lickmyballsAvatar border
TS
lickmyballs
JK: "Lockdown" efektif untuk cegah penyebaran COVID-19


Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, Jusuf Kalla, menilai penguncian diri suatu negara atau lockdown menjadi upaya efektif untuk meminimalkan penyebaran COVID-19.

“Iya (efektif), salah satunya China berhasil memperlambat, (walaupun) tidak mencegah 100 persen, itu karena lockdown. Tapi ini negaranya negara yang sangat disiplin yang bisa melaksanakan itu,” kata JK di Kantor Wapres Jakarta, Kamis.

Kedisiplinan menjadi faktor penting bagi suatu negara dan masyarakatnya untuk mencegah penyebarluasan wabah COVID-19, seperti rajin menjaga kesehatan dan menjaga kontak dengan orang asing.

Menurut JK, kebijakan lockdown bisa diterapkan di Indonesia selama Pemerintah mempersiapkan dampaknya, khususnya di bidang ekonomi.

“Ya kalau diinstruksikan (di Indonesia) pasti bisa, tapi memang harus siap ekonominya, siap macam-macam,” katanya.


Hingga saat ini, beberapa kota di China dan Italia memberlakukan lockdown sebagai upaya untuk meminimalkan penyebaran COVID-19 di negara mereka.

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation) atau WHO menyatakan COVID-19 telah menjadi pandemik dan meminta seluruh pemerintah di dunia untuk mengambil langkah mendesak dan agresif dalam mencegah dan menangani wabah tersebut.
https://m.antaranews.com/berita/1351...baran-covid-19

siap siap di karantina masal 😷
PrinScrup
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 17 lainnya memberi reputasi
16
12.8K
177
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
baniwahyudiAvatar border
baniwahyudi
#85
Quote:

Beda jauh gan, klo disini masalahnya kemampuan mendeteksinya aja yg kurang sama menkesnya yg ngomong gapake mikir. Jokowi atopun si terawan gak pernah bilang klo di indo gak ada korona, cuma waktu itu emang kenyataannya blom ada yg terdeteksi. Terawan aja yg ngotot2 gajelas katanya indo bisa menangani emoticon-Ngakak

Klo menutupi informasi, sejauh ini gak juga sih, kecuali nama pasien yg disamarkan, tapi itu wajar sih bwt melindungi pasien dari diskriminasi masyarakat dimasa depan. Liat aja di london ada orang dari singapur blom ketauan kena virus atau gak aja udh dijontokin.
emoticon-Hammer2
Diubah oleh baniwahyudi 13-03-2020 04:07
0