AtkaHasenaAvatar border
TS
AtkaHasena
Senja dan Konser Mistis
Cerita mistis



Dalam sepi yang semakin menepi. Goresan jingga kemerahan sama sekali tidak terlukis walau segaris. Memang matahari sudah mundur dari tadi siang, entah bagaimana hebatnya mendung tipis kali ini mampu menutup pesona cakrawala. Tak seperti kala itu sorak gembira bersama ricuhnya kota senja dan betapa indah sinar surya menyusup disela-sela ranting cemara. Zidni seorang pemuda berkulit putih yang terkenal bersorot mata tajam. Tepat pukul 6 sore ia meninggalkan tempat kerja dengan riang. Bagaimana tidak gembira ia seorang mahasiswa yang beruntung mendapatkan pekerjaan paruh waktu setiap weekend dan mendapatkan gaji setelah pekerjaannya selesai. Maklum hidup di kota pelajar apalagi daerah ijo royo-royo medapatkan pekerjaan paruh waktu bukanlah hal yang mudah.

Tak terasa tiga menit telah berlalu menerobos jalanan yang sudah mulai berkabut. Vario warna putih miliknya melaju dengan kecepatan rata-rata. Belum terlalu malam tapi suasana pedesaan yang tertutup kabut ditambah mendung tipis terasa semakin gelap dan larut. Jalanan yang sudah sepi hanya menyisakan suara motor Zidni berkolaborasi dengan jangkrik dan burung hantu. Melewati jalan yang kanan kirinya dikelilingi sawah dan pepohonan rindang membuat hawa pengap kota perlahan lenyap berubah sejuk ditambah angin sepoi-sepoi yang semakin syahdu senada dengan suasana.

"Wow kok dengar suara ramai-ramai meriah ya. Siapa ini yang buat acara?". Gumam Zidni setelah mendengar suara ramai meriah yang semakin mendekat.


sumber gambar

Tanpa mencari ataupun tergiur dengan suara tersebut ia tetap melanjutkan perjalanan karena kampung tempat tinggalnya bisa dibilang masih lumayan sekitar 1 km. Jalan sebelum masuk perkampungan nampak begitu ramai dan banyak pedagang yang membuka lapak di sisi kanan kiri jalan.

"Pak ini ada apa ya kok jam segini pada ramai-ramai?" Zidni bertanya dengan lelaki berumur sekitar 45 tahunan. 
"Eneng pagelaran seni mas. Mulai tari-tari, drama, dan konser musik dari bend lokal." Jawab lelaki yang berada dihadapannya.

Setelah mendapat penjelasan dari laki-laki tersebut ia baru menyadari suara ramai meriah yang sempat di dengar dan tidak dipedulikan ternyata berpusat dari tempat tersebut. Tanpa menunda akhirnya Zidni menepi dan memparkirkan motornya. Kemudian berjalan kaki mendekati panggung megah yang dikelilingi penonton mulai dari usia anak-anak  hingga dewasa.

Konser musik yang dibawakan oleh band lokal di kotanya terlihat seru dan meriah. Ia nampak larut menghayati lagu yang dibawakan oleh artis lokal tersebut sambil mengabadikan momen telepon gengamnya memvideo hingga 1 judul lagu usai. Mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 20.00  tanpa mengikuti acara sampai selesai Zidni langsung bergegas meningalkan acara tersebut dan melanjutkan perjalanan pulang. Sesampai di parkiran motor ia langsung mengambil motornya dan mengikuti intruksi petugas parkir untuk melewati gang yang arahnya belok kiri karena jika lurus jalan akan macat parah sebab banyak kendaraan yang menuju acara tersebut. Ia mengikuti intruksi petugas parkir tersebut karena entah mau lurus atau lewat gang belok kiri tetap saja bisa sampai kampungnya. Hanya beda jalur saja sehingga tidak ada masalah sama-sama sampai dengan jarak sama pula. Kalau lurus lewat jalan yang lumayan lebar sementara jika belok lewat gang pedesaan.

Suasana hati Zidni semakin riang gembira. Sesudah penat kerja seharian tidak sengaja malah dapat hiburan geratis. Ia merasa beruntung atas segala nikmatNya.

"Iki bocah ngapa ta kok dari tadi sliwar-sliwer memutari desa tak hitung sampai 5 kali. Sepertinya bocah desa kidul kono !"seorang wanita seumuran ibunya melihat gelagat meragukan dari Zidni dengan kebingungan sambil bergumam dalam hati. 
Menghabiskan waktu 2 jam Zidni tidak terasa memutari desa sebelah sampai 5 kali. Ia baru sadar ketika melirik jam tangan yang mununjukkan pukul 22.00 dan badannya terasa lelah perjalanan menuju kampung seperti tidak sampai-sampai. Sorot mata tajamnya berkaca-kaca melihat jam yang sebegitu cepat berlalu.

"Mbokde kalau mau kedesa Kenanga itu lewat sebelah mana ya? kok saya agak bingung maklum habis dari kota capek kurang konsentrasi." Zidni bertanya dengan wanita yang sedang melipat tikar di teras sesusai dipakai ronda suaminya.

"Le kamu itu dari tadi tak perhatikan cuma memutari desa ini saya hitung sampai 5 kali aku saja sampai bingung sendiri"Jawaban wanita tersebut.

"Loh apa iya saya saja tadi dari lihat konser musik lewat gang dekat gapura terus mau pulang" Zidni menjawab dengan nampak kebingungan.

"Konser mana yang kamu lihat. Mana ada konser musik di desa plosok begini" dengan heran ibu tersebut menjawab.

"Beneran bu di dekat gapura desa Manggar ada konser musik dari band lokal yang super terkenal itu" Zidni menjawab tanpa keraguan.

Wanita yang sudah ibu-ibu tersebut langsung menjelaskan dengan perlahan. Ia maksud dengan apa yang sedang dialami Zidni karena kejadian tersebut berulang kali terjadi termasuk dirinya juga pernah dibingungkan dengan makhluk halus pada tempat tersebut. Pohon trembesi yang tinggi dan berbunga lebat di desa Manggar memang terkenal mistis dan seringkali membingungkan orang apalagi jika melewati jalan tersebut pada waktu senja atau tengah malam. Agak sedikit panik dan takut setelah mendapat penjelasan dari ibu tersebut Zidni baru menyadari bahwa dirinya beberapa jam yang lalu telah berada dalam alam berbeda yang mistis.

Bulu kuduknya yang berbaris tegap tak kunjung rebah hingga sampai kerumah Zidni. Sesampai di rumah kenjangalan kembali terjadi. Motor vario putih miliknya terdapat beberapa bunga besi yang menempel tidak teratur pada beberapa bagian. Sontak dirinya menjadi teringat cerita dari wanita sebelah desa tadi. Rasa penasaran bercampur aduk antara cemas dan takut dengan kehjadian yang ia lalui tadi. Apalagi di tambah video yang sempat di rekam tadi, entah akan jadi apa berubah, tetap seperti apa yang ia lihat, atau menjadi video yang menyeramkan. Seusai solat Isya Zidni langsung membuka handpone dan melihat hasil video konser tadi. Namun, all hasil bukanlah video konser yang ia lihat tapi berubah pohon trembesi yang menjulang dan bunganya berjatuhan sementara dibawahnya ada kain putih terbentang menutupi semak belukar yang sesekali berkibar mengombak senada dengan angin pepohonan.

Zidni merasa lega dirinya masih di lindungi tidak terjadi sesuatu yang berdampak membahayakan pada dirinya hanya saja perasannya bak di hantui pobia akan kejadian tersebut. Tidak mau berlarut-larut dalam ketakutan dan kecemasan video aneh itu dibuang jauh -jauh dari galeri handponenya agar memori tidak kembali memutar cerita yang menghatui bahkan menakutkan.
rens09
sebelahblog
infinitesoul
infinitesoul dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
AtkaHasenaAvatar border
TS
AtkaHasena
#1
kisah ini hanya fiksi. Mohon maaf bila ada kesamaan yang tidak disengaja...
janeeta97
AmpunGanz
AmpunGanz dan janeeta97 memberi reputasi
2
Tutup