Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Ganjar Bantah Kota Tegal Local Lockdown: Hanya Alun-alun Saja


Ganjar Bantah Kota Tegal Local Lockdown: Hanya Alun-alun Saja

Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membantah Pemerintah Kota Tegal memberlakukan local lockdown atau penguncian wilayah terkait pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19). Dia menyebut wilayah yang dikunci hanya bagian Alun-alun Kota Tegal, bukan keseluruhan wilayah kota.

Ia mengaku mendapatkan informasi Alun-alun Kota Tegal dikunci tersebut diperoleh langsung dari Wakil Wali Kota Tegal, Muhammad Jumadi.

"Saya konfirmasi kepada Wakil Wali Kota pada saat dikatakan ini lockdown, gitu, terus saya tanya, 'emang bener lockdown, ya,' saya tanya gitu," kata Ganjar sebagaimana dialog bersama CNN Indonesia TV, Kamis (26/3) malam.



"Enggak, pak. Alun-alunnya saja.' Jadi, lockdown alun-alun judulnya," lanjut dia.

Sebagaimana diberitakan sejumlah media, Wali Kota Tegal Dede Yon Supriyono mengambil kebijakan local lockdown dengan menutup akses keluar-masuk selama empat bulan ke depan terhitung sejak 30 Maret 2020.

Mengenai itu, Ganjar berpendapat Dedy merupakan pejabat yang komunikatif. Kata dia, kebijakan lockdown Pemkot Tegal belum disampaikan kepadanya.

"Saya belum mendapatkan itu, karena pak Wali Kotanya Pak Dedi ini sangat komunikatif. Biasanya dia melaporkan dulu, bahwa dia menutup tempat hiburan malam, iya," tutur Ganjar.



Ia lantas menjelaskan informasi terakhir yang diperolehnya adalah mengenai kegiatan pengajian besar di Tegal. Pemkot Tegal, tutur Ganjar, berencana menunda acara tersebut.

Namun, ia menyarankan agar pengajian tetap dilaksanakan tetapi dengan metode tatap muka secara daring demi mencegah penyebaran virus corona.

"Dan, malam ini kalau tidak salah jam 8 dimulai, tapi istighosahnya streaming. Semua nonton dari rumah masing-masing," pungkas dia.

"Jadi, sebenarnya ada banyak cara yang hari ini kita dorong dan teknologi menjadi jembatan yang bisa mencoba menyelesaikan. Meskipun, tentu, tidak semudah yang kita bicarakan," ujarnya lebih lanjut. (ryn/osc)
sumber

*****

Pertama kali dan satu-satunya wilayah yang berani melakukan lockdown. Dan satu persatu akan muncul wilayah-wilayah yang pemimpinnya membangkang kepada instruksi pemerintah pusat.

Siapa sih yang berani?
Oh bukan Anies.
Pantas dia gak didatangani Mendagri Tito.
Inilah pemimpin masa depan. Patut disandingkan dengan Anies.

Tak berapa lama kemudian...
"Kriiiiiiing......"
"Halo..., Ganjar disini."
"Oh iya Pak Ganjar. Jumadi disini Pak."
"Anu.... Dengar-dengar Tegal mau lokdon. Apa iya?"
"Oh... Anu Pak. Salah kaprah itu Pak. Isuuuu..... Yang bener gini lho Pak. Pak Ganjar kan tau toh Alun-alun Tegal?"
"Iya, tau.Wong Gubernur Jateng koq gk tau wilayahnya. Saya masih Gubernur Jateng lho ganteng-ganteng begini."
"Nah, itu lho Pak Ganteng, eh Pak Ganjar. Cuma seputar Alun-alun itu ajjjja Pak."
"Oh gitu. Jadi bukan seluruh kota Tegal?"
"Ya buuuukaaan. Ada-ada aja. Siapa itu Pak yang ngomong. Biar tak jewer kumisnya."
"Beneeeer?"
"Iya Pak. Bener."
"Sumpah?"
"Sumpah Pak."
"Oh ya sudah kalau beg beg begitu."
"Lha Tegal kan dibawah Jateng toh? Jateng dibawah Indonesia? Masa kami mau membantah Presiden Indonesia. Ya gak mungkin toh?"
"Ok lah. Baik-baik ya disana. Selamat berjuang."
"Sama-sama Pak Ganjar."
"Tuuuuut...."


Begitulah ceritanya saudara-saudara.
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
frimenAvatar border
frimen
#14
pengartian lokdon secara umum dgn pengartian walikota tegal mgkin beda gan
0
Tutup