- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#131
WANITA KEJAM part 10
Sebenarnya apa yang terjadi dan mereka sepertinya ngga merasa sedih, ketika kudengar mereka saling berteriak menyalahkan.
"Gara-gara kamu Pah ikuti saran Ruti"
"Kamu juga setuju kalau kita begitu, Kamu yang terlalu menuntut, aku pusing mencukupi gaya hidupmu mah! "
"Iya, harusnya jangan anak kita, kan bisa cari anak yang lain"
"Sudah kamu jangan banyak omong, kalau nanti uang kita banyak juga lupa ama tuh anak"
"Astagfirullah " Aku cepat-cepat balik badan berniat pulang takut mereka curiga tapi sial.
Pranggg .... Suara vas bunga kesenggol tangan, aku panik cepat lari.
"Siapa?"
Terdengar suara pak Surip aku langsung lari dengan langkah berat dan gemetaran. Ya Allah kenapa aku dihadapkapkan dengan orang-orang seperti itu.
*****
Sore hari mas Yoyo pulang dari tempat kerja aku langsung menceritakan apa yang aku dengar, dia seperti ngga percaya, tapi karena melihat wajahku yang ketakutan. Dia juga ikut kuatir.
"Terus gimana Dek?"
"Aku ngga tahu Mas"
"Apa kamu mau di rumah kakak, biar tenang"
"Ngga mau Mas, kalau di sana sama aja"
"Maksud kamu? "
Akupun menceritakan apa yang kulihat waktu di rumah kakak dan juga tentang mimpiku, serta mimpi mbak Mara yang jadi kenyataan.
" Astagfirullah, terus gimana dong kamu Dek?"
"Entahlah, apa kita panggil Ibu dan Ayahku aja Mas buat nemanin aku"
"Iya, mudah-mudahan mereka mau yah biar nanti kamu lahiran juga ada yang menemani"
Pertengkaran mereka berdua makin sering bahkan sampai terdengar keluar rumah, aku ngga ikut campur.
Setelah 3 hari anaknya meninggal, Bu Sri kepasar anaknya yang berumur 4 tahun di tinggal sendiri di rumah, Pak Surip pergi kerja.
Mungkin ia pergi kepasar untuk keperluan tahlil anaknya, tapi ngomong-ngomong emang dari awal juga ia tidak mengadakan tahlil.
Ia pulang dari pasar seperti orang yang dapat hadiah sebuah acara duit kaget. Turun dari mobil pick up dengan sejumlah barang, ada televisi yang tipis dan lebar, sofa, kulkas 2 pintu, dan banyak lagi yang lainnya.
Sudah tidak ada rasa sedih yang mereka rasakan, sepertinya mereka lupa pernah punya anak bayi yang tercebur kekolam ikan.
*****
Rasanya panas sekali aku membuka pintu dapur agar angin bisa masuk, kudengar ada suara bisik-bisik, suara Mbak Ruti dengan siapa? Mas Anto kerja, ibunya sudah pulang kampung.
Karena rasa penasaran aku pura-pura mengangkat jemuran, aku lihat mbak Ruti sedang asyik bercumbu dengan laki-laki.
Aku coba makin dekat, menguping pembicaraan mereka.
"Mas gimana kalau Sisri tahu" tanyanya.
"Udah itu biar jadi urusanku"
Sepertinya aku mengenal suara itu dan dari perawakannya juga aku ngga asing lagi terus siapa Sisri yang di maksud.
Apakah pak Surip dan mbak Ruti selingkuh. Ya Allah mereka jahat sekali, aku makin ngga betah hidup di sini melihat kejadian yang tidak wajar.
"Gara-gara kamu Pah ikuti saran Ruti"
"Kamu juga setuju kalau kita begitu, Kamu yang terlalu menuntut, aku pusing mencukupi gaya hidupmu mah! "
"Iya, harusnya jangan anak kita, kan bisa cari anak yang lain"
"Sudah kamu jangan banyak omong, kalau nanti uang kita banyak juga lupa ama tuh anak"
"Astagfirullah " Aku cepat-cepat balik badan berniat pulang takut mereka curiga tapi sial.
Pranggg .... Suara vas bunga kesenggol tangan, aku panik cepat lari.
"Siapa?"
Terdengar suara pak Surip aku langsung lari dengan langkah berat dan gemetaran. Ya Allah kenapa aku dihadapkapkan dengan orang-orang seperti itu.
*****
Sore hari mas Yoyo pulang dari tempat kerja aku langsung menceritakan apa yang aku dengar, dia seperti ngga percaya, tapi karena melihat wajahku yang ketakutan. Dia juga ikut kuatir.
"Terus gimana Dek?"
"Aku ngga tahu Mas"
"Apa kamu mau di rumah kakak, biar tenang"
"Ngga mau Mas, kalau di sana sama aja"
"Maksud kamu? "
Akupun menceritakan apa yang kulihat waktu di rumah kakak dan juga tentang mimpiku, serta mimpi mbak Mara yang jadi kenyataan.
" Astagfirullah, terus gimana dong kamu Dek?"
"Entahlah, apa kita panggil Ibu dan Ayahku aja Mas buat nemanin aku"
"Iya, mudah-mudahan mereka mau yah biar nanti kamu lahiran juga ada yang menemani"
Pertengkaran mereka berdua makin sering bahkan sampai terdengar keluar rumah, aku ngga ikut campur.
Setelah 3 hari anaknya meninggal, Bu Sri kepasar anaknya yang berumur 4 tahun di tinggal sendiri di rumah, Pak Surip pergi kerja.
Mungkin ia pergi kepasar untuk keperluan tahlil anaknya, tapi ngomong-ngomong emang dari awal juga ia tidak mengadakan tahlil.
Ia pulang dari pasar seperti orang yang dapat hadiah sebuah acara duit kaget. Turun dari mobil pick up dengan sejumlah barang, ada televisi yang tipis dan lebar, sofa, kulkas 2 pintu, dan banyak lagi yang lainnya.
Sudah tidak ada rasa sedih yang mereka rasakan, sepertinya mereka lupa pernah punya anak bayi yang tercebur kekolam ikan.
*****
Rasanya panas sekali aku membuka pintu dapur agar angin bisa masuk, kudengar ada suara bisik-bisik, suara Mbak Ruti dengan siapa? Mas Anto kerja, ibunya sudah pulang kampung.
Karena rasa penasaran aku pura-pura mengangkat jemuran, aku lihat mbak Ruti sedang asyik bercumbu dengan laki-laki.
Aku coba makin dekat, menguping pembicaraan mereka.
"Mas gimana kalau Sisri tahu" tanyanya.
"Udah itu biar jadi urusanku"
Sepertinya aku mengenal suara itu dan dari perawakannya juga aku ngga asing lagi terus siapa Sisri yang di maksud.
Apakah pak Surip dan mbak Ruti selingkuh. Ya Allah mereka jahat sekali, aku makin ngga betah hidup di sini melihat kejadian yang tidak wajar.
indriketaren dan 4 lainnya memberi reputasi
5