Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Gebrakan Vs Sorotan Tajam ke Anies Baswedan di 2020



Gebrakan Vs Sorotan Tajam ke Anies Baswedan di 2020

Spoiler for Isi Berita:


☆☆☆☆☆

Itu yang disebut gebrakan? Biasa aja.
Yang pantas disebut gebrakan itu seperti ini :

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menutup Kramat Tunggak, kompleks lokalisasi terbesar di Jakarta dan salah satu lokalisasi terbesar dan tertua di Indonesia. Sutiyoso juga membangun Jakarta Islamic Centre disana.

Atau...

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menutup Kalijodo, kompleks lokalisasi kumuh di Jakarta dan menata kawasan itu menjadi kawasan umum untuk rekreasi dan olahraga.

Menutup Diskotek yang terbukti menjadi tempat peredaran narkoba dianggap gebrakan? Oh, kecil itu bos. Itu bukan gebrakan. Itu peraturan. Siapapun Gubernurnya, peraturan itu wajib ditegakan. Dan Ahok, menutup Mille's dan Stadium. Alasannya pun sama, karena di tempat-tempat tersebut terbukti menjadi tempat peredaran narkoba.

Lantas kenapa Alexis tidak ditutup? Tidak ada bukti dan belum ada bukti. Jika hanya memuaskan syahwat pencitraan, bisa saja Ahok menutup Alexis, tapi imbasnya Pemprov DKI Jakarta bisa kena tuntutan karena semena-mena.

Lalu kenapa Anies bisa? Bisa apa? Menutup Alexis? Ah itu cuma buat memuaskan hati pendukungnya dan biar dianggap telah menuntaskan janji. Alexis itu cuma ganti nama thok. Ibarat kata, saat Anies datang, si Alexis ini menunduk diam. Tapi begitu Anies pergi dari hadapan Alexis, si Alexis ini nungging mengejek dengan pantatnya.

Apa lagi yang mau dianggap gebrakan Anies? Penyegelan Pulau Reklamasi? Digugat pengembang bos. Dan Anies kalah 2 kali. Sejak awal soal Reklamasi, itu untuk bahan tipu-tipu Anies demi sebuah citra keberpihakan. Nyatanya diam-diam Anies bertemu dengan para pengembang. Diam-diam Anies mengeluarkan ratusan iMB. Diam-diam wilayah hijau berubah jadi tempat PKL yang diperjualbelikan. Dan masyarakat Jakarta menanggung akibatnya. Uang kompensasi 15% raib tak tentu rimbanya.

Anies ini tak punya gebrakan yang patut dibanggakan koq. Karena dia memang bukan tipe pendobrak. Dia tipe pendendam. Dendam dengan masa lalunya, pada orang-orang yang dianggap menyulitkan langkahnya dan mempermalukan dia dimata rakyat Indonesia. Dia mantan orang buangan. Mantan orang pecatan.

Sebagai pemimpin Jakarta, sebenarnya tugas Anies sudah teramat mudah, andai dia mengikuti alur yang telah disusun dan ditetapkan para pendahulunya. Nyatanya Anies gengsinya teramat tinggi. Semua dia ubah, bahkan meskipun hanya nama, dia alergi memakainya, seolah-olah semua peninggalan pendahulunya harus hilang lenyap tak berbekas. Sayangnya Anies tak bisa menghilangkan jejak dan karya-karya monumental para pendahulunya. Selicin apapun dia berusaha, tetap tak bisa menghapus jejak tersebut. Dan Anies juga pastinya tak akan bisa menghancurkan atau menutup pencapaian para pendahulunya. Apa Anies bisa mengubah Simpang Susun Semanggi? Lapangan Banteng? Kalijodo? MRT? Trans Jakarta? Atau mungkin Kramat Tunggak? Kelas Anies cuma kelas gerai ikan cupang, gardu listrik, dan JPO yang cuma beberapa dia percantik agar bisa dilihat wisatawan. Sementara trotoar yang dilebarkan dengan mempersempit jalan raya ternyata berubah fungsi menjadi tempat mangkal PKL dan parkir liar. Lalu jalur khusus sepeda? Sunyi sepi tak terperi.

Tahun 2020 ini bukan tahun gebrakan Anies.
Tahun 2020 ini adalah tahun penghakiman Anies. Anies dan seluruh pendukungnya yang berani memelintir isu agama, dipermalukan dengan begitu rupa. Oleh siapa? Allah! Allah membungkam mulut-mulut mereka yang mudah sekali ber Takbir tapi dengan mata nyalang dan muka penuh amarah. Allah juga membungkam mulut seorang Da'i yang membumbui sebuah musibah dengan bumbu agama. Nyatanya pemimpin yang dianggap tidak ujub, hanya bisa terbengong-bengong ketika Jakarta dilanda banjir besar.

Dan Anies, yang berniat menorehkan nama besar untuk menyaingi para pendahulunya justru dibuat malu dan tak bisa berkata-kata. Monumen Nasional kebanggaan bangsa Indonesia, justru diacak-acak. Dan simsalabim! Pohon-pohon hilang! Lalu, abrakadabra! Surat penting katanya salah ketik. Semua riuh. Ada maling yang disembunyikan seorang pemimpin. Dan maling itu menggarong ratusan pohon besar dipusat kota. Mereka dilindungi oleh kekuasaan. Kekuasaan yang bisa duduk karena kebodohan manusia-manusia sebanyak 58%.

Inikah yang disebut Gubernur Indonesia? Yang berani membangkang pada proyek vital pemerintah pusat demi rakyatnya yang kebetulan menjadi warga DKI Jakarta?

Inikah yang disebut lebih Gubernur dari Gubernur?
Silakan usung jadi Presiden! Justru TS bersyukur, karena pada akhirnya mereka-mereka, manusia-manusia laknat dari luar Jakarta yang pernah ikut merecoki Pilkada Jakarta akan merasakan hebatnya kepemimpinan Anies jika kelak menjadi seorang Presiden!

Jika sebagai gubernur saja dia butuh puluhan pembantu yang tak kerja tapi digaji besar, lantas berapakah nanti jika jadi seorang presiden?
Jawabannya..... Ratusan!

Alhamdulillah, Jakarta hujan besar lagi. Dan BPPT tak akan bisa harus selalu membantu Anies di Jakarta. Hehehe...

Diubah oleh i.am.legend. 19-02-2020 17:30
lurnnn
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 63 lainnya memberi reputasi
64
10.5K
136
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
54m5u4d183Avatar border
54m5u4d183
#12
Politikus PSI Rian Ernest, mengakui hasil survei yang menunjukkan posisi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ini masuk radar sebagai calon Presiden RI terkuat untuk Pemilu 2024.

Ernest menyampaikan hal itu dalam acara Deddy Corbuzier yang diunggah ke YouTube dengan judul "Antara Anies Baswedan, Ahok, Benci, dan Banjir" pada Rabu, 8 Januari 2020.

"Secara survei, saya perlu sampaikan kepada masyarakat Indonesia, khusus Pak Anies bahwa politik per hari ini adalah salah satu capres 2024 terkuat, top three paling tidak itu Pak Anies Baswedan," kata Ernest.

Alasannya, kata dia, Anies banyak disukai dan sosok yang selalu bisa menukil hati masyarakat atau dapat meredam dan menurunkan tensi yang sedang tinggi atau panas. Sebab, menurutnya, orang di Jakarta cepat 'panas'.

"Dia sangat bisa ngademin orang, itu skill menurut gue top, tidak semua orang bisa. Nah, apakah itu mungkin wajah politik hari ini yang lebih penting melihat sosok dan pandai berkata-kata dibanding bekerja. Tapi itulah realita, politik saat ini," ujarnya.

Jadi loyalis Anies

Ernest yang maju Pilkada Batam 2020 lewat jalur independen ini pernah menjadi loyalis Anies pada tahun 2011, yakni bergabung dengan program Indonesia Mengajar yang dicetuskan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. "Gue mulai tergoda lalu lihat YouTube pidato Anies Baswedan, merajut kebangsaan dan segala macam. Gue loyalis Anies sampai tahun 2014," kata Ernest.

Saat pelatihan, Ernest pernah diajarkan oleh Anies sehingga curi-curi waktu untuk menyempatkan berbincang-bincang. Bahkan, pernah juga lewat komunikasi pesan singkat (SMS).

"(Dulu) Saya respect Pak Anies apa yang ditawarkan gagasan Indonesia pluralis, Islam yang sejuk, teduh, menjadi representasi seorang intelektual muslim moderat. Namun, Pak Anies hari ini menghalalkan segala cara," ujarnya.

Kenal Ahok dari Anies

Ernest mengaku kenal mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu dari Anies. Saat itu, Ernest pulang dari Indonesia Mengajar ke Jakarta. Kemudian, ia membantu kampanye Ahok sehari pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Jadi jalan gue ketemu Pak Ahok pun dari Anies. Terima kasih Pak Anies dan terima kasih kepada Pak Ahok karena memberi contoh bagaimana cara bekerja yang baik," ucap mantan staf Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu.

Anies orator terbaik se-Indonesia

Ernest menyebut saat ini orator terbaik se-Indonesia adalah jelas Anies Baswedan, belum ada orang yang lain. Dalam politik, modal terbesar yakni kemampuan orasi.

"Lihatlah Bung Karno (Presiden Soekarno), kemampuan orasinya dapat menyatukan bangsa. Pak Anies punya skill yang sangat mahal dalam politik, yaitu orasi," kata Ernest.

Namun, kata dia, untuk menjadi seorang administrator pejabat tentu harus memerlukan skill set yang lebih mumpuni dari yang sekarang ditawarkan. Sebab, harus transparan dan lain-lain.
Chenichi
king.aslan
ulermaboq
ulermaboq dan 3 lainnya memberi reputasi
2