- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#159
WANITA KEJAM part 11
Hari melahirkanku makin dekat, aku segera menelpon Bapak dan Ibu agar segera kesini untuk menemaniku, dan aku menceritakan semua yang terjadi serta keanehan-keanehan yang aku alami. Bapak kebetulan seorang Ustad di kampung ia pensiunan Departemen Agama sebut saja namanya Tauhid dan Ibu Sari.
Setelah bapak dan ibu datang aku merasa aman, dan mbak Ruti juga seperti sibuk entah kemana.
Kadang aku melihat mereka seperti janjian dan malah terang-terangan bercumbu didepanku, apa urusannya denganku itu rumah tangga kalian, dosa juga dosa kalian, aku malah muak melihat mereka, mending pura-pura tidak melihat.
*****
Sebelum HPL aku kembali memeriksa kehamilanku ternyata anakku sungsang jadi ngga bisa lahir normal harus dicesar, aneh waktu pemeriksaan terakhir bayiku sudah di tempatnya jalan lahir normal ngga ada kelainan.
"Bu ini anak ibu sepertinya harus di lahirkan karena air ketuban keruh dan dia sungsang" penjelasan dari dokter
"Baiklah Dok, kami menuruti apa yang menurut dokter yang terbaik buat istri dan anakku" jawab mas Yoyo.
"Sebaiknya kependaftaran dulu dan nanti akan di persiapkan segala sesuatunya oleh yang bertugas" terang dokter.
"Baik Dok, terimakasih"
*****
Anakku lahir secara cesar, dia bayi perempuan cantik putih dengan berat 3.5 dan panjang 52, untung suamiku punya asuransi dari tempat kerjanya jadi biaya di tanggung asuransi.
Pulang dari rumah sakit mbak Ruti datang dengan buru-buru.
"Mbah Uti, (panggilan untuk nenek) sini aku mau gendong bayinya" sambil tangannya berusaha meraih bayiku dari tangan ibu.
"Oh maaf, yah Mbak belum boleh dipegang oleh orang lain dulu" elak ibuku.
"Ya elah, kaya ama siapa aja, aku juga temen Nana. Iyakan Na? " rayunya.
"Udah bu, bawa masuk biar bapak tangani" sela bapak
"Mbak, maaf yah kami baru pulang dari rumah sakit kami capek, dan Nana butuh istirahat, jika ingin gendong bayi nanti mbak kalau kami sudah ilang capeknya" jelas ayah dengan tegas dan suara sedikit tinggi.
*****
Setiap malam bayiku nangis, dia susah untuk ditenangkan, aku kuatir terjadi apa-apa dengannya.
Angin malam terdengar dari daun yang bergesekan, suara anjing melolong, Anakku terbangun dan menangis, ia sedikit demam aku panik, untung ada ibu dan bapak, karena mas Yoyo pergi kerja malam, kami sepakat tidur bergantian karena merasa malam ini sedikit aneh.
Aku duduk di tempat tidur sambil memberikan asi, ibu tidur disampingku, ayah membaca Al quran sampai menjelang pagi, ibu bergantian berjaga dengan ayah ketika aku tidur dengan sibayi.
******
Orang-orang rame di depan rumah mbak Ruti mengatakan kalau mas Anto meninggal gantung diri di pintu kamar, aku ngga berani melihat. Biarin nanti aku tanya sama ibu atau bapak.
Wiw... Wiw... Wiw...
Terdengar suara sirine mobil ambulans dan mobil polisi, karena mas Anto meninggal dengan cara bunuh diri jadi polisilah yang boleh menurunkan jenazahnya untuk diotopsi.
Ketika jenazah sudah dibawa oleh ambulans mbak Ruti kelihatan panik, dari gerak-geriknya, ia sedang gusar, kulihat ia mondar-mandir di belakang rumah sambil berusaha menghubungi seseorang.
Kata ibu ngga usah curi dengar mending diam saja, lebih aman kalau kita tidak tahu apa-apa.
Setelah bapak dan ibu datang aku merasa aman, dan mbak Ruti juga seperti sibuk entah kemana.
Kadang aku melihat mereka seperti janjian dan malah terang-terangan bercumbu didepanku, apa urusannya denganku itu rumah tangga kalian, dosa juga dosa kalian, aku malah muak melihat mereka, mending pura-pura tidak melihat.
*****
Sebelum HPL aku kembali memeriksa kehamilanku ternyata anakku sungsang jadi ngga bisa lahir normal harus dicesar, aneh waktu pemeriksaan terakhir bayiku sudah di tempatnya jalan lahir normal ngga ada kelainan.
"Bu ini anak ibu sepertinya harus di lahirkan karena air ketuban keruh dan dia sungsang" penjelasan dari dokter
"Baiklah Dok, kami menuruti apa yang menurut dokter yang terbaik buat istri dan anakku" jawab mas Yoyo.
"Sebaiknya kependaftaran dulu dan nanti akan di persiapkan segala sesuatunya oleh yang bertugas" terang dokter.
"Baik Dok, terimakasih"
*****
Anakku lahir secara cesar, dia bayi perempuan cantik putih dengan berat 3.5 dan panjang 52, untung suamiku punya asuransi dari tempat kerjanya jadi biaya di tanggung asuransi.
Pulang dari rumah sakit mbak Ruti datang dengan buru-buru.
"Mbah Uti, (panggilan untuk nenek) sini aku mau gendong bayinya" sambil tangannya berusaha meraih bayiku dari tangan ibu.
"Oh maaf, yah Mbak belum boleh dipegang oleh orang lain dulu" elak ibuku.
"Ya elah, kaya ama siapa aja, aku juga temen Nana. Iyakan Na? " rayunya.
"Udah bu, bawa masuk biar bapak tangani" sela bapak
"Mbak, maaf yah kami baru pulang dari rumah sakit kami capek, dan Nana butuh istirahat, jika ingin gendong bayi nanti mbak kalau kami sudah ilang capeknya" jelas ayah dengan tegas dan suara sedikit tinggi.
*****
Setiap malam bayiku nangis, dia susah untuk ditenangkan, aku kuatir terjadi apa-apa dengannya.
Angin malam terdengar dari daun yang bergesekan, suara anjing melolong, Anakku terbangun dan menangis, ia sedikit demam aku panik, untung ada ibu dan bapak, karena mas Yoyo pergi kerja malam, kami sepakat tidur bergantian karena merasa malam ini sedikit aneh.
Aku duduk di tempat tidur sambil memberikan asi, ibu tidur disampingku, ayah membaca Al quran sampai menjelang pagi, ibu bergantian berjaga dengan ayah ketika aku tidur dengan sibayi.
******
Orang-orang rame di depan rumah mbak Ruti mengatakan kalau mas Anto meninggal gantung diri di pintu kamar, aku ngga berani melihat. Biarin nanti aku tanya sama ibu atau bapak.
Wiw... Wiw... Wiw...
Terdengar suara sirine mobil ambulans dan mobil polisi, karena mas Anto meninggal dengan cara bunuh diri jadi polisilah yang boleh menurunkan jenazahnya untuk diotopsi.
Ketika jenazah sudah dibawa oleh ambulans mbak Ruti kelihatan panik, dari gerak-geriknya, ia sedang gusar, kulihat ia mondar-mandir di belakang rumah sambil berusaha menghubungi seseorang.
Kata ibu ngga usah curi dengar mending diam saja, lebih aman kalau kita tidak tahu apa-apa.
Diubah oleh nurulnadlifa 04-04-2020 14:17
indriketaren dan 6 lainnya memberi reputasi
7