- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
WANITA KEJAM
TS
nurulnadlifa
WANITA KEJAM
Quote:
Quote:
Quote:
Fotonya nyomot di google pny nenek gayung.
Part 2
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d19556fd0e0ef4
Part 3
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49546d51ea32f
Part 4
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9d0f779709edc5
Part 5
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208425662faf76
Part 6
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e9341ba6961a9
Part 7
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cad70c604f9b3d
Part 8
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4953577527632
Part 9
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...ab25119058baff
Part 10
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...77a9317f2a4fa6
Part 11
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d2954beb0b741c
Part 12
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d4956c236235b9
Part 13
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b3cb395a1641e8
Part 14
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7f9336255ee185
Part 15
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b172d275ed61a
Part 16
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7211632a313a
Part 17
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695162155d9f2
Part 18
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...cc9544db268cc2
Part 19
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca26c32f3034
Part 20
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...c9913f49473008
Part 21
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...1d30634618b27f
Part 22
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...9b174eb47b9002
Part 23
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d695784d27e75f
Part 24
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...208427381afab3
Bersambung
Diubah oleh nurulnadlifa 27-05-2023 11:40
inginmenghilang dan 59 lainnya memberi reputasi
60
20.4K
300
Komentar yang asik ya
Tampilkan semua post
TS
nurulnadlifa
#22
WANITA KEJAM part 3 & 4
Kulihat ada sekelebatan bayangan dari dapur kekamar belakang, rasa penasaran membuatku masuk melewati ketiga anak itu, kuedarkan pandangan mencari sosok tadi dimana dia dan siapa dia. Aku merinding segera balik badan dan "Astagfirullah" lirihku kenapa anak-anak itu memandangku dengan tatapan yang aneh mereka seperti bayi yang lapar, aku segera keluar dari rumah mbak Ruti.
Ketika kubuka pintu rumahnya betapa kagetnya aku, mendapati mbak Ruti sedang berdiri di depan pintu.
"Eh, mbak sudah pulang" kagetku
"Loh, kenapa masuk kan aku nitip mereka lihatin aja dari luar" kesalnya
"A_aku, takut mereka rewel" gagapku
Dia segera masuk dan menutup pintu, akupun segera pulang.
Tok tok tok
"Na ... Nana, neh aku buka pintu Na"
"Ya mbak, sebentar"
"Na, neh aku bawain kamu mangga tadi aku beli di pasar inget kamu, biasanya kalau orang hamil kan suka yang asem-asem gitu Na"
"Ngga usah mbak aku kebetulan ngga ngidam"
"Masa kamu tolak sih, aku sudah repot-repot beliin buat kamu, terima dong ngga baik nolak rezeki Na! "
" Baik mbak, makasih "
" Ya gitu dong Na, aku balik yah, dah Na, selamat menikmati hihihi"
*****
"Dek, kamu beli mangga di mana? "
" Oh, itu tadi dikasih mbak Ruti dia beli di pasar katanya mas"
"Ya udah, kamu bikin sambel deh aku kupas mangganya"
"Malem-malem kok ngerujak sih mas"
"Ga apa-apalah, seger kayanya"
Akupun segera membuat sambal, betul juga membayangkan rujak mangga muda malam-malam uh seger. Apalagi waktu mas Yoyo mengupas mangga itu kelihatan daging buahnya mulus dan ranum, hmm aku menelan liurku.
Kres kres kres, suara daging mangga yang dipotong.
"Loh ini apa? mas ini belatung"
"Ih, kenapa banyak belatungnya padahal tadi waktu dikupas kelihatan mulus, coba yang satunya, sama aja belatung semua, buang aja dek"
"Iya, mas"
Hoek hoek hoek
Aku jijik dan langsung muntah melihat banyak sekali belatung di dalam buah mangga itu.
"Neh, kamu minum dulu" sambil tangannya mengoleskan minyak angin ke tengkukku. "Ayo tidur ngga usah dipikirin dek"
"Ya mas"
*****
"Aduh mas, badanku kenapa gatel-gatel dan merah-merah semua" keluhku, bangun subuh badanku merah-merah dan gatal terus kugaruk dan makin digaruk makin menjalar gatalnya.
"Kenapa lagi dek? "
" Ini mas, kenapa badanku lihat deh mas? siang kita kebidan yah, aku juga masih keluar flek takut terjadi apa-apa dengan kehamilan ini" ratapku
"Ya, sekarang kamu sholat subuh dulu nanti aku kasih bedak badan kamu mungkin bisa mengurangi rasa gatal"
Aku beringsut dari tempat tidur menuju kamar mandi sambil terus menggaruk.
*****
"Ini alergi bu, ibu apa habis makan sesuatu? Dan Kenapa flek sudah beberapa hari baru konsultasi, ini saya kasih obat penguat kandungan dan bedak gatal untuk mengurangi gatal, silahkan ibu ke apotik yah!" Jelas bu bidan
"Makasih bu"
******
"Mas berangkat kerja kamu ditinggal ngga papa kan? " tanyanya
" Ngga papa mas, kamu berangkat aja" titahku
Sebelum berangkat kerja ia mencium keningku lama dan mengusap perut ini sambil membisikkan sesuatu kecalon buah hati kami. Aku pandangi wajah ganteng suamiku dan memeluk seraya minta perlindungan entahlah perasaanku dipenuhi dengan prasangka dan curiga, ia melepaskan pelukanku dan kucium tangannya sebagai tanda hormat kepada suami.
******
Suara berisik apa di luar akupun keluar, oh ternyata ada orang baru yang menempati rumah kosong di sebelah kiriku, aku bersyukur bertambah lagi tetanggaku.
Seorang ibu muda, yang sedang hamil tua pemilik rumah sebelah kelihatan sedang mengatur pekerja untuk memindahkan barang-barang dari truk kedalam rumah barunya. Dari barang-barangnya kelihatan sekali dia orang kaya.
Dari teras mbak Ruti ternyata sedang memperhatikan si tetangga baru, tapi ada yang aneh dari pandangannya ia terus memperhatikan perut ibu itu sambil menyeringai, seperti serigala lapar. Aku bergidik ngeri segera masuk dan menutup pintu.
Setelah beberapa hari tetangga baru, kerumah seraya memperkenalkan diri, dia dari jakarta sengaja membeli rumah jauh di pelosok karena menghindari teror dari istri tua suaminya, dia terus terang bahwa ia istri kedua dari seorang pejabat.
"Kenalkan nama saya Mara suami saya Pak Rudi, tapi ia jarang kesini maklum pejabat sibuk"
"Nana, suami saya mas Yoyo" sambil berjabat tangan, dan kami mengobrol lama tiba-tiba mbak Ruti datang dan langsung memperkenalkan diri.
"Saya Ruti suami saya Anto, dia kerja di perusahaan swasta, neh aku bawa kue gemblong mungkin kamu suka, Na aku bawa cuma satu kamu ngga usah yah? "
" Ya, mba"
Mba Ruti langsung akrab dan menyentuh perut mbak Mara sambil berkata "Bayi kamu perempuan, cantik, ranum, dan wangi"
"Dari mana mbak tahu bayi saya perempuan? " selidiknya
" Eh.. Cuma nebak, tapi bener kan? "
" Ya bener sih mbak, tapi masa kecium bau wangi gitu"
"Hahaha ... Ibunya yang wangi"
"Udah ah, ngelantur" ucap mbak Mara.
Aku hanya diam memperhatikan tingkah mbak Ruti ada yang aneh pikirku.
******
"Na, kamu dimana? " teriak mbak Mara
" Aku di dapur mbak ada apa? " jawabku
" Na, aku cuma mau ngobrol, ada yang aneh masa mbak Ruti setiap hari ngasih aku kue gemblong itu Na, dan sejak pindah kesini aku tuh selalu mimpi aneh" sambil duduk di kursi meja makan kami ngobrol.
"Aneh apanya mbak " selidikku
" Aku mimpi serem Na, masa anakku lahir kulitnya lengket dan berlendir terus pada ngelupas gitu Na, amit-amit jabang bayi... " sambil tangan mengelus perut buncitnya.
"Astagfirullah ... Mudah-mudahan baik-baik aja yah mbak, kamu jangan lupa sholat mbak"
"Itu dia Na, aku tuh males banget sholat, gimana yah, ya udah Na aku pamit pulang dulu sudah lega rasanya hati ini dengan kita bercerita juga sedikit mengurangi rasa kuatir. "Bye ... Na"
Ketika kubuka pintu rumahnya betapa kagetnya aku, mendapati mbak Ruti sedang berdiri di depan pintu.
"Eh, mbak sudah pulang" kagetku
"Loh, kenapa masuk kan aku nitip mereka lihatin aja dari luar" kesalnya
"A_aku, takut mereka rewel" gagapku
Dia segera masuk dan menutup pintu, akupun segera pulang.
Tok tok tok
"Na ... Nana, neh aku buka pintu Na"
"Ya mbak, sebentar"
"Na, neh aku bawain kamu mangga tadi aku beli di pasar inget kamu, biasanya kalau orang hamil kan suka yang asem-asem gitu Na"
"Ngga usah mbak aku kebetulan ngga ngidam"
"Masa kamu tolak sih, aku sudah repot-repot beliin buat kamu, terima dong ngga baik nolak rezeki Na! "
" Baik mbak, makasih "
" Ya gitu dong Na, aku balik yah, dah Na, selamat menikmati hihihi"
*****
"Dek, kamu beli mangga di mana? "
" Oh, itu tadi dikasih mbak Ruti dia beli di pasar katanya mas"
"Ya udah, kamu bikin sambel deh aku kupas mangganya"
"Malem-malem kok ngerujak sih mas"
"Ga apa-apalah, seger kayanya"
Akupun segera membuat sambal, betul juga membayangkan rujak mangga muda malam-malam uh seger. Apalagi waktu mas Yoyo mengupas mangga itu kelihatan daging buahnya mulus dan ranum, hmm aku menelan liurku.
Kres kres kres, suara daging mangga yang dipotong.
"Loh ini apa? mas ini belatung"
"Ih, kenapa banyak belatungnya padahal tadi waktu dikupas kelihatan mulus, coba yang satunya, sama aja belatung semua, buang aja dek"
"Iya, mas"
Hoek hoek hoek
Aku jijik dan langsung muntah melihat banyak sekali belatung di dalam buah mangga itu.
"Neh, kamu minum dulu" sambil tangannya mengoleskan minyak angin ke tengkukku. "Ayo tidur ngga usah dipikirin dek"
"Ya mas"
*****
"Aduh mas, badanku kenapa gatel-gatel dan merah-merah semua" keluhku, bangun subuh badanku merah-merah dan gatal terus kugaruk dan makin digaruk makin menjalar gatalnya.
"Kenapa lagi dek? "
" Ini mas, kenapa badanku lihat deh mas? siang kita kebidan yah, aku juga masih keluar flek takut terjadi apa-apa dengan kehamilan ini" ratapku
"Ya, sekarang kamu sholat subuh dulu nanti aku kasih bedak badan kamu mungkin bisa mengurangi rasa gatal"
Aku beringsut dari tempat tidur menuju kamar mandi sambil terus menggaruk.
*****
"Ini alergi bu, ibu apa habis makan sesuatu? Dan Kenapa flek sudah beberapa hari baru konsultasi, ini saya kasih obat penguat kandungan dan bedak gatal untuk mengurangi gatal, silahkan ibu ke apotik yah!" Jelas bu bidan
"Makasih bu"
******
"Mas berangkat kerja kamu ditinggal ngga papa kan? " tanyanya
" Ngga papa mas, kamu berangkat aja" titahku
Sebelum berangkat kerja ia mencium keningku lama dan mengusap perut ini sambil membisikkan sesuatu kecalon buah hati kami. Aku pandangi wajah ganteng suamiku dan memeluk seraya minta perlindungan entahlah perasaanku dipenuhi dengan prasangka dan curiga, ia melepaskan pelukanku dan kucium tangannya sebagai tanda hormat kepada suami.
******
Suara berisik apa di luar akupun keluar, oh ternyata ada orang baru yang menempati rumah kosong di sebelah kiriku, aku bersyukur bertambah lagi tetanggaku.
Seorang ibu muda, yang sedang hamil tua pemilik rumah sebelah kelihatan sedang mengatur pekerja untuk memindahkan barang-barang dari truk kedalam rumah barunya. Dari barang-barangnya kelihatan sekali dia orang kaya.
Dari teras mbak Ruti ternyata sedang memperhatikan si tetangga baru, tapi ada yang aneh dari pandangannya ia terus memperhatikan perut ibu itu sambil menyeringai, seperti serigala lapar. Aku bergidik ngeri segera masuk dan menutup pintu.
Setelah beberapa hari tetangga baru, kerumah seraya memperkenalkan diri, dia dari jakarta sengaja membeli rumah jauh di pelosok karena menghindari teror dari istri tua suaminya, dia terus terang bahwa ia istri kedua dari seorang pejabat.
"Kenalkan nama saya Mara suami saya Pak Rudi, tapi ia jarang kesini maklum pejabat sibuk"
"Nana, suami saya mas Yoyo" sambil berjabat tangan, dan kami mengobrol lama tiba-tiba mbak Ruti datang dan langsung memperkenalkan diri.
"Saya Ruti suami saya Anto, dia kerja di perusahaan swasta, neh aku bawa kue gemblong mungkin kamu suka, Na aku bawa cuma satu kamu ngga usah yah? "
" Ya, mba"
Mba Ruti langsung akrab dan menyentuh perut mbak Mara sambil berkata "Bayi kamu perempuan, cantik, ranum, dan wangi"
"Dari mana mbak tahu bayi saya perempuan? " selidiknya
" Eh.. Cuma nebak, tapi bener kan? "
" Ya bener sih mbak, tapi masa kecium bau wangi gitu"
"Hahaha ... Ibunya yang wangi"
"Udah ah, ngelantur" ucap mbak Mara.
Aku hanya diam memperhatikan tingkah mbak Ruti ada yang aneh pikirku.
******
"Na, kamu dimana? " teriak mbak Mara
" Aku di dapur mbak ada apa? " jawabku
" Na, aku cuma mau ngobrol, ada yang aneh masa mbak Ruti setiap hari ngasih aku kue gemblong itu Na, dan sejak pindah kesini aku tuh selalu mimpi aneh" sambil duduk di kursi meja makan kami ngobrol.
"Aneh apanya mbak " selidikku
" Aku mimpi serem Na, masa anakku lahir kulitnya lengket dan berlendir terus pada ngelupas gitu Na, amit-amit jabang bayi... " sambil tangan mengelus perut buncitnya.
"Astagfirullah ... Mudah-mudahan baik-baik aja yah mbak, kamu jangan lupa sholat mbak"
"Itu dia Na, aku tuh males banget sholat, gimana yah, ya udah Na aku pamit pulang dulu sudah lega rasanya hati ini dengan kita bercerita juga sedikit mengurangi rasa kuatir. "Bye ... Na"
indriketaren dan 7 lainnya memberi reputasi
8