka
Angin malam
Berembuslah
Bawa serta cintaku
Dan bisikkan pula rinduku
.
Angin malam
Menarilah
Bersama pesan cintaku
Dan embusan napasku
.
Di setiap aliran darah
Di setiap dentuman nadi
Aku selalu menyerukan namanya
.
Angin malam
Bawalah
Jiwaku terbang menuju raganya
Melihat mimpi-mimpinya
Adakah aku di sana?
.
Angin malam
Berceritalah
Bahwa aku di sini
Telah jatuh cinta
Dilanda rindu
Ingin sekali bertemu
Berembuslah
Bawa serta cintaku
Dan bisikkan pula rinduku
.
Angin malam
Menarilah
Bersama pesan cintaku
Dan embusan napasku
.
Di setiap aliran darah
Di setiap dentuman nadi
Aku selalu menyerukan namanya
.
Angin malam
Bawalah
Jiwaku terbang menuju raganya
Melihat mimpi-mimpinya
Adakah aku di sana?
.
Angin malam
Berceritalah
Bahwa aku di sini
Telah jatuh cinta
Dilanda rindu
Ingin sekali bertemu
Solo, 11 Feb 2006 -
Yogya, 7 April 2020
********
RINDU ITU KAMU (RIKA 2)
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c724b9b65eccd
RIKA (3)
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...bdb2697b2a45ae
RIKA (4)
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9035c05672d
RIKA (5)
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19514cb57879a
RIKA (6)
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...5c4f05c51761ae
Diubah oleh riekartieka 10-04-2020 17:20
alizazet dan 60 lainnya memberi reputasi
59
7.2K
191
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
riekartieka
#9
RINDU ITU KAMU (3)
RAHASIA MALAM
Oleh : Rieka Kartieka
Pic. From : Pixabay
Ketika malam kau merasa sendiri. Dan tak ada tempat bagimu menyandarkan resah. Genggam tanganku. 'Kan kubawa engkau melihat kerlipnya bintang. Hingga kau tersadar, jika di antara kabut yang gelap selalu ada secuil cahaya untukmu.
.
Ketika ragamu terasa lelah dan tak ada waktu bagimu untuk terlelap. Datanglah ke sampingku. 'Kan kubisikkan cerita lalu dimana tak ada duka ataupun resah.
.
Ketika harimu tak ubah bagai benang tak terurai. Mari, kutuntun engkau mengarungi samudera luas tak berbatas. Menikmati biru dan merasakan belaian angin di setiap helai rambut.
.
Dan terlelaplah ....
.
Tetaplah terlelap.
.
Karena di sana, aku akan selalu ada untukmu.
.
Aku selalu ada di dekatmu hingga engkau terjaga. Menemani mengarungi mimpi terindah untukmu.
.
Dan jika nanti mentari kembali menelusup menerangi harimu. Janganlah engkau meminta hadirku. Janganlah engkau mencariku. Janganlah engkau merinduku.
.
Cukup engkau kenang bersama senyuman hingga malam nanti tiba. Di sana ... aku selalu menanti bersama sebuah uluran tangan. Untuk menemani hingga hari kembali berganti.
-----
Yogyakarta, 8 April 2020
Oleh : Rieka Kartieka
Pic. From : Pixabay
Ketika malam kau merasa sendiri. Dan tak ada tempat bagimu menyandarkan resah. Genggam tanganku. 'Kan kubawa engkau melihat kerlipnya bintang. Hingga kau tersadar, jika di antara kabut yang gelap selalu ada secuil cahaya untukmu.
.
Ketika ragamu terasa lelah dan tak ada waktu bagimu untuk terlelap. Datanglah ke sampingku. 'Kan kubisikkan cerita lalu dimana tak ada duka ataupun resah.
.
Ketika harimu tak ubah bagai benang tak terurai. Mari, kutuntun engkau mengarungi samudera luas tak berbatas. Menikmati biru dan merasakan belaian angin di setiap helai rambut.
.
Dan terlelaplah ....
.
Tetaplah terlelap.
.
Karena di sana, aku akan selalu ada untukmu.
.
Aku selalu ada di dekatmu hingga engkau terjaga. Menemani mengarungi mimpi terindah untukmu.
.
Dan jika nanti mentari kembali menelusup menerangi harimu. Janganlah engkau meminta hadirku. Janganlah engkau mencariku. Janganlah engkau merinduku.
.
Cukup engkau kenang bersama senyuman hingga malam nanti tiba. Di sana ... aku selalu menanti bersama sebuah uluran tangan. Untuk menemani hingga hari kembali berganti.
-----
Yogyakarta, 8 April 2020
Diubah oleh riekartieka 08-04-2020 18:26
dcaptuera27 dan 2 lainnya memberi reputasi
1