- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#65
WANITA KEJAM part 6
Kutahan mual ini supaya ia tidak curiga, sepertinya ia sadar aku memperhatikan apa yang diperbuat ia menoleh kearahku, matanya memancarkan rasa dendam, aku bergidik tapi berusaha biasa saja sambil tanganku sibuk mengangkat jemuran, dan cepat-cepat masuk kedapur pura-pura tidak melihat semua itu.
Selesai shalat dhuhur aku berniat tidur siang. Baru mau memejamkan mata terdengar suara air kran yang mengucur dari kamar mandi, dan seperti orang yang sedang mandi.
Byur byur byur
Aku bangkit memeriksa siapa yang ada di kamar mandi, Mas Yoyo ngga mungkin dia kerja pulang sore.
Perlahan-lahan mendekati kamar mandi, tiba-tiba suara tadi tidak terdengar lagi, kudorong pintu kamar mandi, sedikit terbuka. Aneh ngga ada siapa-siapa. Tapi ini apa, di lantai kamar mandi banyak bunga aku memungutnya, masih segar dan harum berarti baru saja memang ada yang mandi, dan ini apa seperti anting wanita. Anting ini sepertinya aku pernah melihatnya tapi aku ngga punya anting seperti ini. Anting model paku payung bulat bermata biru sekelilingnya permata putih berkilau indah sekali. Nanti kalau Mas Yoyo pulang aku akan menanyakannya.
Aku simpan di lemari biar ngga hilang. Setelah kejadian tersebut aku lupa menanyakan anting tersebut dan Mas Yoyo juga tidak bertanya.
Minggu ini Mas Yoyo kebagian shift malam, aku tidur sendirian sebenarnya aku berani tapi sejak Mbak Mara kehilangan bayinya aku sedikit takut.
Jaman sekarang mana ada hantu, mereka sudah lari kehutan semua anggapku demi menghibur diri.
Malam ini aku tidur dengan lampu menyala, biar ngga takut.
Sial baru mau tidur, mati lampu, lengkap sudah penderitaanku.
Kucoba mencari lilin di laci nakas samping tempat tidur, Alhamdulillah ketemu, dan koreknya sial ngga punya korek.
Aku berjalan sambil meraba tembok menuju dapur, hendak menyalakan lilin menggunakan nyala kompor gas.
"Astagfirullah hal azhim " lirihku
Ada bayangan orang di pintu dapur, kain atau apa aku berusaha memperjelas.
Dadaku bergemuruh, lutut ini gemetaran ketika bayangan itu makin jelas. Ia perempuan dengan kebaya hijau kain jarik berselendang di kepala. Ia berusaha mendekat aku berjalan mundur. Ingin teriak tapi mulut ini rasanya terkunci.
"Hmmmmmm hhmmmmm hhmmmm"
Ia bersuara dan tangannya berusaha meraihku. Kenapa kaki ini begitu berat untuk melangkah, aku pasrah. Ia mendekat.
"Kkkkk .. kkkkkk..."
Tangan dengan kuku yang panjang berhasil mencekikku, dan aku sepertinya pernah melihat nenek ini. Oh Tuhan aku ingat nenek bungkuk yang pernah hadir dimimpiku.
Aku berusaha melepaskan tangan nenek kejam ini tapi rasanya aku sudah tidak kuat lagi.
Aku luruh kelantai. Tangan kirinya menembus perutku. Oh tidak apa yang ia lakukan dia mengambil janinku. Baju yang kukenakan basah oleh darah segar.
Ia menghilang membawa bayiku. Rasanya sakit dan aku tidak bisa bangkit lagi tenagaku habis rasa perih dan takut menjadi satu. Oh Tuhan semoga ini hanya mimpi. Mataku berat mungkin ini akhir dari hidupku.
Tapi aku harus hidup, tidak boleh menutup mata, harus tetap sadar, akan mencari tahu siapa yang tega mengambil bayiku.
Kutekan perutku agar luka yang disebabkan dia tidak brrtambah parah. Dan aku berusaha bangkit, kucoba dengan perpegangan tembok tapi aku kembali luruh.
Selesai shalat dhuhur aku berniat tidur siang. Baru mau memejamkan mata terdengar suara air kran yang mengucur dari kamar mandi, dan seperti orang yang sedang mandi.
Byur byur byur
Aku bangkit memeriksa siapa yang ada di kamar mandi, Mas Yoyo ngga mungkin dia kerja pulang sore.
Perlahan-lahan mendekati kamar mandi, tiba-tiba suara tadi tidak terdengar lagi, kudorong pintu kamar mandi, sedikit terbuka. Aneh ngga ada siapa-siapa. Tapi ini apa, di lantai kamar mandi banyak bunga aku memungutnya, masih segar dan harum berarti baru saja memang ada yang mandi, dan ini apa seperti anting wanita. Anting ini sepertinya aku pernah melihatnya tapi aku ngga punya anting seperti ini. Anting model paku payung bulat bermata biru sekelilingnya permata putih berkilau indah sekali. Nanti kalau Mas Yoyo pulang aku akan menanyakannya.
Aku simpan di lemari biar ngga hilang. Setelah kejadian tersebut aku lupa menanyakan anting tersebut dan Mas Yoyo juga tidak bertanya.
Minggu ini Mas Yoyo kebagian shift malam, aku tidur sendirian sebenarnya aku berani tapi sejak Mbak Mara kehilangan bayinya aku sedikit takut.
Jaman sekarang mana ada hantu, mereka sudah lari kehutan semua anggapku demi menghibur diri.
Malam ini aku tidur dengan lampu menyala, biar ngga takut.
Sial baru mau tidur, mati lampu, lengkap sudah penderitaanku.
Kucoba mencari lilin di laci nakas samping tempat tidur, Alhamdulillah ketemu, dan koreknya sial ngga punya korek.
Aku berjalan sambil meraba tembok menuju dapur, hendak menyalakan lilin menggunakan nyala kompor gas.
"Astagfirullah hal azhim " lirihku
Ada bayangan orang di pintu dapur, kain atau apa aku berusaha memperjelas.
Dadaku bergemuruh, lutut ini gemetaran ketika bayangan itu makin jelas. Ia perempuan dengan kebaya hijau kain jarik berselendang di kepala. Ia berusaha mendekat aku berjalan mundur. Ingin teriak tapi mulut ini rasanya terkunci.
"Hmmmmmm hhmmmmm hhmmmm"
Ia bersuara dan tangannya berusaha meraihku. Kenapa kaki ini begitu berat untuk melangkah, aku pasrah. Ia mendekat.
"Kkkkk .. kkkkkk..."
Tangan dengan kuku yang panjang berhasil mencekikku, dan aku sepertinya pernah melihat nenek ini. Oh Tuhan aku ingat nenek bungkuk yang pernah hadir dimimpiku.
Aku berusaha melepaskan tangan nenek kejam ini tapi rasanya aku sudah tidak kuat lagi.
Aku luruh kelantai. Tangan kirinya menembus perutku. Oh tidak apa yang ia lakukan dia mengambil janinku. Baju yang kukenakan basah oleh darah segar.
Ia menghilang membawa bayiku. Rasanya sakit dan aku tidak bisa bangkit lagi tenagaku habis rasa perih dan takut menjadi satu. Oh Tuhan semoga ini hanya mimpi. Mataku berat mungkin ini akhir dari hidupku.
Tapi aku harus hidup, tidak boleh menutup mata, harus tetap sadar, akan mencari tahu siapa yang tega mengambil bayiku.
Kutekan perutku agar luka yang disebabkan dia tidak brrtambah parah. Dan aku berusaha bangkit, kucoba dengan perpegangan tembok tapi aku kembali luruh.
indriketaren dan 4 lainnya memberi reputasi
5